Site icon SumutPos

300 Batang Kakao Mati Dimakan Ulat Bulu

RAYA BOSI- Sekitar 300 batang kakao di Nagori Raya Bosi Kecamatan Raya Simalungun mati meranggas dimakan ulat bulu. Diperkirakan ulat bulu ini sudah berkembang di sana selama tiga Minggu belakangan ini. Tidak saja kakao, ulat bulu juga mulai menyerang tanaman lain di sekitarnya.

J Purba (32) pemilik kebun menyebutkan, ulat bulu ini terdeteksi berada di kebunnya sekitar tiga Minggu lalu. Saat pertama muncul ulat bulu ini langsung banyak, dimana setiap daun kakao miliknya terdapat puluhan ulat bulu.
“Selama empat hari ulat bulu ini muncul di pohon, tanaman kakao saya langsung mati meranggas. Puncaknya sekitar seminggu yang lalu, disitulah yang paling banyak jumlah ulat bulu, ulat ini memakan semua daun-daun tanaman saya,” ungkap Purba.

Disebutkannya, sesudah kejadian munculnya ulat bulu ini, dia sudah berusaha mengatasinya dengan menyemprotkan insektisida merk Porea 500 cc seminggu sesudah ulat bulu ini muncul di kebunnya. Namun usaha ini sia-sia saja, tidak berpengaruh terhadap perkembangan ulat bulu ini.

“Banyak kali ulat bulunya, terakhir saya biarkan saja seperti itu tidak ada saya urus lagi. Sekitar 300 batang kakao yang ditanam di lahan seluas 5 rante ini sudah habis dimakan ulat bulu. Kalau istilah kami di sini bukan ulat bulu namanya, tapi ulat api-api. Kalau kena tangan dia gatal dan langsung panas,” terangnya.

Amatan wartawan koran ini di ladang kakao yang berjarak sekitar 1 km dari pemukiman penduduk ini, sekitar 300 batang kakao terlihat meranggas dan hanya menyisakan sedikit daun-daun yang berwarna hijau. Dalam satu pohon terdapat puluhan ulat bulu yang terkonsentrasi pada daun dan sebagian juga terlihat merayap di batang.(ral/smg)
Kaspar Simbolon Koordinator Pengendalian Hama dan Penyakit Dinas Pertanian Simalungun,  menyebutkan masalah ini harus segera diselesaikan, bisa dilakukan dengan penggunaan insektisida yang berbahan metrin atau meta metrin. “Apakah ini ulat bulu atau ulat api-api belum bisa saya pastikan, belum bisa kita pastikan spesiesnya. Ulat nya akan kita bawa ke laboratorium kita di Pamatang Kerasaan. Ulat ini memakan semua jenis daun-daunan,” jelasnya.(ral/smg)

Exit mobile version