Site icon SumutPos

Wanita Hamil Dibunuh lalu Dibuang ke Parit

Diduga Korban Selingkuhan PNS

DOLOK SANGGUL- Mayat perempuan hamil ditemukan di parit Tao Hau Silom Parhonasan, Dusun Laguboti, Desa Aek Nauli, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan, Selasa (25/9) sekitar pukul 13.00 WIB. Pertama sekali mayat ditemukan sejumlah pelajar SMK Negeri I Pollung saat jam istirahat.

Informasi yang dihimpun METRO (Group Sumut Pos) di lokasi penemuan menyebutkan, kondisi mayat ditemukan dalam posisi telung kup di atas air dengan mengenakan celana jeans warna abu-abu dan sweater warna merah.

“Anak sekolah yang pertama menemukan ma yat itu tadi. Kemudian memberitahukan kepada kawan-kawannya dan salah seorang guru kelas, hingga warga turut berbondong-bondong ingin melihat,” kata salah seorang guru SMK Negeri I Pollung yang tidak mau dituliskan namanya.

Ia menjelaskan, penemuan mayat itu oleh pelajar saat jam istirahat dan iseng bermain di belakang sekolah yang berjarak sekitar 500 meter untuk mencari buah nenas. “Namun, tepatnya di Parit Tao Hau Silom, pelajar menemukan mayat dengan posisi telungkup,” imbuhnya.

Kepala Desa Aek Nauli II H Lumban Gaol, juga mengakui penemuan mayat tersebut. “Ya, benar. Yang pertama menemukan tadi anak sekolah SMKN I Pollung. Saat penemuan itu, sejumlah anak sekolah langsung memberitahukan kepada guru mereka dan orang kampung ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, tidak ada warga di Desa Aek Nauli II yang hilang sesuai dengan ciri-ciri korban. “Saya mengenal semua warga saya. Dan, dari ciri-ciri korban, tidak mungkin warga Desa Aek Nauli II. Sejauh ini, juga tidak ada warga kami yang mengaku kehilangan keluarganya,” tandas Lumban Gaol. Kasat Reskim Polres Humbahas AKP V Sibarani saat berada di lokasi penemuan untuk untuk proses evakuasi dan identifikasi menyebut, usia mayat diperkirakan antara 35 hingga 40 tahun. Kondisinya sedang hamil enam bulan. “Dugaan kita sementara mayat merupakan korban pembunuhan akibat pelampiasan seks lelaki tidak bertanggung jawab. Karena diduga korban minta pertanggungjawaban namun tidak ditanggungjawabi,” ujar Sibarani. Ia berasumsi, status pria yang diduga telah menghamili korban sudah punya istri. “Si lelaki mungkin saja PNS atau sudah punya istri. Sehingga, daripada menanggung malu, jadi nekat menganiaya korban hingga tewas,” jelasnya.

Usai proses evakuasi dan identifikasi, Polres langsung membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dolok Sanggul untuk divisum.  Pantauan METRO, tubuh korban sudah setengah membusuk. Saat diangkut dari selokan, tampak pada tubuh korban sudah dihinggapi belatung. Saat dievakuasi, polisi juga menemukan sarung tangan bayi warna putih dan di dalamnya berisi uang logam pecahan Rp50. Tak hanya itu, dua lembar kertas dengan tulisan arab serta satu sandal jepit merk carvil juga ditemukan tak jauh dari jasad korban.

Dari kondisi tubuh korban, mayat diduga sudah berada di lokasi sekitar satu minggu. Sejauh ini, polisi belum mengetahui siapa korban. Sebab, identitas korban tidak ditemukan di sekitar lokasi.

Sebelumnya, 1 Juli 2012 sekira pukul 17.00 WIB, mayat pria tanpa identitas yang bertato kupu-kupu di lengan kanan juga ditemukan dengan kondisi sudah mulai membusuk di bawah Jembatan Parmiahan, Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Dolok Sanggul-Sidikalang tepatnya di Desa Huta Julu, Kecamatan Pollung. Hingga dikuburkan beberapa minggu yang lalu di Tempat Pekuburan Umum (TPU) Desa Matiti, identitas korban belum juga diketahui pihak Polres Humbahas. (jona/hsl/smg)

Exit mobile version