Site icon SumutPos

Toke Sawit Dibunuh, Jasadnya Terkapar di Batu Koral

Foto: Hulman/PM Jasad Nanang Suhendra Ginting ditemukan warga di Perkebunan Sei Putih Dusun II Desa Pulo Tagor Baru Kecamatan Galang, Minggu (20/9). Toke sawit ini diduga dibunuh.
Foto: Hulman/PM
Jasad Nanang Suhendra Ginting ditemukan warga di Perkebunan Sei Putih Dusun II Desa Pulo Tagor Baru Kecamatan Galang, Minggu (20/9). Toke sawit ini diduga dibunuh.

GALANG, SUMUTPOS.CO – Tragis! Seorang toke sawit, Nanang Suhendra Ginting (40) ditemukan tewas dengan sejumlah luka tikaman di tubuhnya. Polisi menduga, pembunuhan sadis ini bermotif dendam karena uang dan harta benda korban tidak diambil pelaku.

Peristiwa yang menggemparkan itu terjadi Minggu (20/9) sekira pukul 08.00 WIB. Bermula saat salah seorang warga menemukan sesosok mayat pria terkapar di atas batu koral di Perkebunan Sei Putih Dusun II, Desa Pulo Tagor Baru, Galang.

Melihat itu, warga tersebut langsung menghubungi Kepala desa Pulo Tagor Baru, Saiful Saputra. Selanjutnya, Saiful bersama Kepala Dusun II Misro Aliandi menuju lokasi temuan. Tiba di lokasi kejadian, warga sudah ramai menyaksikan jasad korban.

Seiring kemudian, sejumlah polisi yang dipimpin Kapolsek Galang AKP Zulfikar tiba di lokasi. Tim Identifikasi Polres Deli Serdang pun menyeser temuan jasad yang belakangan diketahui bernama Nanang Suhendra Ginting, warga Lingkungan V, Kelurahan Pekan Dolok Masihul, Kecamatan Dolok Masihul, Serdang Bedagai (Sergai) tersebut.

Dari lokasi, petugas mengamankan sejumlah barang bukti berupa pisau belati, jam tangan, topi warna biru, mancis dan tiga batu koral berukuran sedang.

Selain kartu indentitas korban dan istrinya, petugas juga mengamankan uang Rp 631 ribu dan sepaket sabu di dalam dompet korban. Namun sepedamotor korban tak ditemukan di lokasi. Tak lama temuan itu, seorang pria yang belakangan diketahui bernama Andi Ginting, mengaku jika Nanang merupakan abang kandungnya.

Ditubuh korban, terdapat sejumlah luka yakni luka robek pada dagu kiri sepanjang 2 cm dan lebar 2 cm, luka tusuk pada perut kanan, luka lecet pada rusuk kanan, luka tusuk pada pelipis kanan, luka robek pada dagu kanan sepanjang 5 cm dan lebar 1 cm, luka tusuk pada perut bawah pusar. Setelah identidikasi, jasad Nanang yang dikenal agen sawit ini diboyong ke Puskesmas Galang selanjutnya diboyong kembali ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk keperluan otopsi.

KELUAR RUMAH BONCENG TEMAN
Menurut Andi kepada polisi, sebelum abangnya ditemukan tewas dengan tragis. Sabtu (19/9) siang, Nanang kehilangan hape di lokasi gudang sawit miliknya. Hingga kemarin, hape abangnya pun belum juga ditemukan dan siapa pencurinya.

Namun pada malam harinya sekira pukul 22.00 WIB, Nanang sempat keluar rumah dengan membonceng temannya mengendarai Yamaha Mio J. “Anak ketiganya sempat melihat abang keluar dari rumah berboncengan dengan temannya. Tapi anaknya tidak tahu nama dan alamat temannya itu. Tapi wajah temannya itu bisa dikenali. Temannya itu sejak siang sudah di rumah mereka. Aku tidak tahu apakah abang punya musuh atau tidak, karena banyak orang datang ke gudang sawitnya itu,”beber Andi.

Kasat Intelkam Polres Deli Serdang AKP M Simarmata bersama Kapolsek Galang AKP Zulfikar kepada kru Koran ini di Polsek Galang menduga, kalau pelaku yang menghabisi nyawa Nanang lebih dari seorang. “Kita sudah membentuk tim gabungan dari Polres Deli Serdang dan Polsek Galang untuk melakukan penyelidikan di TKP maupun ke rumah korban. Motifnya diduga dendam, karena uang korban ada dalam dompet meskipun sepedamotornya hilang,” terangnya. (man/pmg/han)

Exit mobile version