Site icon SumutPos

Ibu yang Racuni Bayinya Tak Bisa Ditahan Polisi

SECANGGANG, SUMUTPOS.CO – Masih ingat Halimah (21), ibu muda yang tega meracuni bayi kandungnya, Nadhifa Salsabila (19 bulan), lalu mencoba bunuh diri pada 9 Januari lalu? Sebulan lebih dirawat, wanita yang menetap di kediaman mertuanya di Dusun Lubuk Rotan II Desa Teluk, Kec. Secanggang itu, ‘dibela’ dokter jiwa yang menanganinya.

Kabar itu diperoleh media ini, Minggu (16/2) dari Kanit Reskrim Polsek Secanggang, Aiptu Mimpin Ginting.

“Hasil pemeriksaan dokter spesialis jiwa, yang bersangkutan tidak dapat mempertanggung-jawabkan perbuatannya karena mengalami gangguan jiwa berat serta halusinasi. Sebab itu maka gugurlah hukum yang dikenakan padanya,” ujarnya.

Lanjut Mimpin, pasca kejadian tersebut, Halimah yang sempat coba bunuh diri dengan meminum racun serangga yang sebelumnya diberikan ke bayinya, dan coba gantung diri itu dirawat di RS Bersama.

“Ada lima kali Halimah diperiksa sama dokter ahli di RS Bhayangkara Medan. Setelah pemeriksaan itu, hasilnya tidak langsung diketahui melainkan menunggu dan hasil rekomendasi dokter yang menangani Halimah dinyatakan mengalami gangguan jiwa berat. Halusinasi sehingga tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannnya,” terang Mimpin, mengaku dokter yang memeriksa Halimah adalah Dr. Elmeida Effendy, Sp.KJ dari Rumkit Brimob Medan.

Sebelum upaya bunuh diri, Halimah sempat menuliskan pesan buat suami dan mertuanya. Dia juga meminta agar dikebumikan bersama Dhifa. Sayang, pesan itu tak akan jadi kenyataan saat ini. Soalnya, hanya Dhifa yang meregang nyawa, sedangkan Halimah selamat. Inilah surat yang ditulis Halimah buat suaminya.

Bang, adek minta maaf ya bg adek pigi gak pamit abg, mungkin dengan kepergian adek ini abg bisa tenang, kan abang yg bilang sendiri law bg hidup sama adek tertekan batin ya kan bg. Terus terang bg dengan ucapan bg itu itu adek sedih dhifa pun nangis aja mungkin inilah yg terbaik buat abg…se x lagi adek minta maaf ya bg adek mau abg yg nguburkan adek satukan kuburan adek sama dhifa ya bg karna adek g mau dipisahkan bg
Tolong ya mak kasi bpk nya dhifa”.

Sekadar mengingatkan,  aksi gila ibu muda ini sontak menggemparkan Langkat, khususnya warga tempat tinggalnya itu terjadi  Kamis (9/1) sekitar pukul 21.00 WIB. Kejadian itu pertama kali diketahui Wawan (20), adik ipar Imah, sapaan akrab Halimah. Malam itu, saat para tetangga sedang menggelar wirit yasin, Wawan mendadak dikagetkan suara keras seperti benda jatuh dari kamar Imah. Kaget bercampur penasaran, Wawan sontak berlari menuju kamar kakak iparnya itu.

Karena sahutannya tak digubris, Wawan yang curiga langsung mendobrak pintu kamar yang dikunci dari dalam. Betapa kagetnya Wawan saat mendapati keponakannya (Diva), sudah terbujur kaku. Wawan juga makin kaget saat melihat Imah, juga terkapar namun masih kejang-kejang. Sementara, aroma cairan racun serangga, tercium menyengat dari mulut ibu anak itu. Diyakini, Imah meminumkan racun serangga ke bayinya, lalu dia meminumnya juga dan coba gantung diri dengan kain panjang.

Teriakan Wawan akhirnya mengundang perhatian warga sekitar yang langsung berdatangan ke lokasi.  Oleh warga, Diva dan Imah dilarikan ke RS Bersama di Secanggang. Imah sendiri akhirnya dirawat di ruangan yang dijaga polisi. Sementara, bayinya telah meregang nyawa. Kondisi itu langsung memicu tangis para keluarga dan kerabat serta jiran tetangga. Mereka tak menyangka Imah nekat berbuat hal tersebut. Apalagi, sejak menikah dengan Hardi 3 tahun lalu, Imah yang tinggal rumah mertuanya, Mbah Rawi itu dikenal sebagai sosok wanita baik, ramah dan pendiam. Mbah Rawi sendiri histeris saat memangku cucunya yang sudah tak bernyawa lagi.

Mbah Rawi jelas sangat terpukul, karena selama ini, dia sangat dekat dengan cucunya yang lagi lucu-lucunya itu. Sementara, keluarga tengah menanti kepulangan Hardi yang bekerja sebagai operator alat berat di Palembang. “Imah kesehariannya pendiam. Sepanjang yang kami kenal, sehat-sehat saja dia. Selama ini hubungan rumah tangganya juga adem ayem saja kok. Belum lama ini suaminya juga mengirim uang belanja. Makanya kami tak menyangka hal ini,” beber kerabat korban yang enggan namanya ditulis. (smg/deo)

Exit mobile version