Site icon SumutPos

Uang Lembur Belum Dibayar

BINJAI- Puluhan karyawan Suzuya, Kota Binjai, mendapat perlakuan tidak baik oleh pimpinannya. Pasalnya, menjelang lebaran ini, para aryawan dikerjakan lebih dari jam kerjanya (lebur-red). Namun, uang lebur yang diharap-harapkan untuk kebutuhan lebaran, sampai saat ini belum juga dibayarkan.

Asiesten Manager Supermarket Suzuya Kota Binjai Nia, saat dikonfirmasi terkait hal ini tidak menampik kalau pihaknya ada mengadakan bazar sekitar bulan Juli lalu. Namun dia membantah kalau pihaknya tidak menggaji karyawan-karyawati yang mengikuti bazaar tersebut.

”Siapa yang bilang kalau tidak diberi uang lembur,” tegas Nia.

Seperti yang diutarakan salah seorang karyawan wanita sebut saja namanya Suri, warga Kelurahan Tangsi, Kecamatan Binjai Kota, Senin (22/8). Menurutnya, dia dan sejumlah temannya dipekerjakan dari pagi hingga malam tanpa imbalan yang setimpal. Dan itu dirasakan seluruh karyawan. Hanya saja kata Suri, mereka takut untuk berontak.

“Dari hati yang paling dalam, sebenarnya kami tidak ikhlas melakukan pekerjaan tersebut. tapi bagaimana lagi. Kalau tidak kami lakukan, takutnya kami di pecat oleh atasan. Kalau kami di pecat, kami mau kerja apa lagi,” kata Suri.
Lebih jauh dijelaskan Suri, lebur itu diberlakukan ketika pihak manajemen menggelar bazar dibeberapa daerah sekitar satu bulan yang lalu. Dalam bazar tersebut, setiap karyawan/i yang bekerja di swalayan tersebut, harus mengikuti bazar ke daerah yang sudah ditentukan pihak manajemen hingga larut malam.

“Para karyawan yang pulangnya jam 4 sore, tidak bisa langsung pulang ke rumah. Kami harus ikut hingga malam hari. Awalnya kami senang ada lebur. Eh, taunya lembur kami tidak dihitung,” katanya dengan nada kesal.
Asiesten Manager Supermarket Suzuya Kota Binjai Nia, saat dikonfirmasi terkait hal ini tidak menampik kalau pihaknya ada mengadakan bazar sekitar bulan Juli lalu. Namun dia membantah kalau pihaknya tidak menggaji karyawan-karyawati yang mengikuti bazaar tersebut.

“Memang ada kita mengadakan bazar beberapa bulan lalu. Tapi, bagi yang mengikuti bazar tersebut kita bayar kok uang lemburnya. Siapa yang bilang kalau tidak diberi uang lembur,” tegas Nia.
Lagian, kata  Nia, jika ada karyawan karyawati yang keberatan silahkan menghadap ke manajemen. “Sampai sekarang gak ada yang keberatan. Siapa yang keberatan rupannya? Jika ada yang keberatan silahkan menghadap kepada kami,” tantangnya. (dan)

Exit mobile version