Site icon SumutPos

Satu Jam Diguyur Hujan, Lubukpakam Banjir

Banjir-ilustrasi

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Hujan deras yang mengguyur Kota Lubukpakam walau cuma satu jam, daerah itu langsung banjir. Alhasil, warga yang hendak beraktifitas menjadi terhalang karena sejumlah ruas jalan utama digenangi air, hingga 30 centimeter.

Hujan deras yang menguyur Lubukpakam dimulai pukul 05.30 Wib dan berhenti sekitar pukul 07.00 Wib, Selasa (14/2) pagi. Air tampak menggenangi di lintasan utama seperti Jalan Sutomo di depan Bank Sumut Syariah, Jalan Bakaran Batu, Jalan Tahrim dan Agus Salim.

“Hampir seluruh jalan utama tergenang air. Akibatnya warga yang hendak melintas harus berputar dan tentu kemacetan terjadi,” kata Iwan Sudirman (43), warga Lubukpakam.

Pantauan Sumut Pos di sejumlah jalan yang tergenang,  pemandangan itu terjadi lantaran saluran parit yang ada di sisi kanan dan kiri jalan tersumbat oleh tumpukan sampah, hingga aliran air tertahan.

“Airnya mulai surut, tapi yang muncul sampah. Inilah kalau parit tak pernah dikorek, bila hujan sebentar saja langsung menyebabkan banjir,” sahut Yan Siregar (28) yang pagi itu mengantar anaknya ke sekolah.

Keluhan yang sama diutarakan Wesli Nenggolan (31). Dirinya menuding pihak Kecamatan Lubukpakam, kurang peduli dengan kebersihan parit yang ada di Lubukpakam. Pasalnya bila hujan turun deras sebentar saja, sejumlah jalan dititik-titik tertentu langsung kebanjiran.

“Jalan Kartini depan SMP Negeri 1 kalau hujan sebentar langsung tergenang air. Padahal jalan tersebut ramai dilintasi warga, untuk mengantar anak berangkat  ke sekolah,” jelasnya.

Wesli Nenggolan menyebutkan, permasalahn kebanjiran ini sudah pernah dilaporkan ke  Camat Lubukpakam, namun sampai saat ini belum ada upaya perbaikan  atau tindakan kongrit. “Padahal jalan tersebut termasuk titik penilaian adipura. Entah kenapa setiap tahun Lubupakam dapar adipura padahal selalu direndam banjir,” cetus Wesli Nenggolan.

Terpisah, Anggota DPRD Deliserdang Benhur Silitongga, meminta dengan tegas agar Camat Lubukpakam, agar memperhatikan kebersihan saluran parit yang ada di daerah itu. “Lubukpakam merupakan persentase Kabupaten Deliserdang, karena kota ini adalah ibu kota kabupaten,” katanya.

Dia menambahkan, agar permasalahan yang selalu berulang-ulang itu tidak terjadi kembali, camat diminta agar mengelar gotong-royong dan ajak warga Lubukpakam bergotong-royong dan mengkampanyekan jangan membuang sampah sembarangan. “Gotong-royong adalah tindakan efektif untuk menghindari banjir, namun sebelum melakukan gotong royong tolong parit yang ada diperbaiki,” katanya. (btr/yaa)

Exit mobile version