Site icon SumutPos

Erry dan Edy Calon Kuat Cagubsu

Calon petahana HT Erry Nuradi dan Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi sama-sama menjadi calon kuat untuk menjadi Balon Gubsu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sejumlah nama mengemuka untuk bertarung pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 mendatang. Namun baru dua figur yang dinilai menonjol. Keduanya yaitu Gubernur T Erry Nuradi dan Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi.

“Sejauh ini baru dua nama itu yang terkuat. T Erry Nuradi dan Edy Rahmayadi saat ini juga berada di posisi atas dalam survei-survei yang dilakukan,” kata pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Arifin Saleh Siregar, baru-baru ini.

Mantan Gubernur Sumut, Syamsul Arifin, yang bersemangat mendaftarkan diri ke partai politik sempat dianggap punya kans. Hasil survei Rumah Konstituen terhadap netizen yang dilansir bulan lalu menempatkannya pada posisi kedua (12,3%), di bawah Erry (23,5%) dan di atas Edy (8,6%).

Namun belakangan, tokoh yang pernah menjalani pidana karena perkara korupsiini seperti menarik diri. Setelah sejumlah manuver, pekan lalu dia bertemu dan mengangkat jempol bersama Erry. “Aku titiplah Sumut ini ke Kau yo Ri,” katanya ketika itu.

Selain Erry, Edy, dan Syamsul, sejumlah nama sejak awal bermunculan. Wajah sebagian di antara mereka masih terpajang pada baliho dan spanduk di seantero Sumut. Di antara nama-nama itu terdapat anggota DPR RI, Tifatul Sembiring, Gus Irawan Pasaribu, Junimart Girsang, dan Maruarar Sirait.

Tokoh lokal pun tak ketinggalan melakukan sosialisasi cukup masif, seperti Bupati Simalungun yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, JR Saragih, dan Bupati Langkat sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Ngogesa Sitepu. Juga ada Wadir Reskrimum Polda Sumut AKBP Maruli Siahaan; Ketua PMI Medan sekaligus pengusaha, Musa Rajekshah; mantan Bupati Tapanuli Tengah, Tuani Lumban Tobing; pengusaha Ade Sandrawati Purba, Syahril Tumanggor; wartawan perempuan, Yose Piliang; hingga pegiat sosial peraih Ramon Magsaysay Award 2017, Abdon Nababan.

Pilgubsu juga dipercaya sangat dipengaruhi konstelasi politik di tingkat pusat. Kepentingannya berkaitan dengan Pemilihan Legeslatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Tidak tertutup kemungkinan calon yang akan bertarung mewakili poros kuat di pusat.

Jika mengacu pada dua nama terkuat saat ini, boleh jadi masing-masing akan mengusung salah satunya jadi jagoan. Pertanyaannya, apakah PDIP juga akan mendukung Erry-Ngogesa? Apakah Edy akan didukung koalisi nasional Gerindra-PKS? Kita tunggu saja.

Edy bukannya tidak punya modal untuk maju sebagai calon gubernur Sumut. Dengan jabatan Pangkostrad dan sebagai mantan Pangdam I Bukit Barisan, jenderal bintang tiga ini dimungkinkan punya infrastruktur untuk sosialisasi dan mobilisasi hingga ke desa-desa.

Saat ini Edy juga menjabat Ketua PSSI. Bukan hanya peningkatan prestasi sepakbolanasional, banyak yang percaya popularitasnya akan meningkat jika mampu mendorong PSMS Medan kembali ke Liga 1.

Dukungan materi kalangan pengusaha pasti berperan. Sejak jauh hari Edy digadang-gadang akan berpasangan dengan pengusaha Musa Rajekshah. Pria yang akrab disapa Ijeck ini merupakan putra salah seorang pengusaha ternama di Sumut, H Anif. Jika pasangan ini benar terealisasi, dukungan materi tentunya bukanlah hal sulit bagi keduanya.

“Edy Rahmayadi ini juga punya keunggulan, karena dia selalu ditampilkan sebagai pribadi yang tegas. Saat ini banyak warga yang ingin sosok seperti itu untuk perubahan Sumut,” jelas Arifin.

Namun modal Edy bakal sia-sia jika dia tidak didukung parpol. Belum ada yang secara resmi menyatakan dukungan.

Selain melalui dukungan parpol, memang terbuka kemungkinan pasangan maju dari jalur independent. Namun, jika pengumpulan dukungan tidak dilakukan sejak jauh hari, pasangan akan kesulitan memenuhi syarat minimal.

KPU Sumut menetapkan angka 764.578 sebagai syarat jumlah dukungan minimal. Anggota KPU Sumut, Benget Silitonga, mengatakan jumlah itu diperoleh dari penghitungan 7,5 persen dari DPT pemilu atau pemilihan terakhir sebesar 10.194.368. “Dukungan harus tersebar di minimal 17 kabupaten/kota se-Sumut,” katanya.

Kesimpulannya, belum ada satu pasangan pun yang 100 persen dipastikan bertarung pada Pilgubsu, baik melalui parpol maupun jalur independen. Kita masih harus menunggu, boleh jadi hingga detik terakhir pendaftaran calon pada 8-10 Januari 2018. (bbs/azw)

Exit mobile version