Site icon SumutPos

Setnov Belum Restui Ngogesa

Foto: Andika/Sumut Pos
Berbalut kain ulos, Setnov tampak berbincang dengan Ngogesa Sitepu saat menghadiri Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Partai Golkar Sumut yang digelar di Hotel Four Point, Medan, Senin (15/5).

SUMUTPOS.CO – Mengejutkan. Meski nama Ngogesa Sitepu sudah diputuskan bakal diusung menjadi Calon Gubernur Sumut dalam rapat pleno DPD Partai Golkar Sumut, namun Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto belum member restu. Setnov- sapaan akrab Setya Novanto- mengaku masih menunggu hasil survei Bupati Langkat dua periode itu.

Langkah tersebut diambil karena DPP Partai Golkar tidak ingin mengulangi cerita pahit kekalahan di Pilgubsu 2008 dan 2018 terulang kembali. Menurut Setnov, Golkar tak ingin salah menentukan sosok yang akan diusung. Oleh karena itu, Setnov belum bisa memutuskan nama untuk diusung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgubsu) 2018. Dan dia meminta internal partai melakukan survei.

“Karena hasil survei menjadi pedoman dasar DPP untuk memutuskan,” kata Setnov, saat menghadiri Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Partai Golkar Sumut yang digelar di Hotel Four Point, Medan, Senin (15/5).

Saat membuka acara Rapimda tersebut, Setnov mengatakan Sumut menjadi barometer politik nasional. “Kita harapkan calon gubernur adalah kader sendiri, tentu harus dilihat kenyataan hasil survei,” jelasnya.

Kata dia, hasil survei yang dilakukan lembaga independen itu akan dijadikan dasar oleh DPP Partai Golkar untuk mengambil keputusan mengenai siapa yang akan diusung. “Sumut ini menjadi barometer politik nasional. Jadi DPD Golkar Sumut harus mengambil langkah atau persiapan untuk menghadapi agenda-agenda politik kedepan,” katanya.

Setnov turut meminta Ketua Tim Pemenangan Pemilu Andi Sinulingga agar sungguh-sungguh melakukan survei. Agar dapat menang dalam pesta demokrasi mendatang.

Usai membuka Rapimda, kepada wartawan Setnov hanya menyebutkan Partai Golkar perlu berkoalisi karena tidak mampu mencalonkan secara mandiri. Dia mengaku pihaknya telah melakukan sejumlah komunikasi politik.

Ketika ditanya tentang dukungan untuk Ngogesa Sitepu selaku Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Setnov enggan memberikan jawaban pasti. “Yang jelas, kita akan lakukan evaluasi secepatnya,” tukasnya.

Sementara, Ngogesa Sitepu menambahkan, Rapimda tersebut merupakan media untuk mengembangkan serta membesarkan partai. Dia menyebut, ada dua agenda besar yang akan dibahas, pertama persiapan menghadapi verifikasi faktual dari KPU dalam rangka menghadapi Pemilu 2019.

Lalu, yang kedua persiapan menghadapi Pilkada 2018. “Perlu merumuskan sesuatu untuk bisa memenangkan agenda Pilkada 2018. Sesuai AD/ART partai, yang menjadi prioritas itu kader sendiri. Jadi kader akan tetap mendapat prioritas utama,” ucap Ngogesa.

Ngogesa Sitepu turut menyatakan, pihaknya membuka peluang bagi kader terbaik Partai Golkar yang ingin mengikuti Pilkada, termasuk pemilihan gubernur. “Kader-kader yang mumpuni dan berintegritas, silahkan mendaftar. Tapi keputusannya kita serahkan ke DPP,” katanya.

Ketua Penyelenggara Rapimda Syahrul Pasaribu sebelumnya menyampaikan, Partai Golkar punya cerita pahit di tiga edisi Pilgubsu terakhir. “Sewaktu Pilgubsu dilakukan secara tidak langsung atau oleh DPRD, calon yang diusung Golkar kalah. Ketika Pilgubsu 2008 dan 2013 dilakukan secara langsung, kader Golkar juga kalah. Ini akan menjadi pembahasan khusus,” katanya.

Bupati Tapsel itu menambahkan, keputusan akhir mengenai siapa yang akan diusung pada agenda Pilkada berada di tangan DPP. Syahrul mengatakan, di kalangan internal sudah ada permintaan agar Ngogesa Sitepu maju dalam pemilihan gubernur Sumut. “Peran DPP memamg sangat besar, tetapi mohon dipertimbangkan masukan dari daerah,” katanya.

Dia tetap meminta agar DPP mau mendengarkan suara dari bawah. “Suara dibawah perlu di dengar oleh DPP. Karena goal utamanya bukan hanya memenangkan Pilkada 2018, tapi juga memenangkan Pemilu 2019 serta bisa mengusung dan memenangkan kembali Presiden Jokowi,” akunya. (dik/yaa)

Exit mobile version