Site icon SumutPos

Juara Kelas Itu Telah Pergi…

Terbawa Air Bah Sei Bingai, 2 Bocah Dimakamkan Pasangan Pengantin Masih Hilang

Mendung duka menyelimuti kediaman Abidin Sitinjak (39) yang berada di Dusun 4 (bukan dusun 2) Desa Pagar Jati, Lubuk Pakam, Rabu (18/5). Abidin didampinggi istrinya Serina Br Sianturi (38) duduk tertegun lemah menyaksikan jasad putrinya Randa Br Sitinjak (7) terbujur kaku di peti mati.

Batara Sidik, Lubuk Pakam

Jasad Randa tiba dirumah duka sekitar pukul 01.00 WIB, Rabu (18/5) diantar mobil ambulan RSU DR RM Djoelhan Binjai bertuliskan Medical Emergency Car. Berselang sebelas jam, tepatnya pukul 12.00 WIB, Rabu (18/15) kembali mobil ambulan RSU DR RM Djoelhan Binjai tiba di depan kediaman Abidin Sitinjak. Kali ini, mobil ambulan membawa jasad Tito  Sitinjak (11) .

Kali ini tangisan langsung pecah seiring tibanya jasad siswa kelas IV SD HKBP Desa Pagar Jati. Bahkan Abidin dan istrinya Serina langsung jatuh pingsan. Suasana bertambah haru dan beberapa keluarga dan warga langsung menolong keduanya. Setelah sadar, pasangan suami istri itu menagis sejadinya.

Tangisan diiringi andung (ratapan berirama seperti bersenandung) dari pasutri itu.
Dalam andungnya, Abidin Sitinjak mengungkapkan rasa kehilangan mendalam dan kepada kedua anaknya itu. Sebagai ayah, Abidin mengingatkan kembali tugas-tugas harian kedua anaknya yang tidak akan bisa dilakukan lagi. “Ise ma na ma pature kamar oppung (siapa yang merapikan kamar nenek),” bilang Abidin dalam ratapannya dengan nada meninggi.

Sebaliknya, Serina Br Sianturi tanpanya sudah kehabisan energy untuk magandung. Soalnya, tangisan Serina tertumpah di lokasi sejak peristiwa kelabu itu terjadi.

Tak lama berselang, puluhan murid SD HKBP didampingi guru-gurunya datang melayat. Di sana murid-murid SD dan gurunya mengadakan kebaktian dan mengucapkan kata-kata perpisahan.
Menurut, br Saragih guru SD HKBP yang datang melayat, bahwa bocah itu adalah murid-murid yang pintar. Bahkan Titoh menjadi langgan juara kelas. “Kami sangat terpukul atas peristiwa ini,” katanya.
Menurut pihak keluarga, setelah disemayamkan dirumah duka kedua korban abang adik itu dimakamkan di pemakaman Kristen Desa  Pagar Jati, petang kemarin.

Sehari pasca banjir Bandang yang terjadi di kawasan Pemandian Alam Pantai Pai atau Batako di Kelurahan Namu Ukur, yang terjadi sore Selasa (17/5) sekira pukul 14.30 WIB lalu, petugas Tim Sar dan Polsek Sei Bingai dibantu Polsek Selesai, terus mencari dua korban lainnya.

Dari empat korban jiwa yang terbawa arus, dua diantaranya sudah ditemukan yakni, Tito Sitinjak (10), yang ditemukan saat itu juga sekitar pukul 18.00 WIB. Jenazah Tito ditemukan tersangkut di tumpukan sampah tepat di Dusun IV, Desa Nambiki, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat. Selanjutnya jenazahnya dibawa ke RSU dr Djelham Binjai, Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binjai Kota. Di rumah sakit itu, keluarga korban langsung menangis histeris. Untuk selanjutnya, keluarga jenazah korban dibawa ke kampung rumah duka di Dusun IV, Pagar Jati, Lubuk Pakam.
Sementara, satu mayat lainnya yang berhasil ditemukan yakni, Randa Sitinjak (7), adik perempuan Toto Sitinjak. Jenazah Randa ditemukan di dekat jenazah abangnya, di wilayah Dusun IV, Desa Nambiki, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Rabu (18/5) sekitar pukul 06.00 WIB.

Keterangan yang berhasil dihimpun wartawan koran ini, jenazah Randa Sitinjak ditemukan dalam kondisi tertutup pasir. Petugas mengetahui keberadaannya karena tangannya masih kelihatan dan langsung saja diangkat Polisi, Tim Sar dan dibantu masyarakat.

Untuk selanjutnya, jenazah korban langsung dievakuasi ke daratan dan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Delia, Kecamatan Selesai.s etelah itu, pihak keluarga langsung membawa jenazah ke rumah duka.

Sementara itu, pasangan pengantin baru Abdon Nugroho Silaban (24) dan Nova Br Ringgoringo (26) hingga kemarn masih dicari Tim Sar dan bekerjasama dengan pihak kepolisian dan masyarakat.

Tim Sar yang dibantu Polsek Sei Bingai serta Polsek Selesai, tampak terus menelusuri Sungai Bingai. Mulai dari lokasi hanyutnya korban, sampai ke Desa Nambiki, Kecamatan Selesai. Namun, Tim Sar dan aparat kepolisian tampak masih kesulitan untuk melakukan penyisiran. Pasalnya, arus Sungai Bingai terlihat masih cukup deras.

Di sela-sela kesibukan, Serma Hermanto dari Tim Sar Bingai Resque menyampaikan, banjir bandang yang terjadi secara tiba-tiba di lokasi Wisata Pantai Pai atau Batako Namu Ukur, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat sore kemarin itu, mengakibatkan empat warga dari Kecamatan Lubuk Pakam, menjadi korban. “Kita tetap berupaya semaksimal mungkin, untuk mencari sisa dari korban yang sudah ditemukan, dan kami juga mengharapkan do’a dari masyarakat agar dalam pencarian tidak ada kendala, serta dua korban yang beum ditemukan, dapat ditemukan dengan secepatnya,”ujar Hermanto.

Pantauan wartawa koran ini di lokasi, ratusan masyarakat tampak terus menyaksikan jalannya pencarian dua korban yang belum ditemukan. Padatnya warga, juga tak luput atas penasaran dengan kejadian itu. Sementara itu, saat jenazah korban sudah di RSU dr Djoelham, kondisinya terlihat trgais, dimana di bagian kepala serta tubuhnya didapati sejumlah luka gores akibat hantaman batu alam yang ada di Sungai Bingai.

Informasi yang diperoleh dari pihak keluarga, Serina beserta dua anaknya Titoh dan Randa pergi bersama Avdon Nugroho Silaban (24) dan Nova Siringo-ringo (26) yang baru sepekan melangsungkan pernikahan. Turut pula Randho Sihite, paman Titoh, ada 11 orang dalam rombongan. Mereka pergi kesana untuk memenuhi acara “dipio”, ke rumah paman Novi Br Siringo-ringo. Dipio adalah kebiasaan menjamu penganting baru sekaligus berkenalan lebih dekat dengan pihak keluarga. “Kan biasa orang Batak, bila usai pesta pernikahan paman dari pihak perempuan wajib didatangi untuk acara adat,” bilangnya. (btr/dan)

Exit mobile version