Site icon SumutPos

255 Mata ‘Terbuka’ di Siantar, 450 Pasien Siap-siap di Sidimpuan

Foto: Istimewa Wakil Presdir Tambang Emas Martabe Linda Siahaan saat membuka operasi katarak gratis 'Buka Mata, Lihat Indahnya Dunia' di RS Tentara Pematangsiantar, Selasa (19/1/2016).
Foto: Istimewa
Wakil Presdir Tambang Emas Martabe Linda Siahaan saat membuka operasi katarak gratis ‘Buka Mata, Lihat Indahnya Dunia’ di RS Tentara Pematangsiantar, Selasa (19/1/2016).

SIANTAR, SUMUTPOS.CO –  Total 255 mata (210 orang) telah dioperasi katarak dalam program “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia” yang digelar Tambang Emas Martabe di Rumah Sakit Tentara Pematang Siantar, 19-21 Januari 2016. Sebagian besar terdeteksi katarak setelah mengikuti tes visus gratis 21 November 2015 lalu di Kodim Lama Siantar dan Makodim 0210/TU Tarutung.

Sementara itu, sekitar 450 pasien akan menjalankan operasi di RS Tentara Losung Batu, Padangsidimpuan pada 24-26 Januari 2016. Mereka pun sudah mengikuti tes visus pada 21 November 2015 di Makodim 0211/TT Sibolga dan 23 November 2015 di Kodim 0212/TS Padangsidimpuan. Pendaftaran dan tes visus juga akan terus dilaksanakan selama operasi berlangsung di kedua lokasi untuk memberi kesempatan bagi masyarakat luas guna memetik manfaat dari berlangsungnya program ini. Targetnya, operasi kali ini akan menyembuhkan 1.500 mata katarak.

Tambang Emas Martabe bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan A New Vision (ANV), didukung Kodam I Bukit Barisan selama pelaksanaan operasi.

Sebelumnya, Operasi Katarak Gratis ini juga telah dilaksanakan di Puskesmas Rawat Inap Batangtoru, 21 November 2015, dan berhasil mengoperasi 40 warga di wilayah seputar operasional Tambang, yakni di Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru.

Rangkaian program dibuka dengan penyelenggaraan sosialisasi Pekan Informasi Katarak yang membekali lebih dari seribu pemuka masyarakat desa, tokoh adat dan agama, guru, penggerak PKK, aparat, tenaga kesehatan dan kader penyuluh. Acara ini digelar 28-30 September 2015 di Makodim Tarutung, Koramil Madina, Puskesmas Rawat Inap Batang Toru, Makodim Padangsidimpuan, dan Makodim Sibolga.

Pemulihan penglihatan bagi anggota keluarga akan memberi dampak signifikan dalam mengurangi kesulitan perekonomian keluarga, karena orang yang mendapatkan penglihatan dan anggota keluarga yang biasa merawatnya dapat kembali mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Wagisah (52), merasa lega suaminya, Warman (57), akhirnya dapat menjalani operasi katarak Rabu (20/1). Telah lebih dari tiga tahun katarak pada mata kiri Warman menghalanginya beraktivitas mandiri tanpa bantuan sang istri.

“Kalau penglihatan mata kiri Bapak membaik, saya bisa bebas. Saya tidak harus selalu menemani setiap saat dia beraktivitas di luar rumah. Dulu sebelum Bapak pensiun, saya bahkan harus menemaninya pergi menderes karet subuh hari,” terangnya.

Setelah operasi suaminya, Wagisah berharap lebih leluasa mengatur waktu dan tenaga untuk menyelesaikan tanggung jawab rumah tangganya, sekaligus melakukan usaha mendapatkan penghasilan tambahan.

Foto: Dame/sumutpos.co
Wakil Presdir Tambang Emas Martabe, Linda Siahaan, didampingi Media Relations Superintendent Donna Hattu, berbincang dengan pasien operasi katarak gratis di RS Tentara Pematangsiantar, Rabu (20/1/2016).

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas setiap anggota masyarakat dan berkontribusi positif terhadap perekonomian keluarga demi terwujudnya akselerasi pembangunan Sumatra Utara, khususnya menyikapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015,” ujar Linda Siahaan, Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe.Sejak 2011, program ini telah mendukung peningkatan pemahaman lebih dari 3.500 anggota masyarakat, memfasilitasi pemeriksaan mata gratis kepada sekitar 12.000 orang, dan 3.750 orang telah menjalani operasi katarak dengan tingkat keberhasilan 100%.  Pasien termuda berusia delapan bulan dan pasien tertua berusia 108 tahun

Rangkaian operasi katarak ini dilakukan oleh para dokter spesialis mata handal Indonesia. Membangun dan mengembangkan kapasitas dokter spesialis mata lokal merupakan salah satu fokus program agar dapat membaktikan ilmunya bagi masyarakat pra-sejahtera.  Sejak tahun 2011, empat orang dokter spesialis mata di Sumatra Utara telah difasilitasi untuk berangkat ke Tilganga Institute of Ophthalmology di Nepal dan mengembangkan kapasitas mereka dibawah supervisi langsung dr Sanduk Ruit, penemu teknik operasi katarak berdurasi cepat dengan sayatan kecil (smallincision cataract surgery) dan lensa intraokular buatan dengan biaya relatif murah.

Manajer Senior Komunikasi Korporat Tambang Emas Martabe, Katarina Siburian Hardono menyatakan, “Lebih dari sekadar dukungan dana, sejak masa sosialisasi, pemeriksaan mata hingga operasi, Tambang Emas Martabe juga mengerahkan sekitar 150 staf menjadi relawan aktif yang mendukung para pasien agar lebih siap menjalani operasi.  Sudah 20.000 orang yang memetik manfaat dari program ini, harapan kami semakin banyak masyarakat pra-sejahtera dengan gangguan katarak dapat menjalani operasi dan memperoleh kembali penglihatannya untuk mengupayakan kehidupan lebih baik.”

 

Dukungan dana yang disalurkan Tambang Emas Martabe untuk penyelenggaraan program ini terus meningkat setiap tahunnya.  Di 2011, USD 40.000. Tahun berikutnya, 2012, naik menjadi USD 75.000 dan tahun lalu, 2014, sebesar USD 110.000. Tahun 2015 Tambang Emas Martabe telah berkomitmen menyalurkan USD 120.000. (rel/mea)

Exit mobile version