Site icon SumutPos

Seribu Lebih Warga Ikuti Tes Visus Mata

Skrining katarak di Padangsidimpuan.
Skrining katarak di Padangsidimpuan.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Seribu lebih warga mengikuti tes visus mata yang dilakukan berantai, 18-20 Mei 2014, di Denkesyah Sibolga, Puskesmas Hutabaginda Tarutung, dan RS Dam I-TNI Losung Batu Padangsidimpuan.

Tes ini merupakan bagian dari rangkaian Kegiatan Sosial Pemeriksaan Mata dan Operasi Katarak Gratis “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia” yang digelar Tambang Emas Martabe bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan A New Vision (ANV) dan didukung Kodam I Bukit Barisan. Sekitar 100 relawan, mulai dari dokter mata, perawat mahir mata, karyawan Tambang Emas Martabe sampai anggota Kodim dikerahkan untuk memastikan lancarnya kegiatan ini.

Dari kegiatan selama tiga hari ini, 516 orang telah didiagnosis katarak dan langsung didaftarkan untuk mengikuti operasi katarak di RS Dam I-TNI Padangsidimpuan, tanggal 2-6 Juni 2014. Penambahan dua hari operasi dari jadwal semula yang hanya tiga hari (4-6 Juni 2014) dilakukan untuk merespons peningkatan jumlah calon pasien.

Skrining katarak di Denkesyah Sibolga.

Sebelumnya, dari kegiatan sosialisasi dan tes visus mata di Kabanjahe, Siantar, Kisaran, Labuhan Batu, Sergai, Sidikalang dan wilayah lain, telah terjaring   504 calon pasien yang akan menjalani operasi katarak di RS Tentara Putri Hijau, Medan, 8-10 Juni 2014.

Senior Manajer Komunikasi Korporat Tambang Emas Martabe, Katarina Siburian menyampaikan, “Secara konsisten kami terus memasyarakatkan kegiatan ini agar semakin banyak orang yang mengetahui dan mengakses layanan operasi katarak gratis. Kami berharap, lewat operasi tahun ini, 1.500 mata terbebas dari katarak. Mata sehat adalah gerbang untuk memasuki hidup produktif, mandiri dan berkualitas.”

Purnama Pohan (18) asal Sibuhuan Padang Lawas, didiagnosis katarak pada mata sebelah kirinya setelah menjalani tes visus mata di Padangsidimpuan. Mata kirinya hanya bisa melihat cahaya dan warna samar-samar. Purnama, anak ke-4 dari 8 bersaudara, lulusan SMK Negri 1 Barumun, berharap dapat segera memiliki penglihatan yang normal. “Saya ingin bisa melihat lagi supaya bisa bekerja atau kuliah seperti abang dan kakak,” ujarnya.

Lebih dari 60 persen kebutaan di Indonesia disebabkan katarak. Hingga saat ini jumlah penderita katarak di Indonesia mencapai lebih dari 2 juta orang atau 1,5 persen dari jumlah penduduk dan setiap tahun terjadi penambahan 240 ribu kasus katarak baru. Jumlah ini menempatkan Indonesia pada posisi tertinggi kedua jumlah penderita katarak terbanyak di Asia Tenggara. Padahal katarak dapat disembuhkan dengan operasi.

Karena itu dalam rangkaian kegiatan sosial “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia”, sebelumnya juga telah dilaksanakan Pekan Informasi Katarak bagi hampir seribu pemuka desa, tokoh masyarakat dan agama, guru, penggerak PKK, aparat, tenaga kesehatan dan kader penyuluh pada 28-30 April 2014 di Makodim Padangsidimpuan, Kantor Kecamatan Batangtoru, Makodim Tarutung dan Makodim Sibolga. Kegiatan ini bertujuan membekali pemahaman dan keterampilan para pihak yang berada di garda terdepan dalam hubungan dengan masyarakat agar secara dini mampu melakukan deteksi penyakit mata dan penanganannya. (rel/mea)

Exit mobile version