Site icon SumutPos

Erry Melantik Enam Bupati/Wali Kota se-Sumut

Foto: Ricardo/JPNN  Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi melantik wali kota dan bupati daerah Provinsi Sumatera Utara di Gedung Kemendagri, Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Foto: Ricardo/JPNN
Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi melantik wali kota dan bupati daerah Provinsi Sumatera Utara di Gedung Kemendagri, Jakarta, Jumat (22/4/2016).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi secara resmi melantik enam kepala daerah hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2015 dan 2016. Masing-masing Bupati Simalungun JR Saragih, pasangan Wali Kota Gunung Sitoli Lakhomizaro Zebua-Sowa’a Laoly, pasangan Bupati Nias Barat Faduhusi Daely-Khenoki Waruwu, Nias Utara Marselinus Ingati Nazara-Haogockhi, Nias Selatan Hilarius Duha-Sozanolo Ndruru dan Kabupaten Karo, Terkelin Berahmana-Cory Sriwati Sebayang.

Pelantikan dilakukan di Gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jalan Medan Merdeka Utara, Jumat (22/4) petang, disaksikan Mendagri Tjahjo Kumolo, Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik, dan Ketua Komisi II Rambe Kamarulzaman.

“Saya berjanji akan memenuhi kewajiban sebagai wali kota/wakil wali kota, bupati/wakil bupati dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh UUD 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya,” ujaR para kepala daerah membacakan sumpah jabatan.

Setelah membacakan sumpah jabatan, para kepala daerah kemudian menandatangani sumpah jabatan dan fakta integritas. Acara kemudian dilanjutkan dengan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hulu, serta Pelalawan.

Dalam sambutannya, Mendagri Tjahjo Kumolo meminta para kepala daerah dapat segera mempercepat pengambilan keputusan. Khususnya terkait anggaran.

“Dalam menjalankan tugas harus ada sinergi. Harus ada konektivitas antarkabupaten dan mendukung kinerja gubernur. Selain itu kepala daerah juga janji politik, harus masuk dalam rencana pembangunan jangka pendek dan panjang,” ujar Tjahjo.

Dalam kesempatan kali ini Mendagri menegaskan, bukan salah Tengku Erry mengapa pelantikan enam kepala daerah dari Sumut ini, sekian lama tertunda. “Ini dilantik di Kemendagri, tanggungjawab saya. Bukan salah Gubernur Sumut kalau (selama ini,red) tertunda. Kemarin juga saya melantik salah satu kepala daerah dari Sulawesi, karena gubernurnya tak mau melantik. Saya lantik di sini,” ujar Tjahjo.

Saat ditanya mengapa pelantikan dilakukan di Jakarta, mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini mengatakan, untuk menunjukkan penundaan selama ini atas perintahnya.

“Kemarin kami menunda karena berbagai pertimbangan yang tidak perlu saya sampaikan, yang penting sekarang dilantik,” ujar Tjahjo.

Di tempat yang sama, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan juga mengingatkan para kepala daerah untuk benar-benar menjalankan sumpah yang telah dibacakan.

“Selama 22 tahun betugas di Kopassus, satu yang saya tangkap. Sebagai pemimpin, anda harus bisa kasih teladan pada anak buah. Bertahun-tahun saya lihat itu hilang. Pada hari ini pemimpin kita Presiden Joko Widodo, telah memberi contoh bagaimana memimpin dengan hati,” ujarnya.

Menurut Luhut, seorang pemimpin tidak cukup hanya pintar dan cerdas. Namun juga harus punya hati. Selain itu juga harus sesuai antara perkataan dan perbuatan.

“Kalau menyentuh dengan nurani dan memimpin dengan hati, profesional, Insya Allah akan sukses,” ujarnya.

Para Bupati Siap Jalankan Tugas
Sementara itu usai pelantikan, sejumlah kepala daerah yang dilantik menyatakan komitmen untuk mengemban amanah yang diberikan masyarakat dari daerah masing-masing.

“Pesan saya pada masyarakat Simalungun, mari kita bangun Kabupaten simalungun yang lebih mantap lagi ke depan. Program pertama, kami akan menyusun RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) dan membahas perubahan APBD, karena RPJDM Kabupaten Simalungun belum ada,” ujar JR Saragih.

Sementara itu Bupati Karo Terkelin Berahmana berjanji akan segera mewujudkan janji-janji kampanye yang dikemukakan pada masa kampanye beberapa waktu lalu.

“Jadi intinya rakyat harus sejahtera. Kami akan kerja, kerja dan kerja sebagaimana program Pak Presiden Joko Widodo, tiada hari tanpa kerja,” ujarnya.

Saat ditanya apa saja janji kampanyenya, Terkelin mengatakan ada cukup banyak. Di antaranya mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo. Selain itu, juga akan memprioritaskan penanganan pengungsi korban bencana letusan Gunung Sinabung.

“Kemudian pengungsi juga banyak. Kami fokus bagaimana supaya kasus ini bisa selesai dulu,” ujar Terkelin.

Bupati Nias Barat Faduhusi Daely juga menyatakan hal senada. Ia berjanji akan melakukan perubahan sesuai dengan visi misi yang ada, yaitu Nias Barat Berdaya.

“Kami akan dorong itu. Kami akan kuatkan pertanian, pendidikan, kesehatan dan menjaring agar masyarakat yang belum memiliki pekerjaan, agar dapat memiliki pekerjaan,” ujarnya.

Langkah lain, Fadahusi juga berjanji akan melakukan penataan-penataan di bidang birokrasi. Paling tidak menyesuaikan jabatan dengan latarbelakang pendidikan.

“Ciri khas Nias Barat itu adalah daerah pertanian. Yaitu kopra, karet, kakao dan yang paling penting daerah pariwisata. Itu keindahannya nomor dua setelah Bali. Laut kami sangat baik untuk wisata surving,” ujar Fadahusi.(gir)

Exit mobile version