Site icon SumutPos

Kasus Covid Masih Tinggi, Gubsu Belum Isyaratkan PTM

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembelajaran tatap muka (PTM) pada tahun ajaran baru yang rencananya bakal digelar Juli mendatang, terancam batal. Pasalnya, kasus covid di Sumut terus melonjak usai libur Idul Fitri 1442 Hijriah.

Edy rahmayadi, Gubernur Sumut.

Kondisi itu membuat Gubernur Sumut Edy Rahmayadi enggan memberlakukan kegiatan belajar secara tatap muka di sekolah yang ada di Sumut. ”Kita belum ada bicara sekolah. Kita merencanakan, tapi pelaksanaannya tergantung kondisi pendemi. Kalau seperti ini, saya tidak izinkan anak-anak kita melakukan sekolah tatap muka,” kata Edy, Rabu (19/5) lalu.

Dengan begitu, dalam waktu dekat ini belum ada wacana diizinkan diberlakukannya pembukaan sekolah di Sumut. Selain itu, gubernur juga ingin memprioritaskan kesehatan para peserta didik apabila PTM tetap diberlakukan di masa pandemi yang belum kunjung melandai sampai kini.

Menyikapi hal ini, DPRD Sumut mendukung langkah dan ikhtiar Gubsu tersebut. Gubsu diminta untuk tidak tergesa-gesa memutuskan dan kembali berkoordinasi dengan Kemendikbudristek mengenai hal ini. “Ya (jangan tergesa-gesa). Sebaiknya gubernur saat ini berkoordinasi dengan Kemendikbudristek,” ujar Anggota DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga kepada Sumut Pos, Jumat (21/5).

Kata Zeira, sebaiknya Gubsu melihat intruksi Kemendikbudristek dengan kajian yang dalam. Dia berharap, jangan sampai antarpemerintah pusat dan pemerintah provinsi berbeda dalam memandang sebuah aturan. “Sebab jangan sampai anak-anak usia sekolah saat ini lupa akan pemberlajaran sekolah. Dan juga sebagian sekolah di kabupaten/kota di Sumut sudah membuka belajar sekolah tatap muka. Jadi alasan meningkat Covid-19 semestinya bisa diatur dengan pola yang baik soal sistem mengajar tatap muka di sekolah,” terangnya.

Ketua Fraksi Nusantara DPRD Sumut ini menambahkan, pola-pola dimaksud sudah ada dalam standar operasional prosedur (SOP) Kemendikbudristek soal kebijakan PTM di masa pandemi. “Mau sampai kapan anak kita belajar menggunakan handphone dan jarak jauh. Apalagi kan sudah ada SOP-nya yang diberikan Kemendikbudristek,” pungkasnya.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, penyebaran Covid-19 di Sumatera Utara masih terus bertambah. Hingga Jumat (21/5), akumulasi terkonfirmasi positif mencapai 31.105 orang. Akumulasi ini setelah bertambah 97 kasus baru dari 8 kabupaten/kota.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, kasus baru positif didapatkan dari Medan 33 orang, Deli Serdang 23 orang, Simalungun 15 orang, Karo 13 orang, Tapanuli Utara 4 orang, Mandailing Natal 4 orang, Dairi 3 orang, dan Padangsidimpuan. “Penambahan kasus baru juga didapatkan dari angka kesembuhan yaitu 109 orang, sehingga akumulasinya menjadi 27.707 orang. Penambahan diperoleh dari 3 kabupaten/kota yaitu Deli Serdang 46 orang, Karo 37 orang, dan Medan,” ungkap Aris.

Selain itu, lanjut Aris, angka kematian juga kembali bertambah sebanyak 4 kasus baru yang diperoleh dari Deliserdang 3 orang dan Medan 1 orang. Dengan penambahan itu, kini angka kematian akibat terpapar corona menjadi 1.017 orang. “Angka Covid-19 aktif di Sumut kini berjumlah 2.381 orang, dengan rincian 948 orang dirawat di rumah sakit dan 1.433 orang isolasi mandiri. Sedangkan kasus suspek kembali bertambah sebanyak 12 orang, sehingga jumlahnya menjadi 1.101 orang,” bebernya.

Aris menambahkan, diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. “Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” tukasnya.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Sumut terus mematangkan persiapan PTM di Sumut. Diantaranya menyempurnakan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang ada di setiap SMA/SMK untuk mencegah penyebaran Covid-19, yakni menetapkan guru bimbingan konseling (BK) sebagai koordinator UKS, merekrut perawat honorer serta peralatan yang dibutuhkan lainnya.

Guna memastikan semua terpenuhi, Kadisdik Sumut, Syaifuddin dan kepala cabang dinas (Kacabdis) di Sumut akan terjun langsung melakukan pengecekan ke setiap sekolah. “Pertama, setiap sekolah kita hidupkan kembali UKS. Kita sempurnakan UKS. Kedua, kami tambah dengan perawat honorer, dananya berasal dari BOS, demi melengkapi UKS dalam menghadapi penyebaran Covid-19, sehingga dapat dilakukan tatap muka. Tapi ingat sekarang kita masih ikut dengan kebijakan Pak Gubernur,” terangnya, Selasa (23/3) lalu.

Menurutnya, PTM hanya bisa dilakukan apabila seluruh penunjang protokol kesehatan terpenuhi dan angka kasus Covid-19 di Sumut terus menunjukkan penurunan. Di samping itu ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, sebelum akhirnya di Sumut bisa kembali dilakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah. Termasuk vaksinasi bagi guru-guru sebagai salah satu upaya mempercepat hal dimaksud.

“Diawali dengan simulasi. Baru setelah tidak ditemukan kendala, saya akan yakinkan gubernur bisa pak, sekolah tatap muka. Tapi tidak tatap muka sepenuhnya, mungkin seminggu 2 atau 3 kali,” pungkasnya. (prn/ris)

Exit mobile version