Site icon SumutPos

Ngogesa Mundur dari Cawagubsu, Sakit Hati?

Foto: Sumut Pos
Gubsu Erry Nuradi (kiri), foto bersama Ketua DPP Golkar Setya Novanto, serta ketua DPD Golkar Sumut, Ngogesa Sitepu (kanan).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Secara personal, Ketua DPD Partai Golkar Sumut Ngogesa Sitepu telah menyatakan mundur sebagai Calon Wakil Gubernur Sumut. Namun, secara kepartaian, Partai Golkar belum merubah keputusan apapun terkait dukungan yang dikeluarkan DPP Partai Golkar untuk pasangan Erry Nuradi-Ngogesa Sitepu. Jika pengunduran diri Ngogesa ini disetujui DPP Partai Golkar, bukan tidak mungkin dukungan Partai Golkar ke Erry Nuradi bakal berubah.

Sekretaris DPD Golkar Sumut, Irham Buana Nasution membenarkan mundurnya Ngogesa Sitepu dari bursa calon Wakil Gubernur Sumut. Menurut Irham, Ngogesa mundur karena alasan kesehatan. “Secara personal Ketua (Ngogesa) sudah pernah sampaikan itu (mundur),” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (16/11/2017).

Meski telah menyatakan mundur, kata Irham, namun secara internal keputusan Ngogesa itu belum pernah dibahas. “Ada mekanisme yang berlaku. Keputusan Ngogesa menjadi Calon Wakil Gubernur melalui mekanisme partai, jadi untuk menyatakan mundur juga harus melalui mekanisme internal,” ungkapnya.

Mantan Ketua KPU Sumut itu meminta semua pihak menghargai keputusan Ngogesa yang mundur karena alasan kesehatan. “Dalam waktu dekat, DPD Sumut akan mengumpulkan DPD II untuk menyampaikan persoalan ini,” pungkasnya.

Ketua Bappilu DPP Golkar Wilayah Aceh-Sumut, Andi Sinulingga juga mengaku sudah mengetahui keputusan Ngogesa Sitepu mundur dari bursa calon Wakil Gubernur Sumut. Untuk itu, dia meminta agar Tengku Erry tetap memilih calon wakil gubernur pengganti Ngogesa Sitepu dari Partai Golkar.  “Kita serahkan Tengku Erry untuk memilih pendampingnya dari Partai Golkar,” ungkapnya.

Dia berharap calon yang dipilih Erry tidak berasal dari parpol lain. “Insya Allah tidak, kalau memang begitu akan ada proses insternal,” jelasnya.

 

PENGAMAT: NGOGESA SAKIT HATI

Pengamat politik, Sohibul Anshor Siregar mengaku tidak terkejut dengan keputusan Ngogesa mundur dari bursa pencalonan wakil gubernur. Dia meyakini, mundurnya Ngogesa disebabkan sakit hati kepada Erry Nuradi. “Dari awal ‘kan sudah kelihatan keduanya tidak akur,” kata Sohibul, Rabu (15/11).

Sakit yang menjadi alasan mundurnya Ngogesa Sitepu dari bursa pencalonan wakil gubernur, diyakininya hanyalah sebuah alasan. “Sepertinya sakit hati, itu lebih tepat,” bilangnya.

Kata dia, Golkar adalah partai besar dengan perolehan 17 kursi di DPRD Sumut. Namun, dipermainkan oleh Partai NasDem yang hanya memiliki lima kursi. Dia menyarankan agar Partai Golkar menarik dukungan dari Tengku Erry Nuradi. “Bisa membuat poros baru atau malah ikut bergabung dengan poros yang akan mendukung Edy Rahmayadi,” sarannya.

Sebagai partai nomor 1 di Sumut, alangkah lebih baik jika Partai Golkar mau membuat poros baru dan menampilkan figur yang baru. “Tapi itu tergantung keputusan DPP, kalau harga diri Golkar mau terjaga, itu yang harus dilakukan,” tandasnya.

