Site icon SumutPos

Pemberdayaan Usaha, 40 Pelaku UMKM Dairi Dilatih Digitalisasi Pemasaran

FOTO BERSAMA: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu berfoto bersama narasumber dan pelaku UMKM sebagai peserta pelatihan.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM melatih 40 pelaku usaha mikro pemberdayaan usaha digitalisasi pasaran di Aula The One’s Hotel kompleks SMKN 1 Sidikalang, Kamis (24/11).

Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Aryanto Tinambunan, Jumat (25/11) memgatakan, pelatihan terhadap pelaku sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan perhatian serius pemerintah.

Dalam sambutanya, kata Aryanto, Bupati Dairi, Eddy KA Berutu menyampaikan bahwa sektor UMKM, penopang kemandirian ekonomi bangsa ditengah tantangan dan krisis multisektor yang melanda dunia.

Pelatihan bertujuan untuk pemberdayaan kelembagaan, potensi dan pengembangan usaha mikro. Tujuan lainnya, meningkatkan minat, mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dalam membangun relasi sebagai motor penggerak bisnis online. “Bagaiman berkomunikasi yang baik dengan pelanggan/konsumen, adalah hal kecil namun sangat penting kita kuasai,” kata Eddy.

Ditengah iklim usaha yang kurang sehat, Bupati berpesan agar pelaku usaha tidak berkecil hati, namun tetap berjibaku memanfaatkan teknologi demi kemajuan usaha

“Jangan berkecil hati. Dunia memang sedang tidak baik-baik saja. Bahkan diprediksi tahun depan jauh lebih sulit.Kreatiflah dan jangan boros,”ujarnya

Salahsatu peserta pelatihan juga pengurus kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo, Malum Kudadiri menyampaikan, bahwa usaha pariwisata saat pandemi Covid-19 2 tahun terakhir sangat kesulitan.

Kondisi itu, katanya, membuat mereka para pelaku UMKM di lokasi wisata religius itu harus memutar otak memberdayakan segala sesuatu untuk menghidupi keluarga.

“Dua tahun usaha di TWI nyaris tanpa pengunjung. Kami mesti memutar otak untuk membuat usaha apa saja agar roda ekonomi kami tetap berputar,” katanya.

Kondisi itu memaksa mereka membentuk Pokdarwis, memberdayakan seluruh anggota mengolah usaha keripik ubi sebagai usaha pendukung.

Malum berharap pemerintah senantiasa melakukan perannya melakukan pendampingan agar usaha masyarakat tetap berjalan.(rud/han)

Exit mobile version