Peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Sinabung capai level tertinggi, hal ini dapat menyebabkan potensi erupsi besar yang dapat terjadi kapan saja.
Berastagi-Seribu kali kegempaan yang tercatat dalam kurun waktu 24 jam, Kamis (12/12) lalu, merupakan level tertinggi aktivitas kegempaan gunung tertinggi di Provinsi sumatera utara itu.
Menurut Kepala Sub Bidang Potensi Bencana Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Agus Solihin, Jumat (13/12) aktivitas kegempaan yang tercatat pada alat seismograf (alat Pendeteksi Kegempaan) di Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Gang Kayu Bakar, Desa Ndokumsiroga, Kecamatan Simpang Empat sudah mencapai level tertinggi.
“Tingginya aktivitas kegempaan Sinabung belakangan ini dapat memicu erupsi dalam skala besar. Namun, kita tidak bisa memastikan kapan itu akan terjadi. Memang secara visual kondisi gunung terlihat tenang dengan mengeluarkan asap putih, tapi kegempaannya terus meningkat,” ujarnya
Untuk itu sambungnya, sesuai dengan rekomendasi dari Badan Geologi, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak ada lagi yang beraktivitas pada radius 5 km. Pasalnya, potensi erupsi dapat terjadi kapan saja.
Sementara itu petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, PVMBG, Ahmad Nabawi, Jumat (13/12) Kepada Posmetro Karo (grup Sumut Pos) menuturkan, aktivitas gunung api Sinabung masih tinggi. Secara visual teramati cuaca cerah di kawasan gunung, angin tenang, tampak asap putih tebal dengan ketinggian 100 m dan suhu udara 16 -18 c. Seismisitas Sinabung hingga pukul 12.00 WIB terjadi 9 kali gempa Vulkanik Dalam (Va), amplitude maximum 6-14 mm, Gempa Low Freqwency 89 kali, amplitude maximum 5–30 mm, 463 kali gempa Hybrid dengan amplitude maximum 6–76 mm, Gempa Hembusan sebanyak 17 kali dengan amplitude maximum 7-52 mm serta tremor masih secara terus menerus masih terkam. (riz/nng/smg/rbb)