Site icon SumutPos

Dibawa ke Medan Tanpa Ibu…

Bayi kepala 2 lahir di Brandan.
Bayi kepala 2 lahir di Brandan.

SUMUTPOS.CO – Agar mendapat perawatan maksimal, bayi berkepala dua yang belum diberi nama itu akhirnya dirujuk ke RSUD dr Pirngadi Medan tanpa ditemani sang ibu, Rabu (23/4) sekira pukul 20.00 WIB. Pantauan kru koran ini, kondisi bayi itu tampak sehat meski salah satu kepalanya keluar dari bahu sebelah kanan. Bayi itu dibawa ke rumah sakit milik Pemko Medan itu setelah Poniman melapor ke kepala desa setempat dan diteruskan ke camat.

“Tadi saya dapat informasi dari keluarga bayi kalau ada keganjilan pada saat lahir, terus saya laporkan ke pak camat dan kemudian langsung dibawa ke RSUD Pirngadi. Ibunya masih dirawat di rumah sakit,” jelas Kepala Desa Telaga Said, Kec. Sei Lepan, Sujono saat ditemui di rumah sakit. Sementara itu, Poniman mengaku selama istrinya mengandung, ia tak pernah mendapat firasat apapun akan kejadian ini.

Mungkin ini sudah kehendak Allah. Gak ada firasat sama sekali, semuanya seperti biasa. Karena anak saya yang pertama dan kedua pun seperti biasa juga dulunya pas istri saya mengandung,” ungkap pria yang bekerja sebagai buruh harian lepas di kebun karet itu. Memang, lanjut Poniman, selama istrinya mengandung ia tak pernah melakukan USG, tapi rutin memeriksakan kandungan sang istri ke bidan terdekat. “Kalau USG gak pernah, soalnya kan setau saya kalau USG itu hanya untuk melihat kelaminnya saja cewek atau cowok. Tetapi kalau cek ke bidan rutin,” jelasnya.

Dalam masa kehamilan, dirinya pun mengaku terus mberikan makanan bergizi yang cukup kepada istrinya.”Kalau semasa hamil, untuk susu dan buahnya itu rutin saya kasih. Soalnya memang bagus untuk anak,” terang Poniman yang terlihat kelelahan. Selain kepala desa, kelahiran bayi berkepala dua itu menjadi perhatian Pemkab setempat dimana Sekda Kab, Langkat, Indra Salahuddin datang menjenguk sekaligus memberi bantuan pada orangtua si bayi. “Karena di sana (RSUD Insani Pelawi) ada keterbatasan tenaga medis dan peralatan, maka kami rujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap. Soal biaya, keluarganya merupakan peserta Jamkesda. Selain itu, bupati juga memberikan bantuan lain,” katanya yang datang tak lama setelah bayi itu tiba di RSUD Pirngadi.

 

BERHARAP BAYI PEREMPUAN

Karena kedua anak mereka sebelumnya laki-laki, selama ini Poniman dan istrinya sangat mengidamkan anak perempuan. “Maunya anak ketiga ini cewek, soalnya dua anakku yang lain cowok. Tapi yang lahir ini cowok juga,” ungkapnya. Meski ada kelainan, tapi ia tetap berharap kesembuhan anaknya. “Semua ini kan atas kehendak Allah, jadi sekarang ini saya akan lakukan apa pun yang terbaik buat kesehatan anak saya,” ungkapnya.

Hingga berita ini dilansir, si bayi masih menjalani perawatan intensif di ruang pemeriksaan anak lantai I. Bahkan, saat menjalani perawatan, kedua bayi itu sempat menangis bersamaan. Tim dokter yang menanganinya mengaku belum bisa memberikan keterangan soal kondisi si bayi. “Masih ditangani ya dulu, kita harus bersabar untuk apa hasilnya,” jelas salah seorang perawat yang keluar dari ruang pemeriksaan. (bay/deo)

Exit mobile version