Site icon SumutPos

Lambu Berkaki 8 Makin Kuat Nyusu

Lembu berkaki delapan sedang menyusu.
Lembu berkaki delapan sedang menyusu.

TANDAM HULU, SUMUTPOS.CO – Rame diberitakan, lembu berkaki 8 di Pasar VI Belakang Emblasmen, Desa Tandam Hulu I, Kec. Hamparan Perak, akhirnya jadi tontonan warga. Saban hari, puluhan warga dari berbagai daerah, datang untuk menyaksikan keunikan anak lembu itu.

Anak lembu yang lahir 11 Februari lalu itu, jadi berkah tersendiri bagi kelompok peternak sapi Desa Tandam Hulu I. Biaya untuk susu tambahannya, terbantu dari sumbangan warga yang datang melihat. “Bahkan ada yang datang dari Siantar juga,” ujar Suratman, seorang pengurus kelompok ternak itu, kemarin (16/2).

Padahal, anak lembu itu diprediksi tak bakal hidup lama. Paling umurnya 3 hari, habis itu mati. Begitulah dugaan orang yang melihat. Namun, hingga kemarin, lembu itu tetap sehat. Bahkan menyusu juga makin kuat. “Induk lembu tersebut kewalahan memberi susunya dan tidak jarang si induk lembu tersebut berjingkrak dari sedotan sibayi lembu unik tersebut,” tambah Suratman.

”Anak lembu ini lahir sehat dan ketika kami melihat kakinya ada 8, kami semua heran. Anehnya anak lembu ini tidak memiliki anus. Selanjutnya kami memanggil mantri hewan dan langsung melakukan pembedahan agar bisa beol. Sejak dilakukan pembedahan, anak lembupun sudah bisa beol dan keadaan bayi lembu ini semakin sehat,” tambahnya.

”Namun sekarang bayi lembu tersebut nyusunya semakin kuat. Untuk menambah susunya yang tak cukup dari induknya, kami memberinya susu lembu yang kami peras dari induk yang lain. Kami juga memberi makanan tambahan bagi induk lembu yang kadang-kadang berontak kalau anaknya mau nyusu itu. Gitulah bang, kami beri dia susu lembu pakai dot bayi,” paparnya.

”Firasat atau pertanda aneh tidak ada, namun sebelum anak lembu ini lahir, anak gadis saya sempat bilang begini sama istri saya. ‘Mak sesekali kampung kita ini dibuat heboh napa!’ Lalu istri saya jawab, kau bakar aja satu rumah kan heboh.

Tak lama setelah itu, lahirlah lembu kaki 8 ini dan kampung kami betul-betul heboh. “Banyak kali orang yang berdatangan kemari untuk melihat dan memotonya. Ada yang dari sekitar sini, ada juga sampai dari Siantar datang. Tiap kali mereka ingin meninggalkan kandang ini, mereka sering memberikan sekedar sumbangan membantu kami membeli susu untuk bayi lembu dan juga makanan tambahan untuk induk lembu. Makanya kadang-kadang kami sampai tak kerja sibuk melayani pengunjung aaja bang,” tambahnya.

Meski repot, Sutarman dan temannya sesama pengurus kelompok ternak, membuat piket bergantian menjaga bayi lembu ini dan juga lembu-lembu lain di kandang itu sebanyak 34 ekor. “Sebelumnya hanya 18 ekor dan itu semuanya dua tahun yang lalu kami pelihara sendiri dan masih kecil-kecil,” paparnya, mengucap terima kasih buat pengunjung yang memberi bantuan sehingga anak lembu bisa diberikan susu tambahan.(gor/joe/smg/deo)

Exit mobile version