Site icon SumutPos

Eramas dan Djoss Berebut Simpati Warga Tionghoa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Momen Tahun Baru Imlek 2569 kemarin, dimanfaatkan dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara menarik simpati warga etnis Tionghoa. Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) dan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) sama-sama mendatangi kawasan permukiman warga Tionghoa di Kota Medan, Jumat (16/2).

Baik pasangan Edy-Ijeck maupun Djarot-Sihar sama-sama mengambil momentum perayaan Imlek untuk bersosialisasi dan kampanye. Langkah ini dinilai sebagai upaya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Tionghoa agar dipilih pada pemungutan suara Pilgub 2018, 27 Juni mendatang.

Pengamat politik dan pemerintahan Rio Affandi Siregar menilai, upaya keduanya masuk ke kelompok masyarakat etnis Tionghoa dalam kaitan kepentingan Pilgub, adalah bagiamana menciptakan dan meyakinkan rasa aman, menghilangkan diskriminasi serta perpecahan. “Mereka juga harus bisa meyakinkan bahwa labelisasi negatif yang menimbulkan sikap antipati terhadap etnis tertentu, tidak terjadi di Sumut. Karena kita Indonesia, yang bermacam suku bangsa,” sebut akademisi dari UMSU ini.

Dengan begitu, lanjut Rio, sebagian besar suara etnis Tionghoa bukan tidak mungkin akan mengarah kepada satu paslon, atau juga keduanya sama besar, tergantung bagaimana cara mereka meyakinkan pemilih etnis Tionghoa dalam perlakuan sosial ekonomi ke depan.

Sementara, pengamat politik Agus Suryadi menilai, sah-sah saja bila pasangan calon coba mengambil hati semua elemen dan kelompok masyarakat. Terlebih dalam menghadiri acara Imlek pada hari besar keagamaan umat Budha. “Harus diingat, kedua paslon ini adalah orang-orang baru dan baru pertama kali bertarung di Pilgub Sumut.  Dalam konteks political marketing, upaya  menarik perhatian tentu saja merupakan stategi yang harus menjadi bagian dari pemenangan calon,” katanya.

Dosen Departemen Sosial dan Politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) ini menyebutkan, dalam setiap moment yang ada dalam masyarakat, tentu saja menjadi peluang bagi kedua paslon untuk menarik simpati dan bila perlu menjadi empati masyarakat untuk memilih mereka. Apalagi bilang Agus, andai strategi jualan kedua paslon terhadap masyarakat Tionghoa dinilai pas, maka bukan tidak mungkin suara etnis minoritas tersebut akan mereka rasakan saat hari pencoblosan 27 Juni mendatang.

“Ya, saya pikir itu sah-sah saja mereka lakukan. Cara dan pendekatannya juga berbeda-beda. Bisa saja dengan menjanjikan iklim di dunia usaha lebih mudah dari sisi perizinan serta permodalan. Lalu tentu saja mereka bisa berjanji dengan lebih memberikan aksesibilitas etnis Tionghoa untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Sumut,” paparnya.

Diketahui, Cagubsu Djarot Saiful Hidayat bertamu ke rumah mantan Ketua Umum PB Wushu Supandi Kusuma yang tengah merayakan Tahun Baru Imlek di kawasan Polonia Medan, Jumat (16/2). Di sana, Djarot bertemu dan berbincang-bincang dengan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi.

Djarot datang bersama istri, Heppy Farida, Calon Wakil Gubernur Sumut (Cawagubsu) Sihar Sitorus, anggota DPR RI Sofyan Tan, Sekretaris PDIP Sumut Sutarto. Sedangkan Tengku Erry didampingi istri, Evi Diana Sitorus.

Djarot bersama Sihar, Tengku Erry, Sofyan Tan dan tuan rumah Supandi Kusuma tampak berbincang santai dan sesekali tertawa bersama, seraya mencicipi aneka makanan dan minuman yang dihidangkan.

Saat beranjak pulang, Djarot, Sihar, Tengku Erry dan tokoh-tokoh Tionghoa yang ada di Kediaman Supandi melakukan sesi foto bersama. Djarot tak lupa mengucapkan selamat merayakan Tahun Baru Imlek bagi yang merayakan. “Gong Xi Fa Cai,” ujarnya.

