Site icon SumutPos

15 Guru Bahasa Inggris Percaya Diri Pakai Metode ‘Belajar sambil Bermain’

Foto: Istimewa Prima Immawan Habibi, guru bahasa Inggris SMK N1 Muara Batangtoru tengah menjelaskan materi pelajaran bahasa Inggris kepada siswa didik, Sabtu (22/8).
Foto: Istimewa
Prima Immawan Habibi, guru bahasa Inggris SMK N1 Muara Batangtoru tengah menjelaskan materi pelajaran bahasa Inggris kepada siswa didik, Sabtu (22/8).

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 15 orang guru Bahasa Inggris dari 8 Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di desa lingkar Tambang Emas Martabe, Batangtoru, Tapsel, mengalami peningkatan kemampuan berbahasa Inggris dan mengajarkannya kepada anakdidik. Peningkatan itu terjadi setelah mereka mengikuti pelatihan bahasa Inggris yang digagas Tambang Emas Martabe, selama satu tahun.

“Perubahan ini sangat kami rasakan. Wawasan kami dalam mengajar lebih terbuka. Metode pengajaran bahasa Inggris yang kami peroleh selama pelatihan dapat membuat suasana belajar mengajar lebih dinamis. Kami selalu dipacu untuk berpikir kreatif,” ujar Edral Hasibuan, guru SMK N1 Batangtoru (Aek Ngado) mewakili guru-guru Bahasa Inggris lain, dalam acara penutupan Pelatihan Bagi Guru-Guru Bahasa Inggris Desa Lingkar Tambang kerjasama Tambang Emas Martabe dan British Council yang diadakan di Rechall Pelangi Camp Tambang Emas Martabe, Sabtu (22/8). Hadir dalam acara ini, beberapa kepala sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Selatan.

Pelatihan bagi guru Bahasa Inggris telah berlangsung selama satu tahun. Dimulai September 2014 dan berakhir pada Agustus 2015. Selama mengikuti pelatihan, guru-guru mendapatkan pelajaran secara online setiap hari Sabtu dari November 2014 sampai dengan Januari 2015 dengan menggunakan fasilitas ruangan, komputer, dan akses internet yang berada di Tambang Emas Martabe. Kegiatan ini dipandu instruktur dari British Council dan staf Tambang Emas Martabe dari Departemen Training and Development.

Pelatihan metode pengajaran Bahasa Inggris dilakukan pada Januari 2015. Pelatihan secara tatap muka oleh instruktur dari British Council juga dilakukan selama 10 hari dan diadakan sebanyak 3 kali dalam setahun.

Foto: Istimewa
Ningsih, guru bahasa Inggris SMK N2 (SMK Pertambangan) Batangtoru menerima sertifikat pelatihan metoda pengajaran bahasa Inggris selama satu tahun, Sabtu (22/8). Dari kiri ke kanan: Drs Purba Siregar, Kasi Tenaga Kependidikan SMP, SMA, dan SMP mewakili Dinas Pendidikan Tapanuli Selatan, Damian Ross, Direktur Sistim Pendidikan Bahasa Inggris, Yayasan Dewan Inggris Indonesia, Latif Supriadi, Manager Pengembangan Masyarakat, dan Indra Budiman, Manajer Pelatihan dan Pengembangan Tambang Emas Martabe.

Setelah mengikuti pelatihan secara online dan tatap muka, British Council melakukan pemantauan, evaluasi dan observasi secara langsung ke sekolah sebanyak 3 kali dalam setahun.

Dari seluruh proses tersebut, British Council yang diwakili Damian Ross, Direktur Sistim Pendidikan Bahasa Inggris, Yayasan Dewan Inggris Indonesia mengatakan: “Setelah mengikuti pelatihan ini, para guru terlihat banyak sekali perubahannya. Mereka menjadi semakin percaya diri dalam menggunakan Bahasa Inggris. Sebelum mengikuti pelatihan ini, mereka masih banyak menggunakan Bahasa indonesia dalam mengajar Bahasa Inggris. Perubahan ini tentunya akan membuat para siswa didik ikut termotivasi untuk berbicara dalam Bahasa Inggris.”

