Site icon SumutPos

Erry Mulai Bosan Ditanya

DANIL SIREGAR/SUMUT POS - Dirjen Otonomi Daerah Dr Soni Sumarsono meninggalkan ruangan dengan Plt Gubsu Erry Nuradi seusai penyerahan surat menteri dalam negeri RI tentang pelaksana tugas Gubernur Sumut di kantor Pemprovsu Jalan Diponegoro Medan, Selasa (11/8).
DANIL SIREGAR/SUMUT POS – Dirjen Otonomi Daerah Dr Soni Sumarsono meninggalkan ruangan dengan Plt Gubsu Erry Nuradi seusai penyerahan surat menteri dalam negeri RI tentang pelaksana tugas Gubernur Sumut di kantor Pemprovsu Jalan Diponegoro Medan, Selasa (11/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Persoalan hukum yang kini mendera Pemerintah Provinsi Sumut ternyata cukup menguras tenaga, pikiran dan ketenangan batin para perangkat aparatur di dalamnya. Tak terkecuali Wakil Gubernur Sumut selaku Pelaksana Tugas Gubsu Tengku Erry Nuradi. Dia mulai bosan ketika disinggung persoalan tersebut.

Erry yang telah diberi amanah melanjutkan roda pemerintahan di Provinsi Sumut setelah sang kolega Gatot Pujo Nugroho ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi tampak kurang siap dalam menjaga sikap. Di sela acara Dies Natalis ke-63 Universitas Sumatera Utara (USU), di gedung Biro Rektor USU Kamis (20/8) siang, Sumut Pos coba mengonfirmasi progres dari hasil audit yang dilakukan Inspektorat Sumut terkait jumlah penerima hibah dan bantuan sosial (bansos) Pemprov Sumut Tahun Anggaran 2012-2013, di mana saat ini tengah masuk radar penyelidikan oleh Kejaksaan Agung.

“Aduh…, nantilah dulu, saya gak ngikutin soal itu,” kilah Erry sembari berjalan mengambil makanan yang sudah terhidang di hadapannya. Pada saat itu kebetulan acara prosesi Dies Natalis ke-63 USU sudah selesai dari gedung Auditorium USU dan para tamu undangan dipersilakan menyantap makan siang bersama.

Belum lagi selesai pertanyaan yang dilontarkan, Erry menyambung pernyataannya dengan gesture yang kurang bersahabat. “Itu-itu saja yang kalian tanyakan, bosanlah. Masih banyak kerjaan yang lain kok,” ketusnya.

Tak sampai di situ, saat disinggung soal pengusulan penjabat (Pj) wali kota/bupati dalam rangka perhelatan Pilkada serentak di Sumut, Erry lagi-lagi melontarkan jawaban ketus. “Masak itu aja yang dipikirkan. Masih banyak kerjaan yang lain,” sambung adik mantan Gubsu Tengku Rizal Nurdin yang juga pernah menjabat Bupati Serdang Bedagai ini.

Usai mengambil menu makanan yang ia sukai, Erry lantas bergabung bersama pejabat teras USU seperti Ketua MWA Joefly Bahroeny dan Pj Rektor USU Prof Subhilhar, untuk menyantap makan siang.

Menyikapi sikap Erry, pengamat politik dan pemerintahan asal Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Shohibul Anshor Siregar, amat menyesalkan hal tersebut. Apalagi selama ini, menurutnya, kegiatan Erry sejak menjadi Bupati Serdang Bedagai sampai menjabat wagubsu senantiasa diekspos oleh media massa.

“Harusnya dia (Erry) itu mengerti dengan aktualitas media dalam mencari narasumber untuk suatu pemberitaan. Jadi ya memang  agak heran juga dengan sikap beliau seperti itu,” ujar Shohibul kepada Sumut Pos, tadi malam.

Shohibul menilai, jawaban yang tidak relevan dilontarkan Erry sungguh tak elok dan etis, mengingat dirinya kini menjadi pemimpin di Sumut meski masih berstatus Plt Gubsu. “Kan bisa saja dijawab dengan normatif. Misalnya, karena itu ranah hukum maka saya tidak kompeten menjelaskan. Atau bisa juga ia delegasikan dengan pejabat yang sesuai dengan bidangnya,” katanya.

Disinggung apakah Erry terlalu berhati-hati dalam memberi penjelasan ke media terkait kasus dugaan penyelewengan bansos ini, mengingat Kejagung hampir merampungkan penyelidikan dan segera mengumumkan tersangka dalam kasus tersebut, menurut dosen Fisipol UMSU ini adalah hal wajar. Meski begitu, tetap saja jawaban tak relevan tersebut tak mencerminkan dirinya selaku pemimpin. Apalagi hal ini menyangkut informasi publik yang memang selayaknya tidak perlu disembunyikan.

“Persoalan bansos inikan sudah menjadi konsumsi publik. Para pembaca surat kabar, pendengar radio dan penonton televisi, pastilah menunggu apa informasi terbaru soal ini. Pada prinsipnya azas keterbukaan inilah yang harus ia tonjolkan. Apalagi Erry pernah mengungkapkan, sebagai pejabat publik harus selalu terbuka dalam menyampaikan informasi,” jelasnya. (prn/gus/rbb)

Exit mobile version