Site icon SumutPos

Empat Siswi Advent Sidikalang Kabur

Tak Mau Sekolah Lagi

PANCURBATU- Tidak berniat lagi untuk melanjutkan bangku pendidikan SMA, empat remaja putri asal Sidikalang Kabupaten Dairi, nekat kabur dari rumah untuk merantau ke Medan tanpa sepengetahuan orang tua masing-masing.

Untung saja, keberadaan keempat siswi SMA Advent Sumbul Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi ini sempat dilihat oleh salah seorang warga yang mengenali mereka. Sehingga, rencana untuk melarikan diri ke Medan kandas ditengah jalan.

Seperti yang dilakukan Grespi Br Tobing (16), Liza Br Siregar (17), Mega Br Simbolon (16), dan Lastari Br Sijabat, ke-empatnya warga Desa Sumbul Kecamatan Sidikalang.

Informasi yang dihimpun POSMETRO (grup Sumut Pos) di Mapolsek Pancurbatu menyebutkan, awalnya sekira pukul 07.00 WIB, keempat siswi ini sepakat tidak masuk sekolah dan berencana pergi ke Medan. Mereka pun menuju ke stasiun bus di kawasan Sidikalang jurusan Medan.

Ternyata, saat berada di stasiun itu, salah seorang warga melihat keempatnya tengah menuju angkutan umum. Karena curiga dengan gelagat ke-empat siswi itu, warga tersebut langsung melaporkannya kepada Kepala Sekolah SMA Advent  dimana keempat siswi tersebut bersekolah.

Begitu menerima laporan, Kepala Sekolah pun bergegas  menuju ke stasiun tempat keempat siswi menumpang bus. Lalu, pihak stasiun pun memberikan nomor telepon sopir bus yang ditumpangi keempatnya. Selanjutnya Kepala Sekolah tersebut menghubungi sopir bus dan menyarankan agar mengantarkan keempat siswi yang telah disebutkan identitasnya ke kantor polisi terdekat.

Atas saran dari sang Kepala Sekolah ini, sopir bus pun akhirnya menyerahkan keempat gadis remaja tersebut ke Polsek Pancurbatu sekira pukul 14.30 WIB, selanjutnya menghubungi Kepala Sekolah Advent agar segera menjemputnya.

Beberapa jam kemudian, didampingi orang tua keempat siswi itu, Kepala Sekolah pun berangkat menuju ke Polsek Pancurbatu untuk menjemput para gadis ABG yang nekat kabur karena tak mau lagi bersekolah. Akhirnya, keempat siswi ini dibawa pulang oleh orang tua mereka masing-masing.

Liza saat diwawancarai POSMETRO (Grup Sumut Pos) mengaku sudah jenuh belajar dan tak ada niat lagi melanjutkan sekolah. “Kami sudah tak niat lagi sekolah, makanya kami sepakat berempat pergi ke Medan karena ada tawaran bekerja di salah satu yayasan panti jompo di kawasan Medan. Kami diajak oleh salah seorang teman kami yang juga putus sekolah dan sudah bekerja di panti jompo tersebut,” ujar Liza.(roy/smg)

Exit mobile version