Site icon SumutPos

Nikmatnya Jagung Panas sambil Nikmati Panorama di Tepi Jurang

Foto: Batara/Sumut Pos Desa Dulu berada di perbatasan antara Kabupaten Deli Serdang - Kabupaten Tanah Karo menjadi lokasi wisata pusat jajanan jagung.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Puluhan kios menawarkan jajanan jagung rebus dan bakar, kacang rebus serta mie instan di Desa Dulu yang berbatasan antara Kabupaten Deliserdang dengan Kabupaten Tanah Karo, tepatnya Jalan Lintas Medan – Brastagi. Kios-kios tersebut dibangun tepi jurang.

Orang-orang akrab menyebutnya lokasi Penatapan (melihat pemandangan). Berbatasan antara Tanah Karo dengan Deliserdang. Awalnya tempat ini sebagai lokasi pemberhentian sejenak bagi orang yang telah lelah dalam perjalanan, baik dari arah Medan atau sebaliknya, Tanah Karo.

Selain dapat menikmati hangatnya jagung rebus atau baker, juga tersedia kopi, kacang goreng, serta mie instan. Yang bikin tambah nikmat adalah mencicipi hidangan yang disuguhkan pemilik kios sambil memandang ke arah Desa Bandar Baru dan Kota Medan.

Bukan hanya itu, dari kios-kios yang berdiri di sepanjang jalan tepi jurang tersebut, pengunjung dapat memandang panorama hutan, dan air terjun Sikulikap serta jalur pendakian ke Gunung Sibayak, di antara udara sejuk dan kabut putih langsung menerpa wajah.

Untuk dapat tiba di Penatapan, membutuhkan waktu sekira satu setengah jam, bila arus lalulintas padat. Namun bila sepi, dapat ditempuh sekitar 45 menit perjalanan dari Kota Medan, yang berjarak kira-kira 50 km dari ibukota Sumut.

Disepanjang perjalanan menuju Penatapan, terlihat hutan wisata yang sebelumnya merupakan kebun botani (tumbuh-tumbuhan) yang terletak di lereng Pegunungan Bukit Barisan, antara Sembahe dan lembah sekitarnya.

Pengunjung umumnya adalah wisatawan lokal, dan juga sering dari manca Negara. Yang tak heroik, dapat menyaksikan hewan primata (monyet) yang bebas berkeliaran. Tak jarang pengunjung memberikan jagung rebus atau bakar kepada hewan-hewan yang menjadi “penghuni tetap” lokasi Panatapan.

Selain itu pengunjung dapat menikmati merdunya kicauan burun-burung liar yang berterbangan di hutan tropis tersebut.

“Semenjak warga sekitar sini membangun kios, monyet-monyet langsung berdatangan. Tak jarang penjungung memberikan jagung rebus yang dibeli ke monyet-monyet menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung,” sebut Ardian Sebayang, yang berdagang jagung.

Harga jagung rebus dan bakar ditawarkan Rp3000 per buahnya. Sedangkan kopi panas Rp6000 per gelas. “Menikmati jagung rebus di sini memiliki kenikmatan tersendiri, udara sejuk membuat selera kita bergelora,” kata Santy, warga Medan yang sengaja berkunjung ke lokasi tersebut.

Tak hanya itu, Penatapan juga ramai dikunjungi muda-mudi untuk menghabiskan akhir pekan. Biasanya berkonvoi mengendarai sepeda motor dari arah Kota Medan. Nah, kalau Anda punya “geng”, tidak salah mencoba jalur Penatapan. (btr/yaa)

Exit mobile version