Wakil Bupati Batubara RM Harry Nugroho saat memberi keterangan kepada awak media.
BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Pemandangan tak biasa terlihat di ruang Wakil Bupati Batubara, HRM Harry Nugroho SE yang baru ditunjuk sebagai Plt Bupati oleh Mendagri, menyusul ditangkapnya Bupati Batubara OK Arya, oleh KPK.
Ruang kerja Harry Nugroho yang biasanya sepi, Senin (18/9) terlihat ramai.
Sejumlah kepala SKPD di jajaran Pemkab Batubara terlihat antre di ruang tunggu. Di antaranya, Kadis Perikanan, Kaban Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kepala Bappeda dan beberapa kepala dinas lainnya.
“Sedang banyak tamu di dalam, ada beberapa kepala dinas. Mungkin saja mereka mau memberikan ucapan selamat ke Pak Harry yang ditetapkan sebagai Plt Bupati,” kata Budi, warga Tanjung Tiram yang mengaku sudah hampir dua jam menunggu, hendak bertemu Plt Bupati.
“Lagi banyak tamu di dalam bang, ada beberapa Kepala Dinas di dalam. dari tadi pagi uda banyak pegawai yang masuk bang,” ungkap Budi warga Tanjung Tiram yang ingin bertamu.
Plt Bupati Batubara RM Harry Nugroho yang diwawancarai wartawan mengaku tengah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk menempatkan Kadis PU
yang baru. “Saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan kepala BKD, setelah itu BKD akan korrdinasi dengan gubernur,” ungkap Harry di ruang kerjanya, Senin (18/9).
Saat disinggung kriteria calon Kadis PU yang baru, Harry mengaku akan mencari sosok yang memiliki spesialis enginering.
“Yang pasti orangnya yang punya basic enginering, saya nggak mau orang seperti Kadis PU yang ditangkap KPK itu, seorang tamatan sarjana hukum menjadi pimpinan yang erat dengan konstruksi,” katanya.
Terpisah, Kepala BKD Batubara Saut Siahaan mengaku akan meminta surat dari KPK yang menyatakan Helman Hardadi sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan. Untuk sementara mengisi kekosongan posisi Kepala Dinas PU, akan dibuat pelaksana tugas (Plt). Setelah itu baru BKD akan koordinasi ke gubernur apakah posisi Kadis PU dapat dilelang jabatannya. (mag-6/adz)