Pengamat politik Faisal Riza juga menyarankan agar Partai Golkar segera mencari figur lain yang dapat menggantikan Ngogesa Sitepu sebagai perwakilan dari partai berlambang pohon beringin itu. “Golkar harus mencari figur alternatif yang lebih mumpuni dan lebih kuat dari Ngogesa supaya Golkar tidak kehilangan peran dalam Pilgub,” kata Faisal.

Faisal menilai, pencarian figur pengganti Ngogesa itu penting dilakukan demi menjaga nama baik Partai Golkar di mata masyarakat. “Partai harus bekerja membantu keadaan ini karena ini juga terkait pilihan masyarakat juga,” tandasnya.

Sekretaris DPW Partai NasDem Sumut, Iskandar menghargai keputusan Ketua DPD Partai Golkar Ngogesa Sitepu yang mundur dari bursa Wakil Gubernur Sumut. Apalagi, keputusan itu diambil karena persoalan kesehatan. “Kami doakan Bang Ngogesa Sitepu cepat sembuh. Kami merasa kehilangan, tapi keputusan itu harus dihargai,”kata Iskandar di DPW NasDem Sumut, Jalan Monginsidi.

Triadi wibowo/Sumut Pos_
Ketua DPW Partai NasDem Sumut, Tengku Erry di dampingi Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh saat deklarasi Bakal Calon (Balon) Pilgubsu di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (12/11)

Partai NasDem, lanjut dia, juga mengapresiasi keputusan Ngogesa Sitepu yang menegaskan bahwa Partai Golkar tetap mendukung Tengku Erry Nuradi di Pilgubsu 2018.

Menurutnya, Erry-Ngogesa merupakan pasangan ideal. Sehingga, pihaknya merasa kehilangan. Oleh karena itu, pihaknya berharap Partai Golkar mengusulkan pengganti Ngogesa. “Siapapun usulan Partai Golkar kami terima, di Golkar banyak kader bagus,” pungkasnya.

Iskandar menegaskan, kejadian ini tidak ada kaitannya dengan acara deklarasi Tengku Erry, akhir pekan kemarin. Dia bilang, acara deklarasi itu merupakan agenda internal Partai Nasdem. Sedangkan deklarasi bersama antara Tengku Erry – Ngogesa Sitepu akan dilakukan setelahnya.

“Acara deklarasi bersama tentu dilakukan setelah acara deklarasi internal. Tapi, kenyataannya seperti ini. Saya juga mau menegaskan bahwa hubungan Erry-Ngogesa tidak ada masalah,” paparnya.

PKB dan PKPI enggan mencampuri keputusan Ngogesa Sitepu yang mundur dari bursa calon wakil gubernur sumut. Kedua parpol itu menyerahkan sepenuhnya keputusan untuk memilih calon wakil gubernur kepada Tengku Erry.

Sebelumnya saat diwawancarai Sumut Pos di sela-sela pembukaan Panti Rehab Narkoba di Kecamatan Selesai, Langkat, Selasa (14/11) lalu, Ngogesa mengakui kalau kondisi kesehatan memang belakangan ini menurun. Untuk itu, dirinya belum bisa mengambil keputusan akan maju atau tidak dan masih menunggu anjuran dokter. “Memang belakangan kondisi kesehatan saya kurang baik, nantilah saya lihat kondisi saya ke depan,” ungkap Ngogesa.

Bupati Langkat dua periode ini juga mengaku belum ada menyampaikan pengunduran dirinya secara tertulis ke partai. “Surat pengunduran diri saya belum ada nampak kan? Jadi kalau tanpa surat, pengunduran diri belum sah,” katanya.

Nemun begitu, dia mengakui kalau politik itu dinamis. “Pokoknya ginilah, itu pertanyaan terlalu dalam. Nantilah, politik itukan dinamis, jadi satu detik saja, semua keputusan bisa berubah, kita lihat saja nanti hasil pleno ya,” tandasnya. (dik/adz)

Exit mobile version