Site icon SumutPos

Anak Muda Diingatkan Pentingnya Miliki Cita-cita

Calon Wagubsu, Musa Rajekshah mengunjungi tambak hasil Yayasan Inspirasi Bangsa di Pendopo LPKA KLAS I Tanjunggusta Medan, kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Setiap manusia pasti memiliki keinginan ataupun cita-cita. Namun, belum tentu keinginan tersebut dapat dicapai dengan berbagai alasan.

Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajeckshah berpesan agar anak muda yang berada di masa pembinaan sebagai Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas) pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) tetap berani bermimpi.

Menurutnya, masa depan Andikpas masih terbuka lebar. Namun, harus ada kerja keras agar keinginan atau cita-cita bisa tercapai. Dia menyebut kondisi yang dialami oleh Andikpas sebagai ujian, sehingga di balik kesulitan tersebut akan ada kemudahan.

“Jangan pernah merasa kecil hati, ataupun terkekang dengan kondisi yang adik-adik alami saat ini. Ambil hikmah dengan serius mempersiapkan diri untuk nantinya siap menghadapi kondisi setelah keluar dari LPKA,” tegas Musa Rajekshah saat menjadi nara sumber dalam seminar yang diselenggarakan Yayasan Inspirasi Bangsa di Pendopo LPKA KLAS I Tanjunggusta, kemarin.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan itu menyebut bahwa kehidupan anak-anak dalam LPKA sedikit terlupakan. Padahal, kata dia, anak muda merupakan aset bangsa yang harus dijaga dan dibina.

“Pembinaan merupakan layanan penting yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan dalam LPKA. Pembinaan memiliki arti yang mendalam terhadap perkembangan kemampuan dan watak Andikpas,” imbuh pria yang akrab disapa Ijeck itum

Kata Ijeck, ketidak stabilan emosi kerap kali menjadi perkara utama penyebab mereka harus diberikan pembinaan lebih intensif. Dimana usia mayoritas dari Andikpas adalah 16-18 tahun, padahal saat usia itu anak-anak masih dalam proses pencarian jati diri sehingga kestabilan emosi/kontrol diri mereka masih belum baik.

” Di usia krusial inilah seharusnya peran besar dari para orangtua untuk mengarahkan serta mendidik anak mereka. Namun, tidak dipungkiri faktor lingkungan serta ekonomi sangat berpengaruh besar dalam hal ini,” tuturnya.

Kesalahan yang pernah dilakukan oleh para Andikpas perlu dimaafkan. Sebab, mereka telah kehilangan masa lalu dan masa kini. “Jangan sampai mereka kehilangan masa depan. Manusia tidak ada yang sempurna, tetapi tidak untuk selamanya. Selama manusia belajar selama itu pula lah mereka akan terus merasakan sebuah kesalahan,”bebernya.

Menurutnya, kurang tepat memberikan penilaian kepada para Andikpas bersalah selamanya.

“Tempat ini adalah tempat persinggahan sementara, dan adik-adik harus bersyukur karena saat ini banyak pihak luar yang memperhatikan. Terima kasih juga kepada Pak Omo, beliau memudahkan seluruh kegiatan kegiatan motivasi yang dilakukan teman teman terhadap anak anak binaan yang berada di LPKA Klas I Medan,” urainya.

Kepala LPKA Kelas I Medan, Omo Suratmo, menyebut Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kelas I Medan berusaha meningkatkan kualitas pembinaan, yang merupakan tanggung jawab sosialnya, yaitu menyiapkan mental, pengetahuan dan keterampilan anak binaan menyongsong masa depan yang lebih baik setelah menyelesaikan dari program pembinaan LPKA Kelas I Medan tersebut dengan mengadakan seminar motivasi yang bertemakan “Penjara Bukan Segalanya.

“Seminar motivasi ini kami sangat apresiasi, banyak anak anak binaan kita yang berkemampuan lebih, ada di bidang seni, olah raga, serta bidang ketrampilan kreatif lainnya. Nanti juga kita akan meresmikan tempat budi daya ikan sebagai sarana pelatihan anak binaan,” katanya.

Hadir dalam kesempatan itu Kepala LPKA Kelas I Medan, bapak Omo Suratmo, BC.IP, SH, MSi. Ketua Forum Pemerhati Pemasyarakatan ( FPP) Wanda Syahputra, SH, Ketua PARFI Sumut, YIB, BRN (Badan Rehabilitasi Narkoba) dan Next Salon.(dik/azw)

 

Exit mobile version