Site icon SumutPos

Suka Main Kelereng dan Bertelanjang Dada

Melihat Masa Kecil Novie Amelia

Nama Novie Amelia (25) model majalah pria dewasa sepekan terakhir ini mencuri perhatian khalayak. Bagaimana tidak, dia menabrak tujuh orang dan setelah itu melucuti pakaiannya sendiri dan membuangnya ke jalan. Seperti apa masa kecilnya di Tebingtinggi?

Sopian, Tebingtinggi

MODEL: Rumah Novie Amelia (kiri) yang berada di Jalan Danau Singkarak Lingkungan III Kelurahan Padang Merbau Kecamatan Padanghulu Kota Tebingtinggi.//sopyan/sumut pos
Sumut Pos mendatangi kediaman Novie Amelia masa kecil di rumah neneknya, di Gang Ember Lingkungan III Jalan Danau Singkarak Kelurahan Pabatu Kecamatan Padang Hulu Kota Tebingtinggi. Di rumah semi permanen itu, nenek Novie tinggal seorang diri.

Saat ditemui, nenek Novie Amelia yang bernama Nek Yatmi (85) itu mengakui, Novie Amelia itu sebenarnya memiliki nama Linda Asututi. Sejak usia lima tahun Novie memang tinggal bersama Nek Yanti. Tepatnya ketika ayah Novie, Legimin meninggal dan semenjak ibunya, Asmah (53), menikah untuk ketiga kalinya dengan pemuda lajang bernama Suhardi alias Ucok (45) dan pergi merantau ke Kabanjahe, Kabupaten Karo pada 1992 lalu.

“Linda (Novie) kami yang merawat, ibunya tidak peduli dengan nasib anak-anaknya. Dari hasil hubungan dengan almarhum anak saya, Legimin, dia mendapatkan 3 orang anak, pertama Lina (29), Lian (27) dan Linda. Sementara dengan suami pertamanya punya anak tiga, dua anak satu laki-laki dan satu perempuan, namanya Dedi dan Elis,” ungkap Nek Yatmi kepada Sumut Pos, Kamis (18/10).

Diungkapkan Nek Yatmi, memang sesudah tamat sekolah dasar, Asmah kembali datang ke Tebingtinggi untuk mengambil tiga orang anaknya untuk di bawah ke Kabanjahe, tepatnya pada tahun 2000. Awalnya, hanya membawa Lian dan Lina. Linda alias Novie tetap tinggal bersama Nek Yatmi. Selang beberapa bulan kemudian, Asmah kembali datang bersama suaminya Suhardi mengambil Linda untuk dibawa ke Kota Kabanjahe.

“Setahun kemudian pada saat lebaran, mereka pernah pulang ke Tebingtinggi. Kata Lina, Lian dan Linda bekerja di ladang milik orang Karo. Asmah dan Suhardi menjadi petani sayur mayur dengan menyewa lahan milik warga Kabanjahe,” ujar Yatmi.

Waktu terus berjalan, Yatmi mengatakan, ketika Lina kemudian mendapat suami warga Kota Medan. Hal itu membuat Linda sempat tinggal di Kota Medan dan jarang pulang ke Tebingtinggi.

“Pada tahun 2005, barulah saya mendengar kabar dari Asmah, bahwa Linda menjadi artis sebuah majalah di Jakarta. Selama jadi artis di Jakarta, baru empat kali pulang mengunjungi saya. Sekarang tak pernah lagi datang, mungkin malu melihat neneknya sudah tua dan bungkuk,” kata Yatmi.

Kini wajah Linda alias Novie Amelia terus menghiasi televisi sejak peristiwa tabrakan tersebut. Ketika melihat wajh cucunya itu, Nek Yatmi langsung menangis. Dia sedih melihat cucunya mendapat musibah. Untuk itulah, dia terus memantau perkembangan kasus cucunya tersebut. “Tadi pagi saya lihat, bapak dan ibunya diwawancari televisi, dalam pengakuan Novie, dia meminta maaf kepada semua keluarga dan rekan-rekan media,” ujar Yatmi.

Tak berbeda dengan Nek Yatmi, kedua anaknya, Jamilah (50) dan Samsuddin (52), pun memiliki kenangan masa kecil Novie Amelia. Menurut mereka, sewaktu Linda masih anak-anak memang terlihat tomboi seperti laki-laki. Linda pun sering bermain dengan anak laki-laki, terkadang tidak memakai baju hanya memakai kolor saja.

“Iya, masih kecilnya sering bermain guli (kelereng) dengan anak laki-laki. Susah hidupnya semenjak ditinggal ibunya kawin dengan laki-laki lain seminggu setelah meninggal suami keduanya. Kami melihatnya saja sedih, Linda tak ada yang merawat, terakhir neneknya yang merawat,” ungkap Jamilah.

Memang menurut mereka, semenjak 2005, Linda berganti nama menjadi Novi Amelia. Semenjak itu Linda pun mulai terkenal. Namun, mereka tidak pernah bertemu lagi dengan Linda yang telah menjadi artis itu. “Kami pernah datang saat lebaran ke rumah orangtuanya, tapi niat kami mau jumpa dengan Linda tak pernah kesampaian. Ibunya mengatakan Novie masih istirahat dan tidak bisa diganggu,” jelas Samsuddin.

Samsuddin kemudian menjelaskan, setiap Lebaran Novie sering pulang ke rumah di Jalan Danau Singkarak Lingkungan III Kelurahan Padang Merbau Kecamatan Padanghulu Kota Tebingtinggi. “Memang pulang kampung setiap lebaran dengan menggunakan mobil rental dari Kota Medan. Malamnya mereka pesta mabuk di rumah. Keluarga banyak sakit hati atas kesombongan keluarga tersebut semenjak anaknya jadi artis. Mereka tidak mau bertentangga dan mengaku masih keluarga dengan kami yang susah seperti ini,” kesal Samsudin.

Samsuddin mengaku kecewa sebenarnya dan merasa malu. “Tapi apa mau dibilang,” katanya.

Samsuddin kemudian bercerita tentang rumah milik Asmah. Rumah itu adalah hasil jerih payah Linda. Sejak 2005 rumah itu dipugar dan disulap menjadi rumah mewah untuk di kampung tempatnya tinggal.

Sementara itu, Kepling III, Kelurahan Padang Merbau, Ellis diketika ditemui di rumahnya tidak mengetahui asal cerita kecil Novie alias Linda. “Enggak tahu masa kecil Linda. Orang kampung sini juga enggak tahu masa kecil Linda, dia tinggal bersama neneknya di kelurahan lain,” kata Elis. (*)

Exit mobile version