Site icon SumutPos

2018, Binjai Bangun Kawasan Industri

Foto: TEDDY/SUMUT POS
TERIMA: Kepala BPKAD Binjai Affan Siregar (kiri) menerima cenderamata dari Sekretaris BPKAD Tangsel Wawang Kusdaya di Ruang Rapat III Balai Kota Binjai, akhir pekan lalu.

BINJAI, SUMUTPOS.CO -Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Tanggerang Selatan, Wawang Kusdaya menyambangi Balai Kota Binjai dalam rangka kunjungan kerja, akhir pekan lalu. Kedatangan mereka disambut Kepala BPKAD Kota Binjai, Affan Siregar. Pertemuan kemudian digelar di ruang Rapat III Balai Kota Binjai, Jumat (19/1) petang.

Wawang mengaku, Binjai dipilih sebagai daerah kunker karena telah mencapai berbagai torehan prestasi. Terutama dalam bidang pengelolaan keuangan.

Wawang juga mengucapkan terimakasih atas sambutan hangat dari tuan rumah kepada rombongannya. Menurutnya, Kota Tangsel memiliki struktur ekonomi yang didominasi oleh sektor tersier. Yakni, perdagangan, jasa dan sebagainya.

“Sejak tiga tahun yang lalu, pengelolaan keuangan di Kota Tangerang Selatan sudah memakai aplikasi. Kunjungan kami ke Kota Binjai ingin menambah pengalaman dan bersilaturahim,” ujar Wawang.

Sementara, Kepala BPKAD Kota Binjai Affan Siregar menyatakan, kunjungan tersebut dapat disebut lebih meningkatkan hubungan silaturahim. Selain itu, menambah pengetahuan dengan saling bertukar informasi.

Dia menguraikan, Kota Binjai memiliki 37 kelurahan yang juga sangat minim sumber daya alamnya. Namun, Kota Binjai terkenal dengan penghasil buah rambutannya.

Sehingga, Binjai disebut dengan Kota Rambutan. Seiring perkembangan zaman yang pesat, saat ini buah rambutan sudah mulai berkurang. Berganti dengan padatnya pemukiman penduduk.

Meski demikian, Kota Binjai kini sudah memiliki akses jalan tol yang menghubungkan ke Kota Medan. Menurut Affan, itu menjadikan Binjai sebagai kota yang strategis.

Adapun moda transportasi masa yang sangat diminati oleh masyarakatnya adalah Kereta Api.

Dikatakan Affan, APBD Kota Binjai tahun 2017 sebesar Rp961 Milyar. Terbagi untuk belanja langsung 52 persen, sisanya belanja tidak langsung.

“Karena kami tidak memiliki SDA yang banyak untuk dijual, maka kami berusaha menciptakan SDA buatan. Tahun ini akan dibangun kawasan industri di Kota Binjai, lahan yang disediakan sebesar 132 hektar,”  ucap Affan.

Dia menambahkan, ada 3 Badan Usaha Milik Daerah Kota Binjai. Yakni, Perusahaan Daerah Air Minum Tirtasari, Perusahaan Daerah Pembangunan dan Pengangkutan. Kata dia, Pemko Binjai terus berupaya meningkatkan ekonomi agar masyarakatnya sejahtera.

“Sejak tahun 2016 Pemko Binjai sudah menggunakan aplikasi e-government. Mulai dari aplikasi e-Planning, e-Musrenbang, e-RA dan berbagai aplikasi lainnya. Sehingga masyarakat juga bisa memantau seluruh anggaran di Pemko Binjai,” tukasnya.(ted/ala)

 

 

Exit mobile version