Site icon SumutPos

Edy-Ijeck Dapat Tiket Pilgubsu 2018

Foto: Kombinasi
Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Dewan Pembina Partai (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto memilih Letjen TNI Edy Rahmayadi sebagai Bakal Calon (Balon) Gubernur Sumut yang akan bertarung di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 mendatang.

Pernyataan itu disampaikan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

Dia menyebut Prabowo Subianto dalam memutuskan sosok yang akan diusung sebagai calon gubernur tentu mendengarkan masukan banyak pihak, di antaranya tokoh agama, dewan pimpinan cabang (DPC), dan suara rakyat di Sumut.

Usai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Letjen TNI Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah alias Ijeck sebagai calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, giliran Partai Gerindra menetapkan Edy sebagai calon Cagub Sumut. Dengan adanya koalisi Gerindra-PKS, Edy dan Ijeck memenuhi tiket untuk melaju sebagai Cagubsu dan Cawagubsu periode 2018-2023.

Kata dia, Prabowo mendengarkan suara
dari DPC yang ada di Sumut agar Partai Gerindra mengusung kader sendiri untuk
maju di Pilgubsu 2018. Namun, keputusan memilih Edy Rahmayadi diakuinya juga
berdasarkan pertimbangan matang khususnya dalam rangka menghadapi agenda pemilu dan Pimilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Disebutkannya, Provinsi Sumut memiliki
keanekaragaman budaya, suku, agama, ras.

Sehingga, Partai Gerindra menjadikan Sumut sebagai miniatur Indonesia. Dia yakin, ketika Partai Gerindra berhasil menang di Sumut, maka kemenangan di daerah lain akan menyusul.

Selain itu, dia bilang, ada keterbatasan
sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki
oleh Partai Gerindra. Ia lantas menyebut
bahwa ada 73 jumlah anggota DPR RI dari
Fraksi Partai Gerindra. Di mana, tiga di
antaranya merupakan Ketua Komisi.

“Ada Komisi IV, Komisi VII dan V. Gus Irawan itu salah satu kader terbaik Gerindra. Biar dia fokus dengan jabatan yang ada, Pak Prabowo juga meminta agar Gus fokus menjaga gawang di DPR,” sebut Ahmad Muzani di hadapan ratusan kader Partai Gerindra saat Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sumut di The Tiara Convention
Hall, Sabtu (18/11).

Saat Prabowo Subianto memutuskan untuk memberikan kepercayaan kepada Letjen TNI Edy Rahmayadi, dirinya dan Gus Irawan dipanggil menghadap ke Hambalang. “Pak Prabowo minta Gus fokus ke tingkat nasional. Diibaratkan Gus itu sebagai bek dalam permainan sepak bola, mainnya sudah bagus, jadi tidak mungkin diganti. Jadi ini soal keputusan membagi tugas. Keputusan memilih Edy juga berdasarkan banyak pertimbangan,” akunya.

Disebutkannya, Sumut membutuhkan pemimpin yang tegas, jujur dan bersih. Oleh
karena itu, dia berharap seluruh masyarakat
di Sumut dapat menerima keputusan Partai
Gerindra dan juga bisa mengakhiri spekulasi yang berkembang.

“Insya Allah pilihan ini tidak salah. Saya minta maaf kalau keputusan ini terlalu lama. Minta maaf juga kalau tidak sesuai harapan, karena dalam politik kadang-kadang kita harus mengalah untuk kepentingan yang lebih besar. Percayalah keputusan Pak Prabowo untuk yang lebih besar,” katanya sembari menyemangati seluruh kader Gerindra yang hadir.

Dia pun meminta agar seluruh kader dan
simpatisan Partai Gerindra membantu memenangkan Letjen TNI Edy Rahmayadi.

Mengenai siapa yang akan menjadi Calon
Wakil Gubernur, dia belum bisa memberikan kepastian.

“Calon wakil itu kan harus dibicarakan
dengan sesama parpol pengusung. Kita
berharap Golkar dan PDIP mau turut serta
bergabung memenangkan Edy Rahmayadi,” ujarnya.

Anggota DPR-RI, Gus Irawan Pasaribu.

Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu mengatakan pihaknya memposisikan agenda pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 sebagai bagian integral untuk memenangkan Partai Gerindra di Pemilu dan Pilpres 2019.

Diakuinya, tidak ada perjuangan yang mudah. Butuh kerja keras dan kerja ekstra. “Pilkada bagian dari agenda politik Partai Gerindra menjadikan Prabowo Presiden di 2019,” katanya.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto sudah mengintruksikan
dirinya agar fokus di tingkat nasional. Meski
begitu, dia akan tetap berusaha keras me-
menangkan agenda Politik di Pilkada 2018.

“Akan ada konsolidasi internal. Arah angin
juga banyak ke Pak Edy. Semoga ini
pertanda baik,” akunya.

Calon Wakil Gubernur pendamping Edy Rahmayadi, dia bilang akan dibahas bersama seluruh parpol pengusung Edy Rahmayadi. “Kalau ada parpol lain yang memutuskan Edy-Ijeck, tentu kita hargai. Nanti akan kita tanyakan siapa menurut Pak Edy yang cocok jadi wakilnya. Kalau saya dengan Ijeck sudah kenal lama, saya lihat orangnya mumpuni dan baik,” ucap Gus mengakhiri.

Adanya keputusan DPP Partai Gerindra untuk Edy Rahmayadi, maka Edy sudah bisa mendaftarkan diri sebagai calon gubernur.

Secara syarat, setiap kandidat Cagubsu
membutuhkan 20 kursi DPRD Sumut. Dengan adanya dukungan PKS dan Gerindra, maka dukungan untuk Edy Rahmayadi sudah mencapai 22 kursi.

Menyambut DPP Partai Gerindra memutuskan Edy Rahmayadi sebagai Cagubsu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS Sumut,Satrya Yudha Wibowo mengaku tak
terkejut, sebab hal ini sudah sesuai dengan
prediksi sebelumnya.

“Sebelumnya saya kan sudah memprediksi Gerindra bakal menyusul mendukung Edy. Bergabungnya Gerindra membuat koalisi semakin solid dan mengantarkan Edy-Ijeck menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2018-2023,” katanya, Minggu (19/11).

Dia menyebutkan, PKS akan melakukan
komunikasi politik dua arah. Dimana PKS
menjalin komunikasi dengan partai politik
(Parpol) lain, termasuk Gerindra. Begitu juga dengan calon yang diusung.

“Deklarasi akan dilakukan secara internal
lebih dulu. Intinya kita gembira dengan keputusan Gerindra dan bersama-sama memenangkan Edy-Ijeck,” sebutnya singkat.

Sebelumnya, Sekretaris DPD Partai
Hanura Sumut, Edison Sianturi mengatakan partainya sudah memutuskan bakal
mengusung Edy-Ijeck di Pilgubsu 2018. “SK
nya sudah ditandatangani Ketua Umum
dan Sekjen, tinggal penyerahan saja,”
ungkapnya.

Ketua DPW PAN Sumut, Yahdi Khair juga
mengatakan hal senada. Dia mengaku PAN
lebih condong mengusung Edy-Ijeck.

Untuk diketahui PKS memiliki 9 kursi, Hanura 10 kursi, PAN 6 kursi dan Gerindra 13 Kursi. Dukungan keempat partai politik itu sudah bisa memenuhi syarat minimal dukungan untuk bisa mendaftar ke KPU Sumut. (dik/azw/ril)

Exit mobile version