Site icon SumutPos

Armawi KH, Seniman Pilihan Sagang 2016

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Chairman Riau Pos Grup, Rida K Liamsi.
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Chairman Riau Pos Grup, Rida K Liamsi.

PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Tim Juri Anugerah Sagang 2016 akhirnya menetapkan sastrawan yang juga perupa Riau, Armawi KH sebagai Seniman/Budayawan Pilihan Sagang tahun ini. Selain itu, tim juri juga menetapkan peraih anugerah untuk empat kategori lainnya.

Para peraih dipilih dari 33 nominator, yang nantinya menerima penghargaan bergengsi di bidang seni budaya tajaan Harian Pagi Riau Pos dan Yayasan Sagang, yang kini memasuki tahun ke-21 penyelenggaraannya tersebut.

Anugerah Sagang sendiri, menurut Ketua Dewan Pembina Yayasan Sagang H Rida K Liamsi, merupakan pemberian penghargaan kepada sosok yang menunjukkan dedikasinya terhadap kehidupan berkesenian, semua karya yang dinilai unggul, berkualitas dan monumental.

‘’Serta semua pemikiran yang mampu menggerakkan dinamika budaya Melayu,’’ kata Rida.

Armawi KH, sastrawan yang kerap menggunakan nama pena Abu Akhwan itu, merupakan satu dari 10 nominator untuk kategori “Seniman/Budayawan Pilihan Sagang”, yakni mereka yang dianggap memiliki karya berpengaruh serta berdedikasi dan tunak sebagai seniman/budayawan. Ke-sembilan nominator lainnya adalah Arman Rambah (Musisi), Elmustian Rahman (Peneliti), Fedli Azis (Dramawan), Furqon LW (Perupa), Hafney Maulana (Penyair), Hary B Kori’un (Sastrawan), Junaidi Syam (Budayawan/Peneliti), Kunni Masrohanti (Sastrawan) dan Musa Ismail (Sastrawan).

Pada kategori Buku Pilihan Sagang, tim penilai memilih satu dari delapan calon penerima.yang terdiri dari para penulis yang berdomisili di Riau dan karyanya berupa buku sastra maupun buku seni-budaya Melayu, terutama Melayu Riau.

Tahun ini, tim penilai menjatuhkan pilihannya pada buku kumpulan puisi karya Fakhrunnas MA Jabbar berjudul “Airmata Musim Gugur”. Buku ini bersaing ketat dengan tujuh nominator lainnya yakni “Ajari Aku, Riauku” (Agus Sri Danardana/Dessy Wahyuni, 2016), “Anak Luka Susu” (Muhammad Asqalani EnEsTe, 2015), “Malin Bungsu {Kembali ke Tanah Pujaan dan Lahirnya
Sultan Alam}” (Griven H Putera, 2015), “Pedang dan Cinta yang Mengasahnya” (May Moon Nasution, 2016), “Perempuan Bulan” [Kumpulan Sajak] (Kunni Masrohanti, 2016), “Pulau Hikayat” [Kumpulan Cerita] (Fathromi R, 2016), dan “Olang 2” [Kumpulan Mantra Puisi] (Dheni Kurnia,2016).

Sementara itu, salah satu mata acara di TVRI Riau-Kepri yakni “Rona Melayu” terpilih sebagai Karya Non-buku Pilihan Sagang 2016. Pada kategori ini, tim penilai menyeleksi karya seniman/budayawan yang ada di Riau, di mana karyanya berhubungan dengan seni-budaya Melayu khususnya Melayu Riau, baik itu karya musik, teater, koreografi, seni rupa dan sebagainya. “Rona Melayu” meyisihkan empat nominator lainnya yakni “Kampong Melayu” (mata acara di Riau Televisi), “Mendu” (Pementasan Teater, Matan), “Merevitalisasi Warisan Kebudayaan Melayu” (Film Dokumenter yang disutradarai Parlindungan), dan “Sijangkang” (Pementasan Teater, Selembayung).

Untuk kategori Institusi/Lembaga Seni Budaya Pilihan Sagang, tim penilai memilih satu dari lima nominator yang berada di Riau, yang tunak bergerak di bidang seni budaya Melayu terutama Riau, yang karya pengabdiannya dinilai memperkaya kehidupan kesenian/ kebudayaan Melayu.

Untuk kategori ini tim penilai menjatuhkan pilihannya kepada Komunitas Seni Rumah Sunting, Pekanbaru. Kategori ini diisi empat nominator lainnya yakni Forum Lingkar Pena (FLP) Riau (Komunitas Menulis, Pekanbaru), Matan (Sanggar Teater, Pekanbaru), Rumah Budaya Siku Keluang (Komunitas Seni, Pekanbaru) dan Tengkah Zapin (Komunitas Seni, Pekanbaru).

Satu lagi kategori tahun ini adalah Anugerah Serantau Pilihan Sagang 2016. Di sini, tim penilai memilih satu dari lima calon penerima, termasuk yang berdomisili di luar Riau, bahkan di luar negeri, namun sejak lama memiliki karya dan perhatian yang berhubungan dengan seni budaya Melayu, terutama Melayu Riau.

Pada kategori ini pilihan jatuh kepada Abdul Malik PhD, budayawan yang berdomisili di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Abdul Malik bersaing ketat dengan empat nominator lainnya yakni Mu’jizah (Budayawan/Peneliti, Jakarta), Ramon Damora (Sastrawan, Batam), Rohani Dien (Sastrawan, Singapura) dan Siti Zainon Ismail (Sastrawan/Peneliti, Malaysia).

DISERAHKAN 21 DESEMBER
“Alhamdulillah, tim penilai akhirnya berhasil menentukan para peraih Anugerah Sagang tahun ini. Tahniah kami sampaikan kepada para peraih dan para nominator lainnya. Kami berterima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak atas semangat yang selalu tinggi untuk ambil bagian dalam Anugerah Sagang, saban tahun. Itu menjadi penyemangat bagi penyelenggara,” kata Kazzaini Ks, ketua tim juri, di Sekretariat Yayasan Sagang, di Gedung Graha Pena, Pekanbaru, kemarin.

Ditemui usai rapat tim penilai, Ketua Yayasan Sagang itu mengatakan, resepsi dan penyerahan Anugerah Sagang 2016 untuk tahun ke-21 ini, rencananya digelar pada hari Rabu, 21 Desember 2016 di Gedung Graha Pena Riau, Pekanbaru.

‘’Insya Allah, Gubernur Riau H Arsjadjuliandi Rachman akan hadir nantinya dan beliau yang akan menyerahkan Anugerah Sagang untuk Seniman/Budayawan Pilihan Sagang,’’ kata Kazzaini Ks.

Rangkaian prosesi Anugerah Sagang tahun ini rencananya juga diisi oleh pergelaran hasil karya para seniman dan perupa Riau dalam bentuk Pameran Kaligrafi Kontemporer ‘’Populasi Aksara.’’ (rpg/adz)

Exit mobile version