Site icon SumutPos

Wisata ke Aceh Berujung Duka, Keluarga Masih Belum Dapat Kronologis Lengkap

RAMAI: Aktivitas rumah duka Ibnu Rusydi di Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat.Teddy Akbari/Sumut Pos.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kabar duka datang dari rombongan pelajar yang didampingi guru Yayasan Raushan Fikri Islamic School Kabupaten Langkat, saat melakukan wisata ke Aceh. Sebanyak 3 pelajar mereka dinyatakan meninggal dunia terseret ombak saat berenang di Pantai Lampuuk, Aceh Besar, Rabu (18/5) sore.

Sementara seorang lagi dinyatakan kritis. Adapun pelajar yang meninggal dunia, yakni Ibnu Rusydi (18) dan Fahriza Sufi warga Kecamatan Selesai, serta Dzaky Al Khairi warga Kelurahan Damai, Kecamatan Binjai Utara. Sedangkan seorang yang masih kritis, yakni Fath Rasyid Annafi Ginting (16) warga Desa Tanjungjati, Kecamatan Selesai.

Hingga kini, Rasyid masih mendapat perawatan medis di Rumah Sakti Umum Daerah Meuraxa, Kota Banda Aceh. Sementara 3 jenazah dipulangkan ke Kota Binjai dan Kabupaten Langkat.

Jenazah mereka sudah dikebumikan di masing-masing tempat pemakaman umum dekat rumahnya. Di rumah duka Ibnu Rusydi, tampak sanak saudara dan masyarakat setempat sudah memadatinya untuk mengantarkan jenazah korban ke tempat peristirahatan terakhir. Namun sayang, keluarga maupun orang tua korban enggan berbicara panjang. Bahkan, keluarga pun belum mengetahui secara pasti bagaimana kronologis kejadiannya. Pasalnya, belum ada penjelasan yang diterima keluarga secara detil dari Yayasan Raushan Fikri Islamic School.

“Kami mohon maaf, sedang dalam keadaan duka dan tidak mungkin bicara,” ungkap seorang kerabat korban yang enggan menyebutkan identitasnya, Kamis (19/5).

“Kami juga belum tahu jelas bagaimana kejadian ini dapat terjadi,” imbuhnya.

Meski demikian, keluarga berharap adanya tanggung jawab dari Yayasan Raushan Fikri Islamic School. Apalagi peristiwa memilukan ini sampai mengakibatkan nyawa melayang. Terlebih lagi, keberangkatan korban karena adanya study tour dari sekolah.

Sementara itu, wartawan coba mendatangi sekolah dimaksud. Lokasinya sekitar satu kilometer dari rumah duka Ibnu. Sayangnya, tidak ada aktivitas di sekolah tersebut.

Sebelumnya, dari informasi yang diterima, kejadian bermula saat rombongan dari Yayasan Raushan Fikri Islamic School, melaksanakan wisata ke Pantai Lampuuk. Rombongan berjumlah sekitar 130 orang ini, terdiri dari guru pendamping, siswa, dan orang tua siswa.

Ratusan orang ini menumpangi 3 bus, dan sampai di Pantai Lampuuk, sekira pukul 15.00 WIB. Sesampainya di pantai, rombongan sudah diingatkan oleh pengelola pantai tentang batasan yang tidak boleh untuk dijangkau. Pun demikian, sebagian rombongan mandi di laut dan sebagian bermain ombak.

Beberapa saat kemudian, seorang anak diketahui bernama Rasyid, terseret arus. Rekan korban yang melihat hal tersebut, mencoba melakukan pertolongan. Nahas, ketiga rekan yang coba menolong malah ikut terseret.

Pengawas yang melihat, lantas coba memberikan pertolongan. Satu unit banana boat melaksanakan perto-longan dan membantu mengevakuasi korban. Para korban kemudian dinaikkan ke boat dan dibawa ke darat. Semuanya dievakuasi ke Puskesmas Lhoknga. Namun, nyawa ketiga pelajar ini tidak dapat diselamatkan, dan satu yang kritis langsung dirujuk ke RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh. (ted/saz)

Exit mobile version