Fitriani dan Prima Immawan Habibi, guru bahasa Inggris SMK N1 Muara Batangtoru merasakan perubahan ini. “Dengan penerapan metode pengajaran yang diberikan oleh Tambang Emas Martabe dan British Council, sekarang ini, kelas pelajaran saya sangat dinanti oleh siswa. Biasanya kami hanya mengajar berdasarkan materi dari buku pelajaran. Sekarang ini, dengan metode belajar sambil bermain, siswa terlihat sangat antusias mengikuti pelajaran. Kami pun merasa lebih percaya diri dalam mengajar,” ujar keduanya. Fitriani dan Prima yang berdomisili di Padangsidimpuan, mengajar di SMK N1 Muara Batatangtoru sejak 2013.

Fitriani lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Imu Pendidikan Tapanuli Selatan tahun 2009 sedangkan Prima Immawan Habibi, saat ini tengah menyusun tugas akhir di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) jurusan Bahasa Inggris.

Ningsih, Guru Bahasa Inggris SMK N2 (SMK Pertambangan) Kecamatan Batangtoru, mengatakan: “Saya sangat beruntung bisa mengikuti program pelatihan guru bahasa Inggris yang diadakan atas kerjasama Tambang Emas Martabe dan British Council. Banyak sekali pengetahuan bagaimana metode mengajar yang saya dapat selama pelatihan. Pelatihan ini membuat saya menjadi percaya diri dalam memakai Bahasa Inggris untuk diri saya maupun untuk siswa saya. Saya yakin bisa menyebarkan kemampuan baru ini kepada guru-guru lain yang membutuhkan penyegaran pembelajaran”.

Foto: Istimewa
Lima belas guru bahasa Inggris dari Desa Lingkar Tambang Emas Martabe berfoto bersama dengan perwakilan dari British Council, Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan Tapanuli Selatan, dan staf Tambang Emas Martabe, Sabtu (22/8).

Program pendidikan merupakan salah satu program tanggung jawab sosial yang dijalankan Tambang Emas Martabe bagi masyarakat desa lingkar tambang. Perusahaan menilai program ini sangat penting artinya bagi kemajuan para pelajar dalam menghadapi tantangan di masa Depan.

Latif Supriadi, Manajer Pengembangan Masyarakat, mengatakan; “Program pelatihan ini dinikmati oleh banyak orang. Dalam arti, jika satu orang orang guru mengajar sekitar 35 siswa didik, lima belas guru mengajar untuk sekitar 525 siswa didik. Mereka telah siap menjadi agen-agen transformasi untuk meningkatkan minat belajar dan kemampuan menggunakan Bahasa Inggris agar putra-putri daerah mampu meningkatkan daya saing menghadapi tuntutan zaman. Dalam tiga tahun, melalui program ini, kita sudah memberikan bekal pengetahuan bahasa inggris bagi sektiar 1500 siswa didik. Jumlah yang tidak sedikit”.

Tim Duffy, Presiden Direktur PT Agincourt Resources, menyatakan, “Persaingan di pasar tenaga kerja semakin hari semakin kompetitif. Dengan menguasai Bahasa Inggris, para pelajar dapat memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bekerja di berbagai sektor. Manajemen mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah dan Dinas Pendidikan Tapanuli Selatan yang telah memberikan dukungan bagi terlaksananya program ini. Kami sangat bangga melihat perubahan yang ditunjukkan oleh para guru setelah mengikuti pelatihan berjangka waktu panjang ini. Besar harapan ilmu dan peningkatan kemampuan ini tidak disimpan untuk diri sendiri semata, namun bisa disebar-luaskan agar semakin banyak pihak menerima manfaat dari perubahan ini.” (rel/mea)

Exit mobile version