Site icon SumutPos

Astagaa… Sertu TNI Merampok, Modusnya Gembos Ban

Foto: Bambang/PM Sertu Suryono (kiri) dan Budi Sutomo (kanan), terlibat perampokan nasabah bank di berbagai lokasi, akhirnya ditangkap polisi.
Foto: Bambang/PM
Sertu Suryono (kiri) dan Budi Sutomo (kanan), terlibat perampokan nasabah bank di berbagai lokasi, akhirnya ditangkap polisi.

STABAT, SUMUTPOS.CO – Hanya bermodalkan sandal dan paku, empat sindikat perampok spesialis gembos ban ini sudah puluhan kali sukses beraksi. Miliaran uang milik para nasabah bank yang jadi target utama berhasil mereka rampas. Ironisnya, kawanan pelaku melibatkan seorang oknum anggota TNI.

Selasa (23/2) siang, sepak terjang kawanan yang sudah lama meresahkan masyarakat ini akhirnya terhenti. Keempat pelaku berhasil diringkus tim khusus Sat Reskrim Polres Langkat dipimpin Kanit Pidum Ipda Zul Iskandar dan Ipda Mardianto. Pelaku yang tak segan-segan melukai bahkan menghabisi nyawa korbannya itu dilumpuhkan usai beraksi di halaman parkir rumah makan Panembahan Desa Cempa, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat.

Bahkan salah satu pelaku harus dilumpuhkan dengan sebutir timah panas karena mencoba kabur. Keempat tersangka adalah Sertu Sertu Suryono (40) oknum anggota TNI AD Yon Armed 2/ 105 Deli Tua, Budi Sutomo (45) warga Pasar VI Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sugianto alias UJ (56) warga Jalan Rumah Potong Hewan, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli dan Budi Darsono (53), warga Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur.

Selain tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa pecahan kaca mobil Xenia BK-1618 RN, dua sepeda motor masing-masing Honda Vario BK-5794 AFW dan Yamaha Jupiter MX BK-3196 AEJ, serta uang tunai Rp4 juta.

Dalam paparannya, Kapolres Langkat AKBP Dwi Asmoro SIK MH mengatakan, pelaku diamankan usai merampok korban yang baru menarik uang tunai dari Bank Sumut di Kota Stabat, Kabupaten Langkat. Diakui Dwi, sebelum penangkapan itu, pihaknya memang sudah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini. Hal itu dilakukan karena beberapa hari belakangan, kasus perampokan dengan modus gembos ban ini tengah marak, dengan korban nasabah bank yang menarik uang tunai dalam jumlah besar.

Untuk membekuk pelaku, tim juga sudah melakukan penelusuran dan pemantauan selama 20 hari, dan menempatkan beberapa personel berseragam sipil di bank-bank tertentu yang dianggap kerap jadi sasaran para pelaku.

Foto: Bambang/PM
Kapolres Langkat, AKBP Dwi Asmoro SIK MH (tiga dari kanan), bersama sejumlah perwiranya memaparkan penangkapan perampok nasabah bank berikut barang buktinya, di Mapolres Langkat, Selasa (23/2/2016).

Dijelaskan Dwi, kronologis kejadian berawal pada Selasa sekitar pukul 10.00 WIB, saat pelapor dan rekannya mengambil uang di Bank Sumut Stabat sebesar Rp4 juta.

Setelah mengambil uang tersebut, korban langsung pergi ke arah Tanjung Pura mengendarai mobil Avanza BK- 1618 RN. Setiba di Kecamatan Hinai, Langkat, ban belakang sebelah kiri mobil korban tiba-tiba bocor. Meski begitu, korban terus saja melaju hingga berhenti di salah satu rumah makan.

Tak lama usai memesan minuman ringan, korban kaget mendengar kaca mobilnya yang pecah. Yakin ada yang tak beres, korban yang identitasnya dirahasiakan itu langsung memeriksa mobilnya. Benar saja, ternyata kaca depan sebelah kirinya telah pecah. Saat diperiksa, uang yang diletak korban di jok mobil telah hilang.

Sial bagi pelaku, ternyata polisi yang sejak awal mengikuti korban dari belakang dan mengintai gerik pelaku bergerak cepat dan meringkus para pelaku. Bahkan salah seorang pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha kabur dan melawan petugas.

Data yang diterima, sejauh ini kawanan ini telah beraksi di 10 TKP. Masing-masing di depan SPBU Gohor Lama (dalam mobil) kerugian Rp 100 juta; kawasan perumahan Desa Perdamaian dengan kerugian Rp100 juta; di depan Roxy dalam jok sepeda motor dengan kerugian Rp60 juta.

Selanjutnya depan masjid simpang maut (dalam mobil Kijang biru) dengan kerugian Rp80 juta; di Indomaret dekat lampu merah (dalam jok sepeda motor Honda Vixion) dengan kerugina Rp5 juta. Di salah rumah makan Humairah (dalam jok sepeda motor) dengan kerugian Rp60 juta; di depan botot Subang (dalam mobil Avanza) dengan kerugian Rp270 juta; depan bank CIMB Stabat (dalam jok sepeda motor) dengan kerugian Rp170 juta. Seterusnya di depan kilang padi Tandem (dalam mobil Avanza) dengan kerugian Rp50 juta; depan Akbid Pemda dengan kerugian Rp290 juta; dan di SPBU Binjai dengan kerugian Rp200 juta.

“Dari data yang kita terima, para pelaku ini melakukan aksinya di 10 TKP dan korbannya semuanya merupakan nasabah bank, dengan total kerugian yang dialami pelapor mencapai Rp 1,3 miliar lebih,” beber Kolres.

Dalam penyergapan itu, personel terpaksa melumpuhkan Budi Sutomo yang menjadi otak pelaku dengan timah panas. “Kita sudah melakukan penyelidikan selama 20 hari dan akhirnya semuanya dapat kita ringkus bersama dengan barang buktinya,” katanya. Disinggung bagaimana para pelaku menjalankan aksinya, Kapolres mengatakan sebelum melakukan aksi mereka lebih dulu berembuk menentukan hari yang cocok. (bam/deo)

 

Exit mobile version