Site icon SumutPos

Polisi Segera Cek TKP di Siantar Hotel

Foto: Metro Siantar/SMG YPS, korban percobaan perkosaan oleh rekannya di DPRD Pematangsiantara. YPS sendiri merupakan anggota termuda DPRD Pematangsiantar.
Foto: Metro Siantar/SMG
Yesika, korban percobaan perkosaan oleh rekannya di DPRD Pematangsiantara. YPS sendiri merupakan anggota termuda DPRD Pematangsiantar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polres Siantar masih mendalami laporan anggota DPRD Pematangsiantar, Yesika Pratiwi (23) yang diduga jadi korban percobaan perkosaan oleh rekannya sesama wakil rakyat dari Partai Golkar, Denny Siahaan. Dalam waktu dekat ini, polisi berencana mengecek TKP (Siantar Hotel).

“Laporannya akan kita dalami. Kita akan cek TKP untuk memperjelas laporan korban,” kata Kapolres, AKBP Slamet Lestiono, saat dihubungi, Kamis (23/10) siang.

Selain mengecek TKP, pihaknya akan memanggil pelapor, terlapor dan saksi-saksi untuk dikonfrontir. “Dalam kasus ini kita menerima laporan dan memprosesnya secara hukum. Kalau mengenai politik, kami tidak mencampurinya. Untuk itu, karena sudah membuat laporan, ya kita tindaklanjuti. Siapa pun yang melapor akan kita tanggapi, dalami dan kroscek kebenarannya,” tegasnya.

Ditanya mengenai TKP yang ramai, apakah mungkin terjadi percobaan perkosaan itu, Slamet mengatakan, hal itu akan dibuktikan setelah pihaknya melakukan cek TKP. “Kecurigaan bisa saja, tapi semuanya akan kita pastikan setelah cek TKP. Waktunya akan kita jadwalkan,” katanya.

Sebelumnya, Yesika anggota DPRD Siantar dari Partai Hanura ini membuat laporan pengaduan ke Polres Pematangsiantar, Senin (20/10) sore. Ia mengaku menjadi korban pelecehan seksual dan nyaris diperkosa Denny, sesama rekannya anggota DPRD Pematangsiantar. Gadis belia yang tercatat sebagai mahasiswa pasca-sarjana di Universitas Sumatera Utara itu, mendatangi kantor polisi dengan didampingi ayahnya, Toga Sidabalok (56), warga Jalan Pdt Justin Sihombing, Pematangsiantar.

Yesika yang dikenal sebagai anggota DPRD Siantar tercantik itu mengaku coba diperkosa Denny. Dijelaskannya, semula Yesika hendak mengambil sertifikat tanah miliknya ke BPN bersama terlapor naik mobil. Setelah itu, Denny membawa Yesika ke Parapat

“Saya ketakutan. Ngapain pula dia bawa saya ke Parapat. Saya minta diturunkan. Karena saya berontak dan ketakutan. Terus diarahkan ke jalan kota. Saya bilang sama dia, kok tega kali abang samaku. Aku bukan cewek murahan yang bisa kau ajak ke mana-mana,” ungkap Yesika menceritakan yang dialaminya.

Setelah dari Jalan Parapat, Yesika dan Denny kembali lewat ke kantor DPRD. “Tapi saya nggak dibalikkan ke kantor DPRD, malah dibawa ke Siantar Hotel,” ujarnya. Setelah di pintu gerbang Siantar Hotel, Denny didengarnya menelepon orang hotel untuk pesan kamar. “Saya sudah ketakutan, kenapa saya malah dibawanya ke hotel,” tukas Yesika. Sesampainya di hotel, Yesika langsung ditarik Denny secara paksa ke kamar hotel.

“Saya menjerit-jerit. Sekitar jam 1 lewat, sesudah makan siang. Saya menjerit tapi nggak ada yang melihat,” katanya. Setelah di dalam kamar, Yesika ngaku dicampakkan ke tempat tidur, kemudian diciumi dan dipeluk. “Di situ saya berontak,” katanya lagi. Kejadian itu diakui Yesika membuatnya trauma. “Saya pun trauma, ke kantor saya gak berani sekarang,” ungkapnya. (gib/deo)

Exit mobile version