Site icon SumutPos

Sinabung Keluarkan Lava Pijar, Lereng Potensi Longsor

Foto: Dessy/pm Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut, kembali mengeluarkan kava pijar, Kamis (21/1/2016).
Foto: Dessy/pm
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut, kembali mengeluarkan kava pijar, Kamis (21/1/2016).

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung hingga saat ini masih terus erupsi meluncurkan awan panas guguran dan terbaru kembali mengeluarkan lava pijar.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi, Drs.Edi Prasodjo, M.Si  melalui Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Armen Putra,S.Pd dari desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, kepada Sumut Pos menjelaskan, aktivititas gunung Sinabung hinggga saat masih tergolong tinggi di atas normal.

“Sinabung masih terus erupsi  memuntahkan material abu vulkanik, luncurkan awan panas guguran, serta lava pijar,” katanya, Kamis (21/1/2016).

Walau Sinabung masih terus erupsi, namun tidak sebesar yang terjadi sebelumnya. Kubah lava yang ada di puncak Sinabung tidak lagi begitu besar karena gugur ke bawah sedikit demi sedikit, walaupun terus mengalami pertumbuhan secara menerus. “Ancaman awan panas serta lava pijar masih berpotensi  terjadi dalam radius terbatas lebih kurang 3 kilometer,” lanjutnya.

Menurutnya, sejak 20 Januari 2016 pukul 00:00-06:00 wib terjadi 1 kali erupsi  dengan tinggi kolom abu 1000 meter. Teramati 19 kali gempa guguran, 11 kali gempa Low Frekuensi, 3 kali gempa Hibybrid, 1 kali gempa Vulkanik Dalam. Teramati guguran lava pijar sejauh 2.000 meter ke arah Tenggara Timur dan 2.500 ke arah Selatan Tenggara.

Pukul 06;00-12;00 wib terjadi 15 kali gempa guguran, 6 kali gempa Low Frekuensi, 6 gempa Hybrid, 2 kali gempa Vulkanik Dalam. Teramati guguran Lava Pijar sejauh 500 hingga 1.000 meter ke arah Tenggara Timur.

Pukul 12;00-18;00 wib terjadi 1 kali erupsi disertai awan panas guguran dengan jarak luncur 2500 meter ke arah Tenggara Timur dan tinggi kolom abu 2300 meter. Teramati 9 kali gempa guguran, 7 kali gempa Low Frekuensi,  3 kali gempa Hybrid, 1 kali gempa Vulkanik Dalam (VA) dan 1 kali gempa Tektonik Lokal (TL).

Pukul 18;00-24;00 wib terjadi 1 kali erupsi dengan tinggi kolom abu 1000 meter. Teramati  8 kali gempa guguran, 13 gempa Low Frekuensi, 2 kali gempa Hybrid, 1 kali gempa Vulkanik Dalam. Tremor menerus dengan amplitude 0,5-3 mm (dominan 0,5 mm).

Sejak 21 Januari 2016 pukul 00:00-06;00 wib terjadi 1 kali erupsi dengan tinggi kolom abu 700 meter.Teramati guguran lava pijar sejauh 1500 meter ke arah Tenggara Timur. Teramati  9 kali gempa guguran, 13 kali gempa Low Frekuensi, 2 kali gempa Hybrid, 1 kali gempa Vulkanik Dalam. Tremor menerus dengan amplitude 0,5-3 mm(dominan 0,5 mm).

Dijelaskannya, erupsi Sinabung  masih berpotensi terjadi, namun ancamannya terbatas pada radius lebih kurang 3 km. Ancaman hujan abu lebat dapat mencapai lebih dari 3 km, tergantung arah dan kekuatan angin. Awan panas guguran dan guguran lava berasal dari kubah lava serta aliran lava berpotensi mengancam sektor Selatan Tenggara sejauh 7 km dan sektor Tenggara Tenggara Timur sejauh 6 km. Aktivitas pada lubang tembusan fumarola baru di lereng Utara(Lau Kawar) masih berlangsung.

“Namun longsor berpotensi terjadi di sekitar lembah dan aliran sungai di lereng bagian utara, akibat pelapukan dan erosi yang memperlemah kestabilan lereng Sinabung,” katanya mengakhiri. (des)

Exit mobile version