Site icon SumutPos

Sumber Daya Air Sumut Terjaga

Gubernur Sumut HT Erry Nuradi diabadikan bersama rektor USU Prof. Runtung Sitepu dan jajaran usai peletakan batu pertama pembangunan embung Kampus USU Kualabekala, Deliserdang, Selasa (14/11).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO -Potensi sumber daya air pendukung pembangunan di Sumatera Utara (Sumut) menjadi perhatian pemerintah provinsi (Pemprov), agar kemanfaatannya bisa dirasakan masyarakat luas. Sama halnya dengan pembangunan embung atau cekungan penampung yang bisa memiliki banyak sekali manfaat.

“Keberadaan embung ini sebagai bangunan konservasi penyimpan air di musim hujan, kemudian dapat dimanfaatkan pada musim kemarau atau saat kekurangan air,” tutur Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, pada Peletakan Batu Pertama Pembangunan Embung Kampus USU Kualabekala, Deliserdang, Selasa (14/11).

Acara yang dirangkaikan dengan penandatanganan prasasti pembangunan tersebut, dihadiri Rektor USU Prof Runtung Sitepu, bersama 5 wakil rektor, dan sejumlah dekan fakultas se-USU. Sementara Erry didampingi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sumut Agus Tripriono, dan Kabag Humas Indah Dwi Kumala.

Lebih lanjut Erry mengatakan, lahan seluas 300 hektare tersebut, merupakan bagian dari upaya almarhum Tengku Rizal Nurdin saat menjabat gubernur, yang meminta pelepasan areal HGU PTPN II seluas 5 ribu hektare lebih di Sumut. Sehingga keberadaannya dalam 2 tahun terakhir dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan, seperti embung dan sarana pendukung pelaksanaan pendidikan, di USU khususnya. Terlebih lagi diketahui, posisi tanah dimaksud sudah bersertifikat. “Dengan peletakan batu pertama ini saya minta agar pengerjaannya dikejar. Harapannya Januari 2018 mendatang bisa selesai,” harapnya.

Pada kesempatan itu, Erry menyempatkan diri meninjau langsung pengerjaan proyek pembangunan embung yang dapat menapung volume air sekitar 582.000 meter kubik itu. Selain berfungsi sebagai media konservasi, lanjut Erry, waduk ukuran kecil ini juga bisa menjadi habitat bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan, pengatur fungsi hidrolis, dan menjaga sistem serta proses alami, karena secara tidak langsung, berperan sebagai penghasil oksigen dari fitoplankton. “Sumut memiliki 62 potensi embung dengan kapasitas 4,8 juta meter kubik. Karena itu, perkembangan infrastruktur sumber daya air kita meningkat pesat sejak 2015 lalu. Satu di antaranya adalah embung (kampus USU) ini, yang mengingatkan kita akan kaitan antara air dan pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.

Erry juga berharap, keberadaan embung nantinya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian, tidak hanya Fakultas Kehutanan USU saja, tapi seluruh fakultas terkait, serta kemanfaatan lainnya, seperti objek wisata andalan, dengan konsep alami atau agrowisata.

Rektor USU Prof Runtung Sitepu, dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sumut yang memberikan bantuan untuk membangun kampus USU di Kualabekala. Khususnya untuk embung, pihaknya mengaku sudah mengidamkannya sejak lama. Selain bisa menjadi penahan banjir, juga tempat rekreasi dan laboratorium. “Kami juga berencana menata kawasan sekitar embung agar bisa menjadi pariwisata andalan. Karena itu kami berterima kasih kepada Bapak Gubernur yang juga alumni ‘murni’ dari USU,” sebutnya.

Sementara Ketua Panitia Pembangunan Embung Kampus USU Kualabekala, Achmad Delianur Nasution menyampaikan, dalam perencanaannya, embung tersebut akan dapat berfungsi sebagai penahan air sungai (retention basin), sarana olah raga, rekreasi, dan perikanan, bahkan sebagai penghasil tenaga hidroelektrik. Sedangkan kawasan pinggirannya akan menjadi hutan. “Kedalamannya sekitar 6-7 meter dengan luas genangan 14 hektare. Sebagai ilustrasi, volume air sebanyak 582.000 meter kubik dapat dipakai untuk kebutuhan minum dan mandi tiga kali sehari oleh 100 orang selama 1,5 tahun, atau dapat digunakan untuk memelihara 3 juta ikan lele sekaligus,” bebernya.

Selain itu, lanjut Delianur, jika sudah terisi penuh, maka embung dapat digunakan sebagai sarana lain, bahkan dapat diusulkan sebagai tempat perlombaan perahu dayung pada PON Sumut-Aceh pada 2024 mendatang. Karena itu dengan realisasi bantuan dari Pemprov Sumut sebesar Rp10 miliar pada Tahun Anggaran 2017, pihaknya berharap ada kerja sama dari berbagai pihak untuk membangun embung lainnya, agar memberi manfaat baik kepada civitas akademika USU, maupun masyarakat luas. (bal/saz)

Exit mobile version