Site icon SumutPos

Isu Jual-Beli Jabatan Mencuat di Pemprovsu

Foto: Humas pemprovsu Plh Sekdaprovsu, Dr Ir Hj R Sabrina M.Si berpidato saat pelantikan 20 orang pejabat structural Eselon III dilingkungan Pemprovsu yang dilaksanakan di ruang Kenanga lantai 8 Kantor Gubsu, Jumat (13/3/2015).
Foto: Humas pemprovsu
Plh Sekdaprovsu, Dr Ir Hj R Sabrina M.Si berpidato saat pelantikan 20 orang pejabat structural Eselon III dilingkungan Pemprovsu yang dilaksanakan di ruang Kenanga lantai 8 Kantor Gubsu, Jumat (13/3/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pergantian pejabat eselon IV A di Pemprovsu memunculkan isu jual beli jabatan. Tak tanggung-tanggung, harga untuk menempati kursi kepala bagian, nilainya sampai Rp1 miliar. Itu mencuat saat 6 pejabat lingkungan Biro Keuangan Setraprovsu diganti.

Dalam prosesi pelantikan keenam pejabat eselon IV A, Senin (16/3) sore di Aula Martabe, Lantai II, Kantor Gubsu, tak banyak kata sambutan yang disampaikan Kabiro Keuangan Pemprovsu, H Ahmad Fuad Lubis, Msi. Kepada anggotanya yang dilantik, dirinya menyampaikan bahwa keputusan bernomor SK 81/24/49/2015 tersebut, adalah hal biasa untuk proses penyegaran tugas dan mengisi kekosongan yang ada.

“Untuk mencapai tujuan organisasi, maka diperlukan adanya mutasi,” ungkapnya.

Fuad berpesan, ke-enam pejabat yang dilantik dapat bekerja lebih baik lagi. “Jadilah orang jujur. Kita di sini bukan mencari orang pintar, tapi orang jujur,” pesannya.

Adapun 3 dari 6 pejabat yang mengisi jabatan baru tersebut, di antaranya Ita Rumondang Hutasuhut SE, mengisi jabatan Kasubag Akuntansi, Dra Sonita Matondang, Kasubag Bendahara.

Isu beredar, atas jabatan baru yang diemban, Haris Rangkuti (eselon III) yang dilantik jadi Kasubag Anggaran pada Jumat (13/3) lalu oleh Plt Sekda Provsu, Sabrina, disebut merogoh kocek Rp1 miliar. Mantan Kabid Anggaran Pemkab Labura tersebut, disebut-sebut memiliki kedekatan dengan Kabiro Keungan Pemprovsu Ahmad Fuad Lubis, Msi.

Namun ketika dikonfirmasi soal itu, Fuad dengan tegas menampiknya. “Waduh, enggak ada itu. Ini orangnya (Haris-red), tanya sajalah langsung,” ungkap Fuad menunjuk Haris usai acara pelantikan.

Ditegaskannya, pelantikan 6 pejabat eselon IV A di jajarannya, bukan perombakan, melainkan penyesuaian. “Yang dilantik punya potensi. Kita bukan Supermen, tapi super tim,” singkatnya, lalu berlalu.

Haris juga menolak dikatakan telah membeli jabatan baru yang diembannya.

“Kalau ada duit 1 miliar, bagusan saya beli bibit,” ujar pria yang mengaku tinggal di Jalan Tangkul Medan tersebut.

Ditanya apa targetnya ke depan atas jabatan baru yang diemban, Haris mengaku belum memahaminya. “Saya hanya membantu kepala biro,” sebutnya.

Terpisah, Kepala BKD Provsu Pandapotan Siregar mengatakan kalau pejabat daerah yang hendak duduk di tingkat I, harus mengikuti proses lelang jabatan. “Itu mekanismenya. Siapa yang lolos, maka bisa duduk,” singkatnya lalu berlalu. (rul/trg)

Exit mobile version