Site icon SumutPos

Danau Toba Rally 2023, Sean Kampiun, Ijeck Ketiga

SANG JUARA: JUARA: Sean Gelael/Hugo Magalhaes ketika berada di podium juara Danau Toba Rally 2023 merayakan kemenangan mereka, Minggu (24/9).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Pereli DKI Jakarta, Sean Gelael yang berpasangan dengan Hugo Magalhaes , menjuarai Danau Toba Rally yang merupakan rangkaian Asia Pasific Rally Championship (APRC) 2023 dan Kejurnas di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) Sektor Aek Nauli, Parapat, Simalungun, yang berakhir Minggu (24/9). Pasangan Sean Gelael/Hugo Magalhaes berhasil menyelesaikan 9 SS dengan total jarak tempuh 293,61 km dalam waktu 1 jam 21 menit 53.5 detik.

Posisi kedua ditempati H Rahmat/Hade Mboi dengan catatan waktu 1 jam 25 menit 18,4 detik. Pereli Sumatera Utara, Musa Rajekshah/Hervian Soejono dari Tim Bla Bla Bla Motorsport dengan tunggangannya Skoda Fabia berada di posisi ketiga dengan catatan waktu 1 jam 25 menit 33,05 detikn

Persaingan pada hari kedua yang merupakan SS6 Negeri Dolok Reverse cukup sengit. SS yang merupakan pembalikan arah dari SS Negeri Dolok 1 memiliki permukaan lintasan yang terdiri dari tanah dan gravel. Cukup licin jika basah, kombinasi jalan lurus dan tikungan yang cenderung winding (melengkung).

SS6 sepanjang 4,55 km masih dikuasai pereli Sean Gelael/Hugo Magalhae yang menggunakan mobil Hyundai i20 N Rally2 dengan waktu 3:40.5 menit. Sean kembali perkasa di SS7 Huta Tonga sepanjang 16,42 km dengan catatan waktu 12:40,4 menit.

Dominasi Sean berlanjut pada SS8 Gorbus 2 dengan lintasan sepanjang 15,66 km. Dia mencatatkan waktu 9:57,7 menit. Sementara pada SS 9 atau puncak perlombaan di Huta Tonga, Sean Gelael kemvali tercepat dengan waktu 12:21,5 menit.

Sean Galael mengaku senang bisa ikut bertanding ke Danau Toba. Selain sebagai liburan, juga karena lintasan di Danau Toba cukup menantang. “Danau Toba keren, makanya ke sini terus kita. Kita datang kemari sepuluh hari sebelum pertandingan, makanya sudah hafal sama Parapat. Kendalanya, ya karena di sini surfacenya beda-beda, batu-batu juga, jadi banyak yang pecah ban dan trouble lain karena bottoming batu jadi ada tantangannya tersendirinya,” ujar Sean.

Ia juga menyampaikan, tidak memiliki target tersendiri dalam mengikuti APRC Asia Rally Cup. “Gaklah targetnya kita have fun aja sekalian menemani ayah saya juga InshaAllah dia juga bisa jadi yang terbaik, jadi sekalian seru-seruan aja,” ujarnya sembari berharap WRC bisa hadir di Danau Toba 2025 mendatang.

Pada kesempatan yang sama, Ijeck mengaku leg 2 berjalan lancar. Ia pun menargetkan bisa lebih baik di grand final pada November mendatang. “Hari ini tidak ada masalah, hanya di leg pertama saja ada pecah ban. Final nanti kita akan persiapkan lebih matang lagi khususnya pada kendaraan dan bannya,” katanya.

Ijeck yang juga Dewan Pembina IMI Sumut mengatakan, even ini bukan sema-mata bagi penggemar hobby reli di Danau Toba. Namun pihaknya ingin agar event ini dilaksanakan di kampung halaman, Sumut. “Reli yang di gelar di Danau Toba memiliki dampak bukan bagi peserta, tapi juga perekonomian masyarakat dan pemerintah untuk promosi pariwisata Danau Toba. Jadi sudah jelas mars dari IMI dengan tujuan olahraga dan pariwisata serta bakti sosial,” ungkap pria yang akrab dipanggil Ijeck ini.

Dia menuturkan IMI yang menggelar even reli berdekatan dengan tempat wisata. Mudah-mudahan even selanjutnya dapat berjalan lancar dan sukses serta tentu berharap mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Ketua IMI Sumut Harun Mustafa Nasution mengatakan, Dewan Pembina IMI Sumut terus berusaha agar WRC kembali di gelar di Sumut. Kejuaraan APRC ini dikuti sebanyak 42 peserta. “Kami ucapkan selamat kepada yang berhasil juara dan yang belum berhasil dapat mengikuti kejuaraan Rally Nopember mendatang bisa mendapat juara,” tutur Harun.

Dia menambahkan kami mengharap masyarakat setempat di sekitar kawasan Danau Toba terus mendukung pagelaran reli. “Karena tujuannya untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan promosi pariwisata,” pungkasnya. (gus/dek)

Exit mobile version