Site icon SumutPos

Berebut Pengaruh di Timur dan Barat

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Ketiga Paslon Cagubsu saat usai melakukan tes kesehatan.

SUMUTPOS.CO – Pertarungan tiga bakal pasangan calon (paslon) di Pilgub Sumut 2018 bakal sengit. Figuritas dan entitas pasangan calon dinilai akan sangat mempengaruhi pemilih dalam mencoblos pemimpin Sumut lima tahun ke depan. Ketiga paslon memiliki basis pemilih di tiga wilayah, yakni Pantai Timur, Pantai Barat, dan Dataran Tinggi Sumut. Namun wilayah Pantai Timur dan Barat dinilai bakal menjadi arena pertarungan besar, karena menjadi kantong massa.

Berdasarkan perkembangan jumlah penduduk atau daftar pemilih tetap (DPT), yang terbesar itu berada di daerah sepanjang Pantai Timur mulai dari Langkat, Binjai, Medan, Deli Serdang, Sergai, Tebing Tinggi, Batubara, Asahan, Tanjungbalai, Labuhan Batu Utara, Labuhanbatu, dan Labuhanbatu Selatan. Menurut pengamat Politik dari USU Agus Suryadi, jika dilihat dari potensi perolehan suara, pasangan Edy-Ijeck akan dapat mengauasai sebagian dari kawasan tersebut. Sedangkan untuk Pantai Barat termasuk dataran tinggi, akan terjadi pertarungan sengit antara Djarot-Sihar dan JR Saragih-Ance.

“Sementara untuk Tabagsel (masuk dalam Pantai Barat), juga sebagian akan bisa terpecah ke Edy-Ijeck. Karena begini, kalau orang bilang konteks Pilgub ini adalah pertarungan calon, menurut saya justru ada nuansa aliran dan entitas, karena ada kantong-kantong massa,” ujar Agus kepada Sumut Pos, Senin (15/1).

Terkait jumlah kursi di legislatif atau dukungan partai yang di atas kertas, terbesar dimiliki pasangan Edy-Ijeck, menurut Agus hal itu tidak begitu mempengaruhi perolehan atau pilihan masyarakat nantinya. Sebab, sebagai pasangan calon dalam kategori pendatang baru di Sumut, ketiganya punya kans yang besar untuk bisa mendapatkan perhatian dari masyarakat dengan mengusung program dan menjual figuritas, baik menggunakan pendekatan entitas budaya maupun unsur lain. Sehingga katanya, partai dalam konteks Pilgub kali ini secara umum hanya dipandang sebagai pemenuh persyaratan pencalonan sesuai Undang-Undang.

“Ini adalah pertarungan popularitas masing-masing calon. Sebenarnya pemetaan seperti muncul ini karena masyarakat akan dihadapkan banyak pilihan. Kemudian bagaimana cara figur-figur yang ada itu bisa menarik perhatian masyarakat,” kata Agus.

Selain kursi legislatif lanjut Agus, entitas kesukuan seperti Jawa juga menjadi perhitungan bagi ketiga pasangan calon. Namun angka 43 persen jumlah penduduk Sumut adalah bersuku Jawa, juga tidak menjamin bahwa arah pilihan masyarakat akan menuju ke pasangan tertentu. Sebab secara pengalaman di banyak Pilkada, suku Jawa sendiri suaranya tepecah ke beberapa bagian. Dirinya mengambil contoh di Simalungun yang juga warganya banyak bersuku Jawa, namun kemenangan JR Saragih di daerah tersebut setidaknya membuktikan bahwa pertarungan entitas juga akan berlangsung cukup dinamis.

“Meskipun suaranya besar, tetapi ini nanti akan terbelah. Namun kemungkinan yang lain adalah, adanya sentiment ormas yang juga dalam hal ini saya kira akan cukup berperan,” katanya.

Pun begitu, Agus juga melihat ada kekuatan basis massa yang cukup militan dari beberapa partai yang mengusung para bakal paslon ini. Yakni PKS, PDIP dan Gerindra yang menurutnya para kadernya punya miitansi tinggi hingga tingkat akar rumput. Dengan demikian, kekuatan tersebut bisa dimanfaatkan pasangan calon untuk bisa saling merebut kantong massa, khususnya di wilayah Pantai Timur dan Pantai Barat.

“Ketiga partai ini punya basis massa yang militan. Karena ada beberapa survey yang kita lakukan, basis massa itu tergantung sikap pragmatis pemilihnya. Ini tidak bisa juga kita nafikan dan pungkiri. Ini yang masih ada di masyarakat,” tambahnya.

Dengan basis massa yang dianggap militan dan loyal ini kata Agus, menjadi kekuatan tersendiri bagi pasangan calon nantinya untuk bisa memanfaatkan potensi itu mengambil simpati masyarakat, baik di wilayah yang mungkin menjadi kantong suara partai ataupun kawasan yang merupakan wilayah milik calon lainnya. Sebab menurutnya, upaya menjual dari figur pasangan calon yang ada juga punya kans untuk diterima seiring dengan masuknya wacana pendatang baru di pentas pesta demokrasi kali ini.

“Dari apa yang saya lihat, peran untuk menjalankan mesin partai ini ada di beberapa partai saja, seperti PKS dan Gerindra sebagai partai pengusung Edy-Ijeck. Sementara ada PDIP yang mengusung Djarot-Sihar, karena walaupun secara administrasi dukungan itu diberikan PPP, tetapi dengan adanya masalah penolakan dari pengurus di daerah atas keputusan pusat, tentu diprediksi arah dukungan mereka akan berlawanan dengan keputusan DPP,” sebutnya.

Sementara untuk bakal paslon ketiga, JR-Ance yang diusung Partai Demokrat, PKB dan PKPI, juga akan terlihat dominasi upaya partai berlambang mercy memenangkan calon yang diusungnya. Hal ini yang kemudian membuat ketiga pasangan calon juga tetap harus bekerja keras mendapatkan simpati dari masyarakat di Sumut.

Sedangkan soal upaya memenangkan calon yang diusung partainya, Sekretaris DPD PDIP Sumut Soetarto menyebutkan bahwa penerimaan masyarakat terhadap sosok Djarot cukup baik. Hal itu karena menurutnya, dari beberapa kali kunjungan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut di Sumut, sambutan masyarakat cukup tinggi kepada jagoan mereka.

“Kita yakin masyarakat akan menerima sosok beliau. Apalagi pengalamannya cukup banyak, mulai dari legislatif tingkat kabupaten/kota sampai Gubernur DKI. Tentu harapan kami kehadiran sosok ini dapat menggairahkan masyarakat Sumut,” sebutnya.

Sedangkan Partai Demokrat, Sekretaris Fraksi DPRD Sumut Sopar Siburian juga merasa yakin dengan strategi memulai penggalangan kekuatan dari wilayah pinggiran kota, mereka akan mampu mendapatkan perhatian masyarakat hingga daerah perkotaan. Dengan kata lain, pasangan JR-Ance akan mengambil konsep desa mengepung kota.

“Yang jelas, sekarang ini kontestasi yang ada itu bagaimana bisa mempengaruhi masyarakat dengan berbagai pertemuan, bukan hanya mengedepankan program. Kita yakin dengan konsep bergerak dari pinggir untuk menguasai bagian tengah,” sebut Sopar. (bal/jpg)

Prediksi Persaingan Perolehan Suara Pilgub Sumut 2018

 

Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah

Tanjungbalai, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan)

 

JR Saragih – Ance Selian

 

Djarot Syaiful Hidayat – Sihar Sitorus

Exit mobile version