Site icon SumutPos

Inilah Profil Tiga ‘Kartini Masa Kini’ di Tambang Emas Martabe

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – ‘Kartini masa kini’ memang tidak lagi mesti berkebaya. Tetapi semangatnya serupa bahkan mungkin lebih dibanding pejuang emansipasi wanita di masanya, RA Kartini.

Berikut tiga profil Kartini masa kini, yang bekerja di Tambang Emas Martabe, Batangtoru, Tapsel, Sumut.

Kartini Waruwu, Administration Officer – Department Processing Plant PT Agincourt Resources.

Kartini Waruwu (Administration Officer – Department Processing Plant PT Agincourt Resources)

Kartini Waruwu (27), sesuai namanya, merupakan salah satu Kartini di Tambang Emas Martabe.  Bagi Kartini, bekerja dengan lingkungan yang mayoritas laki-laki menjadi tantangan tersendiri, di mana dia bisa membuktikan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh kaum laki-laki bisa dilakukan juga oleh kaum perempuan.

“Contohnya sebagai Operator Alat Berat,” kata Kartini yang sudah sepuluh tahun bergabung dengan Martabe. Kartini betugas sebagai administration officer di Departement Processing Plant.

Para pekerja pria menurutnya pada umumnya sangat menghargai kaum perempuan dan selalu ingin membantu di saat menemukan pekerjaan yang berat atau sulit.  Menurutnya tim yang kuat adalah berisi laki laki dan perempuan yang saling dukung sehingga membuat pekerjaan yang berat menjadi ringan dengan target “Safety First and Production Yes”.

Menurut Kartini, dalam hal pekerjaan kelebihan wanita adalah identik dengan ketelitian. “Walaupun kaum wanita tidak sekuat kaum Pria, namun didalam hal ketelitian, kesabaran dan berhati-hati dimiliki oleh kaum wanita, itu sangat membantu saya dalam bekerja,” kata Kartini yang sudah memiliki satu anak ini.

Wulandari Mandradewi, Project Geologist Exploration Department PT Agincourt Resources.

Wulandari Mandradewi (Project Geologist Exploration Department PT Agincourt Resources)

Jarangnya kaum hawa bekerja di dunia tambang bagi Wulandari Mandradewi (32) merupakan alasan dirinya menekuni dunia yang umumnya dikuasai kaum laki-laki tersebut. Menurutnya, perempuan yang menjadi exploration geologist masih sangat jarang.

“Ini menjadi tantangan bagi saya untuk membuktikan bahwa perempuan pasti bisa survive menjadi seorang exploration geologist, terutama di dunia mineral,” kata mojang lulusan Teknik Geologi ITB tersebut.

Selama ini perempuan asal Bandung yang sudah sembilan tahun malang melintang di dunia pertambangan ini mengaku tidak memiliki kesulitan menyeimbangkan pekerjaan yang biasanya dilakukan laki-laki. Menurutnya, keberadaan para geologist perempuan sangat diandalkan dalam beberapa pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kerapian.

“Untuk urusan pekerjaan yang membutuhkan perhatian pada data detil perempuan benar-benar menjadi andalan. Staf perempuan dan laki-laki benar-benar saling melengkapi dalam team kerja yang ada selama ini,” kata dia.

Dari pengalamannya, perempuan juga bisa bekerja dan bisa diandalkan di sector pertambangan. Bahkan saat ini banyak perempuan yang memegang posisi strategis di dunia tambang. Menurutnya, kaum perempuan di dunia tambang memang memiliki tantangan sendiri. Perempuan juga dituntut untuk memiliki profesionalitas dan keahlian yang setara dengan para lelaki.

“Di satu sisi saya berusaha tidak kehilangan jati diri dan sifat saya sebagai perempuan,  lemah lembut tapi tetap tegas, kuat dan teliti,” kata Wulan.

Henny Dwi Purnamasari, TSF Construction Manager/TSF Mining Departement.

Henny Dwi Purnamasari, (TSF Construction Manager/TSF Mining Departement)

Henny Dwi Purnamasari (46) bertugas memimpin tim untuk pengoperasian TSF (Tailing Storage Facility), termasuk memastikan kualitas pemadatan tanah lempung lewat pengoperasian soil lab sesuai standar internasional dan SNI. Tak hanya itu, Henny yang sudah bergabung selama lima tahun di Tambang Emas Martabe juga memiliki tanggung jawab utama untuk memastikan bendungan Tailing Storage Facility (penampungan material sisa hasil pemrosesan) dikonstruksi sesuai dengan gambar desain dan spesifikasi teknis yang disyaratkan oleh konsultan perencana.

“Saya juga bertanggungjawab untuk melatih para staf insinyur muda baik di lapangan maupun di lab sesuai dengan kaidah standar yang berlaku,” kata Henny. Menurutnya, bekerja di sektor tambang mempunyai tantangan sedikit berbeda terutama terhadap jam kerja yang lebih panjang.

Menurut Henny, kiat sukses untuk memaksimalkan ilmu dan potensi diri dalam mencapai cita-cita adalah untuk selalu meng-update diri sendiri dengan membaca baik sebagai tambahan penjelasan keilmuan yang sudah ada, juga sebagai refresh diri sendiri. Seperti pepatah tua “pisau yang tajam akan tumpul kalau tidak di asah”.

“Selama kita bisa menjaga diri sesuai dengan kaidah sosial,budaya dan agama, tidak melanggar batasan tersebut, tetapi bahkan dengan mempunyai penghasilan yang memadai, kita bisa menjaga keluarga kita dari hal yang tidak baik. Ini saja sudah bisa menetralkan pandangan negatif, jika ada,” kata dia.  (rel/mea)

Exit mobile version