Site icon SumutPos

Ada yang Gugup, yang Senyum, dan yang Buru-buru Kabur

Foto: Riadi/PM Mantan Wakil Ketua DPRD Sumut periode 2009-2014, M Affan, usai diperiksa KPK di Mako Brimob Poldasu, Jalan Wahid Hasyim Medan, Jumat (13/11/2015).
Foto: Riadi/PM
Mantan Wakil Ketua DPRD Sumut periode 2009-2014, M Affan, usai diperiksa KPK di Mako Brimob Poldasu, Jalan Wahid Hasyim Medan, Jumat (13/11/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim KPK masih terus melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap 10 anggota dewan periode 2009-2014. Pengambilan keterangan itu berlangsung di lantai 2 Gedung Yanma Mako Brimob, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan, Sabtu (14/11).

Informasi dihimpun, sebanyak 10 anggota dewan kali ini diambil keterangannya terkait dugaan suap hak interplasi. Pantauan wartawan, sejumlah mantan dan anggota dewan aktif yang dipanggil KPK.

Seperti Nurhasanah dari Fraksi Partai Demokrat dan Ikrimah Hamidy dari Fraksi. Keduanya datang ke Mako Brimob sekitar pukul 14.00 WIB.

Dicecar wartawan, Nurhasanah yang mengenakan kebaya warna cokelat langsung masuk ke Gedung Yanma Brimob. Politisi Demokrat itu enggan memberikan keterangan. Pasalnya, Nurhasanah diketahui anggota dewan yang dipanggil ulang oleh KPK.

Namun lainnya dengan Ikrimah Hamidy. Dia yang ditanya wartawan lebih kooperatif. Ikrimah mengaku, seharusnya pemeriksaan dijadwalkan kepadanya mulai pukul 10.30 WIB.

“Seharusnya pemeriksaan dari jam setengah sebelas (10.30 WIB) tadi. Jadi agak tertunda, mungkin karena ada acara (HUT Brimob),” ujar Ikrimah.

Disinggung siapa saja anggota dewan yang dipanggil ulang oleh KPK, Ikrimah tak bersedia memberikan penjelasan. Dia lebih mengarahkan wartawan untuk menanyakan langsung ke penyidik KPK.

“Saya enggak tahu berapa orang. Tanya sama penyidik saja,” ujar Ikrimah yang baru saja menunaikan salat zuhur.

Tepat pukul 15.45 WIB, sejumlah anggota dewan yang menjalani pemeriksaan di Mako Brimob, beberapa diantaranya melaksanakan salat ashar. Para anggota dewan periode 2009-2014 terlihat meninggalkan gedung pemeriksaan yang kemudian melangkahkan kakinya ke Masjid di Mako Brimob.

Seperti M Nuh, anggota dewan dari Fraksi PKS yang ikut menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK. Dia melangkahkan kakinya menuju masjid yang persisnya berada di depan gedung pemeriksaan.

Saat ditanya wartawan, ia belum bersedia. “Nanti ya, solat dulu,” ujar M Nuh.

Usai salat ashar, M Nuh juga tak berkomentar panjang. Ditanya pertanyaan yang dicecar penyidik ada kaitannya dengan hak interpletasi dan APBD Sumut 2012, Nuh tak memberikan jawaban pasti.

“Ya biasalah,” ujar Nuh sembari menebar senyum kepada wartawan.

Ditanya lebih jauh, berapa banyak penyidik mencecar pertanyaan kepada Nuh, dirinya mengaku tak meingat persis. “Saya kan juga baru masuk jam 3 sore ini,” kata dia.

Selanjutnya, Megalia Agustia anggota dewan dari Fraksi Demokrat. Wanita yang mengenakan berkebaya hitam dan berparas ayu tampak lebih gugup saat ditanya wartawan.

Disinggung berapa pertanyaan yang dicecar penyidik KPK, ia tak bersedia menyebutkan. “Belum siap, belum siap,” ujarnya yang lebih banyak menebar senyum.

Hingga kemarin (14/11) sekitar pukul 16.45 WIB, penyidik KPK masih terus melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap mantan dan anggota dewan Sumut yang tidak aktif maupun aktif.

Sekitar pukul 17.00 WIB, Nurhasanah sepertinya usai menjalani pemeriksaan. Politisi Demokrat itu saat ditanya wartawan, enggan berkomentar. “No.. No,” jawab Nurhasanah. Melihat wartawan mendatanginya, ia memilih kabur naik ke atas lantai 2 Gedung Yanma Mako Brimob.

Terpantau, Nurhasanah ke lantai 2 bukan kembali masuk ke dalam ruangan pemeriksaan yang diisi oleh penyidik KPK. Politisi Demokrat itu terlihat sibuk menghubungi seseorang melalui telepon selular miliknya.

Tak lama berselang, Nurhasanah terpantau langsung buru-buru kabur masuk ke mobil Avanza warna hitam. Saat itu, Nurhasanah bersama seorang anggota dewan juga berjenis kelamin perempuan bernama Ristiawati.

Sekira 20 menit kemudian, Ikrimah Hamidy keluar dari ruangan pemeriksaan penyidik KPK. Menurut Ikrimah, pertanyaan yang dicecar penyidik hampir serupa dari sebelumnya. Sayangnya, dia enggan merinci pertanyaan dari KPK itu lebih jauh.

“Sama seperti yang kemarin juga (pertanyaan) kurang lebih. Belum selesai, sedikit lagi. Saya mau solat dulu,” ujar Ikrimah seraya mengaku, pemeriksaan yang dilakukan KPK sebentar lagi usai.

Lebih lanjut, usai solat ashar, Ikrimah menyebut, penyidik KPK mempertanyakan fraksi-fraksi mana saja yang menolak dan mendukung hak interplasi anggota dewan tersebut.

“APBD enggak ada. Interplasinya itu berapa (suap). (Yang ditanya KPK) fraksi mana yang menolak, yang mendukung berapa (hak interplasi). Kita nolak Fraksi PKS,” ujarnya.

Sayangnya, Ikrimah enggan menyebut persisnya berapa jumlah anggota dewan yang diperiksa penyidik KPK. Selain itu, ia juga enggan menyebut besaran jumlah uang suap atas interplasi tersebut.

“Kalau itu tanya sama penyidik. Kan ada humasnya,” sebut Ikrimah. (ted)

10 nama-nama anggota dewan yang diperiksa KPK di Mako Brimob
1.Nur Hasanah (PD)
2. Ikrimah Hamidy (PKS)
3. Khairul Fuad (Demokrat)
4. M Nuh (PKS)
5. Tia Isah Ritonga (Demokrat)
6. Megalia Agustina (Demokrat),
7. Borkat Tambak (Demokrat)
8. Ristiawati (Demokrat)
9. Ida Budi Ningsih (Demokrat)
10. Hidayatullah (PKS)

Exit mobile version