Site icon SumutPos

Mau Belanja, Ibu dan Anak Tewas Tabrak Truk Parkir

Jenazah-ilustrasi

PERBAUNGAN, SUMUTPOS.CO – Niat Rukiah (57) belanja ke Pasar Baru Perbaungan bersama putrinya, Suci Safitri Pratiwi (17), berakhir tragis. Keduanya tewas mengenaskan usai menabrak truk yang sedang parkir.

Peristiwa memilukan tersebut berlangsung di Jalinsum Km.34-35 Lingkungan Pasiran, Kel. Simpang Tiga Pekan, Perbaungan, Sergai, pada Rabu (26/4) sekira pukul 04.15 wib.

Subuh itu, kedua korban berangkat dari rumah dengan mengendarai Jupiter Z BK 6270 MR. Rukiah sebagai joki sedangkan putri kelimanya duduk di boncengan.

Karena jalanan masih gelap, Rukiah yang melaju dengan kecepatan sedang, tak memperhatikan truk tronton Mitsubishi BK 9165 LE yang terparkir di berem (bahu jalan) sebelah kiri.

Brakk, dia menabrak belakang truk. Kepalanya robek menghantam body truk, telinganya pendarahan, tangan kiri dan kanannya patah. Akibat semua luka berat tersebut, Rukiah pun tewas di lokasi kejadian.

Sementara itu, Suci mengalami luka robek pada kepala, lecet pada wajah, pendarahan di telinga, tangan kiri dan tangan kanan patah, juga meregang nyawa.

Oleh petugas yang turun ke TKP, jenazah ibu dan anak yang menetap di Dusun Serdang, Desa Suka Mandi Hulu, Pagar Merbau, Deliserdang, tersebut sempat dibawa ke RSU Sawit Indah Perbaungan untuk dilakukan visum et repertum (VER).

Kasat Lantas Polres Sergai, AKP S Siagian mengatakan hasil olah TKP, petugas Pos lantas Sei Jenggi menemukan identitas sopir truk yakni Liat Parulian Hasibuan (55) warga Medan Deli.

Identitas itu didapat dari lembar tilang yang ditemukan di truk. Sementara identitas lengkap belum diketahui karena si sopir kabur usai kejadian.

“Kedua kendaraan sudah diamankan guna proses penyidikan, sedangkan jenazah keduanya telah diambil pihak keluarga untuk proses penguburan,” ujar Siagian.

Sementara itu, Suny (72), kakak ipar Rukiah menyebutkan, adik iparnya tersebut tergolong sosok pekerja keras. Untuk membantu keuangan rumah tangga, Rukiah setiap harinya berjualan.

“Suaminya, Tukirin (60) sudah sakit-sakitan. Makanya sekarang ini adik iparku itu sebagai tulang punggung keluarga. Kematiannya menjadi pukulan berat bagi kami,” ujarnya.

Terkait Suci, perempuan yang menetap di Blok 6 Desa Sumberejo, Kec. Pagar Merbau, itu menyebutkan bahwa keponakannya tersebut adalah anak berprestasi. Karenanya, keluarga sangat mendukung ketika Suci menyampaikan keinginan untuk kuliah tahun ini.

“Dia sekolah di SMA Pembangunan Pembangunan. Harusnya dalam minggu ini pengumuman lulus-lulusan. Gara-gara kejadian ini, kandas sudah cita-citanya,” sedih Suny.

“Keduanya dikebumikan di TPU Desa Sukamandi Hulu pukul 11.00 wib. Kami berharap agar pihak kenderaan itu bisa merasakan duka yang kami alami dan bertanggungjawab,” imbuhnya Suny.

Sama seperti ibunya, Suci juga tergolong pekerja keras. Demi berbakti kepada orangtuanya, dia tidak pernah mengeluh membantu ibunya jualan. Setiap harinya, dia membantu membenahi dagangan sebelum dan sepulang sekolah. Suci juga yang sering menemani ibunya belanja ke pajak.

“Entah kenapa selalu saja orang yang baik itu lebih dulu dijemput yang maha kuasa. Kami pun terkejut setelah mendapat kabar kejadian nahas itu”, sebut Suny sambil meneteskan air mata. (man/war/ras)

Exit mobile version