Site icon SumutPos

Sabuni & Gosok hingga Sela-sela Jari dan Kuku

Foto: Martabe/Istimewa Staf Tambang Emas Martabe sedang  peragakan pembuatan Ovitrap.
Foto: Martabe/Istimewa
Staf Tambang Emas Martabe sedang peragakan pembuatan Ovitrap.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Mencuci tangan termasuk salahsatu Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Di Rumah Tangga yang utama. Kapan dan bagaimana cuci tangan itu sebaiknya dilakukan?

”Minimal cuci tangan harus dilakukan pada saat sebelum dan sesudah sarapan/makan siang/ makan malam, setelah bermain, setelah buang air kecil maupun besar. Sedangkan cara mencuci tangan yang benar, yakni seluruh bagian tangan, mulai dari telapak, sela-sela jari hingga kuku digosok dengan sabun dan dicuci di bawah air mengalir. Bila tidak ada alat pengering pribadi (handuk, tisu, sapu tangan, dll.), cukup kibaskan tangan terkena angin hingga kering,” kata dr Apsari Diana dari HeartIndo, dalam tanya jawab berbagi informasi dan kiat sederhana nan praktis dalam Lokakarya PHBS Di Rumah Tangga, yang digelar Tambang Emas Martabe bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan dan lembaga non-pemerintah, HeartIndo, dari Medan, Rabu (22/10).

Sekitar seratus orang kepala desa, kader posyandu, bidan desa dan tenaga kesehatan, PKK dari 15 desa lingkar tambang serta perwakilan Lembaga Konsultasi Masyarakat Martabe memenuhi Balai Marguna Kantor Kecamatan Batangtoru mengikuti acara tersebut.

Selain mencuci tangan, menyikat gigi juga penting. Nah, sebaiknya sikat gigi dilakukan sebelum atau sesudah sarapan?

”Meskipun berdasarkan kebiasaan turun temurun kita diajarkan untuk menyikat gigi langsung setelah bangun tidur, namun sebaiknya sikat gigi dilakukan setelah makan agar sisa makanan dan bakteri penyebab gigi berlubang bisa dibersihkan,” jelas dr Apsari Diana lagi.

Beralih ke kebersihan lingkungan, apakah ada cara murah dan mudah menangkap nyamuk?

”Tentu ada, yakni dengan Ovitrap. Siapkan ember dan plastik kasa berwarna gelap serta tali pengikat. Tuangkan air memenuhi ember, tutupkan plastik kasa menutupi muka ember dengan posisi agak masuk ke dalam menyentuh sedikit permukaan air, ikat kain kasa ke sekeliling ember. Letakkan di lokasi gelap yang menjadi sarang nyamuk, biarkan ember selama satu minggu hingga nyamuk bertelur dan jentik-jentiknya terperangkap dalam kasa, lalu bersihkan kasa dan buang airnya di saluran air mengalir. Demikian dilakukan berulang untuk mengurangi serangan nyamuk dengan murah dan efektif,” katanya panjang lebar.

Foto: Martabe/Istimewa
dr Apsari Diana dari HeartIndo sedang memaparkan jenis-jenis penyakit yang bisa dicegah dengan PHBS.

Kepala Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan dr Alisyahbana Siregar, Sp. THT dalam sambutannya menyatakan, perilaku hidup bersih sehat harus diterapkan oleh tiap orang dan dalam tiap rumah tangga.

”Bila setiap keluarga tergerak mau dan mampu melakukan PHBS, maka ada banyak penyakit seperti diare, kecacingan, DBD bisa dicegah. Hasil Survei Dinkes Tapanuli Selatan tahun 2013 menunjukkan bahwa 60 persen pelajar SD menderita kecacingan. Harapannya angka penderita kecacingan dikalangan anak bisa ditekan serta juga kejadian luar biasa diare di Tapanuli Selatan pada bulan Mei 2014 lalu tidak terulang kembali,” katanya.

Stevi Thomas, Senior Manager Community and General Affairs Tambang Emas Martabe, menyambut baik kerjasama lintas institusi untuk semakin menggalakkan upaya-upaya preventif mudah dan murah berbasis kemasyarakatan guna mengurangi angka jenis kesakitan anak dan anggota keluarga.

“Lokakarya hari ini untuk PHBS tingkat rumah tangga dan esok hari untuk tingkat sekolah merupakan rangkaian kegiatan menumbuhkembangkan kesadaran, inisiatif dan ketahanan masyarakat untuk menjadi agen perubahan yang mengutamakan kesehatan diri dan lingkungannya. Tambang Emas Martabe berkomitmen mendukung program pemerintah untuk memberdayakan kemauan dan upaya tiap orang menjaga kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan agar mampu meningkatkan kualitas kesehatan bersama di masyarakat.” (rel/mea)

Exit mobile version