Site icon SumutPos

7 Ruko Roboh di Tandam Hulu II, 1 Rumah Hancur

RUNTUHAN: Garasi rumah milik Ahmad Siregar tertimpa reruntuhan 7 ruko yang roboh di Jalan Lintas Binjai-Stabat, Desa Tandam Hulu II, Kecamatan Hamparan Perak, Deliserdang, Jumat (25/8/2023).Teddy Akbari/Sumut Pos.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – 7 rumah toko (ruko) yang roboh di Dusun V, Desa Tandam Hulu II, Kecamatan Hamparan Perak, Deliserdang, Jumat (25/8/2023). Tercatat tidak ada korban jiwa dari kejadian yang menghebohkan warga ini. Tetapi, satu rumah warga yang berdiri tepat disamping ruko mengalami rusak berat.

Pemilik rumah, Ahmad Siregar menyatakan kejadian siang tadi sangat menghebohkan karena posisi ruko berada di jalan lintas Binjai-Stabat

“Awalnya duduk-duduk lalu dengar orang jerit-jerit, keluar-keluar. Jadi orang rumah lari dari dapur setelah itu mau lihat keluar ke teras, ke garasi mobil, lalu saya tarik,” kata Ahmad.

Menurut Ahmad, istrinya nyaris jadi korban. “Waktu saya lihat keluar rupanya sudah banyak abu dan hancur semua ruko di sebelah rumah ini. Kalau seumpama gak saya tarik, ketimpa lah orang rumah (istri), jadi korban lah,” ujar Ahmad.

Saat kejadian, Ahmad baru pulang dari luar. Ditambah lagi, dia juga tengah persiapan untuk menunaikan ibadah Salat Jum’at.

“Di rumah berdua saja sama istri,” sambung Ahmad.

Beruntung, ruko yang roboh tidak langsung tepat pada samping rumahnya. Artinya, ruko yang roboh itu dari arah yang berlawanan.

Ruko yang roboh ini mengakibatkan garasi rumahnya tertimpa reruntuhannya. Juga mobil escudo warna silver BK 1076 DQ milik Ahmad yang terparkir di garasi pun tertimpa reruntuhannya.

“Tidak ada firasat apa-apa. Selain mobil, ada motor vario dan kamar juga terdampak. Harapannya ya gimana lah, kita pun mau gimana lagi dibilang,” ujarnya.

Sementara, tidak ada korban jiwa dilaporkan akibat peristiwa robohnya ruko tersebut. Namun, pemilik ruko, Deliana (49) mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

“Saya tidak ada di tempat waktu kejadian, yang jaga ruko kakak ipar, Parida (59),” kata dia.

Ruko milik Deliana menjajakan dagangan tas dan pakaian. Juga dijadikannya sebagai tempat tinggal.

“Dari tujuh ruko, cuma saya sendiri yang tempati, yang lain kosong,” sambungnya.

Dia sudah tinggal di ruko tersebut selama 10 tahun lebih. Parida, Kakak Ipar Deliana menambahkan, saat kejadian, tengah duduk di dalam ruko sembari jaga dagangan pakaian dan tas tersebut.

“Tiba-tiba ada pemilik warung makanan ayam berteriak gempa-gempa, saya pun lari ke tengah jalan dan mata saya sudah penuh abu dan gelap,” ujar Parida.

Sebelum tujuh ruko ini roboh, salah satunya memang ada yang lagi renovasi. “Ruko sebelah lagi renovasi, ada yang nokok-nokok gitu. Gak tau apa karena itu atau bagaimana lah, yang renovasi itu pun belum ada buka usaha apa-apa,” ujar Parida.

Baik Deliana maupun Parida mengaku tidak memiliki firasat apa-apa sebelum kejadian. Namun atas kejadian ini, barang-barang dagangan Deliana, tak ada yang dapat diselamatkan.

Lokasi kejadian pun sudah diberi garis polisi. Kemacetan juga mengular panjang akibat peristiwa ini karena banyak pengendara yang berhenti melihat reruntuhannya.

Petugas PLN pun sudah di lokasi reruntuhan ruko yang roboh. Pasca ruko roboh, aliran listrik di sana padam. (ted/ram)

Exit mobile version