Site icon SumutPos

Suami Ngangon Lembu, Istri Diangoni Agen Lembu

Foto: Jenfrie/PM/SMG Pasangan mesum agen lembu dan istri pengangon, disidang di rumah aparatur desa, disaksikan warga sekitar, Jumat (16/9).
Foto: Jenfrie/PM/SMG
Pasangan mesum agen lembu dan istri pengangon, disidang di rumah aparatur desa, disaksikan warga sekitar, Jumat (16/9).

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Demi anak dan istri, sebagai suami Zailani rela menjadi pengembala lembu untuk mencari nafkah. Namun, banyaknya waktu yang dihabiskan lelaki 45 tahun itu di luar rumah untuk ngangon ternak tersebut, istrinya malah diangoni agen lembu.

Sebagai pengangon lembu, Zailani menjalin hubungan baik dengan seorang agen hewan bertubuh besar itu. Dia adalah Rebo (45), yang lagi naik daun di kampungnya, di Dusun VI Desa Suka Rejo Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batubara.

Hubungan harmonis antara Rebo dan Zailani, dimanfaatkan si agen lembu itu untuk mendekati istri Zailani, bernama Sawiah (30). Dalam seminggu, Rebo berkunjung ke rumah pasutri yang tinggal sekampung itu, tak lupa membawa buah tangan, seperti jeruk, apel, atau makanan siap saji lainnya sebagai tali asih.

Ke sekian kalinya berkunjung, pikiran kotor Rebo akhirnya mulai mendapat respon istri pengangon lembu miliknya. Si Sawiah yang masih aduhai itu pun kepincut. Rebo dan Sawiah tertaut tali temali cinta, yang sudah pasti tanpa sepengetahuan Zailani.

Enam bulan berlalu. Bak kata pepatah, sepandai-pandainya tupai melompat suatu saat pasti akan terjatuh jua. Akibat penambahan jadwal melompat dari 3 kali seminggu menjadi 5 kali mengisi ‘absen’ datang berkunjung ke rumah Zailani, suami sah Sawiah itu pun mulai curiga.

Salah satu kecurigaan yang dirasakan Zailani adalah, disaat dia mau minta ‘jatah’ dari sang istri, Sawiah agak bermalas-malasan melayani suaminya itu. Nah, saat Zailani sedang tidak di rumah karena harus bekerja ngangon lembu milik Rebo, perasaannya kurang enak.

Lalu bapak beranak satu itu mengajak temannya bernama Leman (39), menemaninya ke rumah. Sesampainya di rumah, suasana tampak sepi, dan anak semata wayang mereka belum pulang. Sementara pintu depan dan belakang tertutup. Begitu juga jendela, seolah angina pun tak bisa masuk.

Zailani lalu berjalan ke arah jendela. Dengan hati yang berdegub tak beraturan, dia mendengar desahan. Lalu menyuruh temannya tersebut, Leman untuk memanggil warga sekitar.

Rupanya, pintu depan hanya ditutup begitu saja, tanpa dikunci dari dalam. Betapa terkejutnya Zailani, saat pintu kamar dibuka, Sawiah dan Rebo sedang indehoi.

Spontan Zailani melayangkan bogem mentah ke arah selingkuhan istrinya, diikuti oleh warga. Setelah puas melepaskan luapan emosi kepada si agen lembu bapak beranak empat itu, Sawiah dan Rebo diboyong ke rumah kepala dusun untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

Saat diinterogasi aparatur desa, Sawiah dan Rebo mengaku sudah sering melakukan hubungan layaknya hubungan suami istri.

Dalam persidangan desa, Jumat (16/9) sekira pukul 09.00 WIB, Zailani mengungkapkan awalnya dia sudah curiga soal hubungan asmara gelap agen lembu dengan istrinya tersebut. Hingga dia melakukan penggerebekan di rumahnya sendiri, Kamis (15/9) sekira pukul 10.00 WIB.

Leman, teman dekatnya Zailani yang ikut melakukan penggerebekan mengatakan, terbongkarnya sandiwara sejumlah episode perselingkuhan itu, karena perasaan Zailani kurang enak hati saat lagi ngangon lembu.

“Bahkan si Zai (sapaan Zailani, red) sempat bilang samaku, ‘Man… hatiku kok kurang enak ya. Ada apa ini? Yuk temani aku pulang ke rumah,” ungkap Leman meniru ucapan Zai saat ngangon lembu.

Leman lah menceritakan kronologis penggerebekan tersebut. “Kulihat si Zai berjalan ke arah jendela seperti mendengarkan sesuatu dan aku dipanggilnya. Terdengar ada dua helaan nafas yang mendesah. Terus Zai nyuruhku panggil kawan-kawan lain, ada enam orang lah kami waktu itu, katanya.

Walaupun Zailani sudah menangkap basah istrinya itu selingkuh dengan si agen lembu tersebut, dia masih memberi pintu maaf dan belum ada niat untuk menceraikan Sawiah. Semua itu atas pertimbangan anak perempuan mereka yang sudah duduk di bangku kelas I SMP.

Sementara, Kepala Desa Suka Rejo, Saiful, pasangan suami istri dan Rebo, yang juga sudah punya istri, sepakat berdamai dan berjanji tak akan mengulangi perbuatannya. (cr-8/yaa)

Exit mobile version