Djarot dalam kesempatan itu menegaskan jika rakyat Sumut mengamanahkan dirinya memimpin Sumut ke depan, akan membangun daerah ini dengan seutuhnya. ‘’Kita akan teruskan program-program Pak Tengku Erry. Insyaallah agar Sumut Paten lebih Hebat lagi ke depan,’’ ucap Djarot.

Keakaraban pasangan Eramas dalam momen Imlek.

Sementara, Pasangan Cagubsu dan Cawagubsu Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Ijeck) menghadiri perayaan Imlek bersama Hati Emas (Harapan Tionghoa untuk Eramas) di Jalan Pembangunan, Nomor 41, Medan Helvetia, Jumat (16/2). Ada momen keakraban saat keduanya tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB. Saat berada di lokasi parkir, Edy sempat kesulitan memakai baju khas Tionghoa dengan model Cheongsam dan motif Sasirangan.

Ijeck yang melihat kejadian itu langsung menghampiri Edy. “Udah bang,?” tanya Ijeck kepada Edy. “Cemana ini Jek, susah kali bagian atasnya,” jawab Edy seraya menunjuk kancing atas baju. Ijeck pun langsung membantu seniornya itu.

Sebelumnya, ribuan warga etnis Tionghoa terlihat histeris melihat kedatangan Cawagubsu Musa Rajekshah di perayaan Imlek Jalan Sunggal, Kamis (15/2) malam. Tiba di lokasi sekira pukul 23.00, Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, disambut hangat oleh warga etnis Tionghoa dan warga Sunggal lainnya bersama tim kampanye Eramas lainnya. Dikawal personel kepolisian, Ijeck masuk ke kerumunan warga yang sejak pukul 20.00 Wib sudah menunggunya hingga memenuhi badan jalan.

Ijeck pun tampak bersalaman dan tetap melayani warga yang ingin berswafoto bersama dirinya. Berhimpitan dan berdesakan, akhirnya claon wakil gubernur itu pun tiba dan naik ke atas panggung yang telah disediakan panitia.

Di atas panggung, Ijeck tak sendiri. Dia ditemani oleh anggota DPR-RI, Meutya Hafid, anggota DPRD Sumut, anggota DPRD Medan, Ratna Sitepu dan Ilhamsyah. “Saya ucapkan terimakasih atas undangan yang telah diberikan hingga saya bisa hadir di tempat ini bersama-bersama merayakan hari raya imlek dengan warga keturunan Tionghoa. Semoga Imlek ini membawa kesehatan, dan rezeki untuk kita semua. Semoga kita berdampingan hidup rukun dan damai,” sebut Ijeck.

Dari atas panggung, Ijeck juga diminta menyanyikan tembang kebanggannya yakni dari Anima yang berjudul bintang. Usai bernyanyi, Ijeck dimintakan panitia untuk mengambil kupon undian yang akan dibagi-bagikan kepada warga yang beruntung.

Usai dari panggung, Ijeck pun turun dan kembali menyusuri keramaian menuju Vihara Pakthe Hutcou sekira 100 meter dari panggung utama. Saat menyusuri keramaian, lagi-lagi warga meminta kepada Ijeck untuk berswafoto bersama pendamping Edy Rahmayadi dalam pilkada Gubernur Sumatera Utara. Ijeck pun tampak senang melayani permintaan warga yang ingin berfoto bersamanya. “Bang Ijeck…,” teriak remaja wanita secara serempak.

Sekira 30 menit berjalan, akhirnya Ijeck pun tiba di Vihara Pakthe Hutcou. Lagi-lagi, warga minta Ijeck untuk melayani mereka berfoto bersama. Tak hanya pemuda dan pemudi di sana saja yang dilayani Ijeck untuk berswafoto, beberapa awak media yang juga sedari tadi menunggu anak H Anif ini, tak ketinggalan meminta untuk berfoto.”Perayaan Imlek setiap tahun di wilayah ini begitu ramainya, tidak hanya saudara-saudara kita Tionghoa saja, melainkan saudara kita lainnya juga berbaur dengan rukun dan damai,” sebut dia.

Ijeck pun berharap, suasana seperti ini terus berlanjut dan seluruh warga Sumatera Utara tetap menjaga ketentraman dan kenyamanan. “Karena kita di Sumut ini multi etnis dan agama yang beragam di Sumatera Utara,” jelasnya.

Selain bersilaturahim dengan warga Tionghoa, di vihara itu Ijeck diminta untuk menyalakan kembang api sebagai puncak perayaan Imlek tepatnya di pukul 00.00 WIB. (bal/prn/adz)

Exit mobile version