Site icon SumutPos

Diguyur Hujan 3 Jam, Kabanjahe dan Berastagi Kebanjiran

Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Karo. (Solideo/Sumut Pos)

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO -Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Karo, khususnya Kota Kabanjahe dan Berastagi, menjadi tamparan bagi Pemkab Karo. Bagaimana tidak, wilayah Karo berada di dataran tinggi antara 600 sampai 1.400 meter di atas permukaan laut.

Jadi secara geografis, mustahil daerah seluas 2.127,25 km2 dan berpenduduk kurang lebih 500.000 jiwa ini bisa banjir. Kenyataan berbanding terbalik, baru 3 jam diguyur hujan, jalan-jalan protokol dan wilayah padat penduduk di Kabanjahe dan Berastagi langsung tergenang.

“Aneh dan memalukan, wilayah gunung kok bisa banjir?” ujar pengamat tata kota, Drs Wara Sinuhaji MHum saat dihubungi Sumut Pos, Minggu (27/2) sore.

Meski berkaitan dengan alam, namun Wara menilai, banjir di Kabupaten Karo adalah bukti buruknya kinerja dan ketidakpedulian Pemkab Karo. “Ini bukti Pemkab Karo tak melakukan penataan perkotaan dengan baik,” tegasnya.

Analisa dosen USU itu, banjir terjadi karena faktor tak adanya saluran drainase. Andaipun saluran drainase ada, pasti pemerintah daerah tak melakukan perawatan dengan baik. Alhasil, saat hujan turun, air meluber ke luar karena  tak mampu menampung volume air.

Kondisi itu diperparah lagi oleh pertambahan penduduk, infrastruktur yang buruk, tak adanya perawatan serta kurangnya antisipasi dari pemerintah daerah. “Ini bukti bahwa Pemkab Karo tidak memiliki perencanaan yang baik. Baik pembangunan fisik serta perawatannya. Banjir ini sudah lama terjadi, jadi seharusnya Bupati Karo segera melakukan pembenahan, bukan malah melakukan pembiaran,” pintanya.

Wara juga meminta bupati tegas pada jajarannya, serta menempatkan figur yang tepat di dinas-dinas yang bertanggungjawab mengatasi masalah klasik ini, khususnya di Dinas PU Karo. Sebagai orang nomor satu di Tanah Karo, Terkelin Brahmana juga harus arif dan bijaksana dan melakukan pendekatan loby antar lintas sektoral.

“Status jalan provinsi dan negara bukan jadi alasan pembiaran. Karena apa pun ceritanya, saat banjir terjadi warga Tanah Karo yang jadi korban. Karena itu bupati harus meningkatkan loby-loby antar lintas sektoral,” tegasnya.

Untuk mengatasi masalah ini, sudah saatnya Pemkab Karo mempersiapkan sistem drainase yang baik, lakukan perawan secara berkala, tata kembali masyarkat yang menutup saluran derainase yang ada. “Kinerja Dinas PU harus ditingkatkan, kalau tak mampu bekerja segera ganti kepala dinasnya,” tandas Wara.

Sekadar mengingatkan, baru tiga jam diguyur hujan deras, ruas-ruas kota, khususnya jalan-jalan protokol dan pemukiman padat penduduk langsung dilanda banjir, Kamis (22/2) sore. Mirisnya lagi, banjir tak hanya terjadi di jalan protokol dan pemukiman, namun sekeliling gedung megah kantor Bupati Karo juga ikut tergenang.

Pantauan Sumut Pos, hujan mengguyur Kabanjahe dari pukul 14.00 hingga pukul 17.00 WIB menyebabkan banjir yang tinginya sekitar 60 cm terjadi di belakang (peparkiran), samping kiri kanan gedung hingga lapangan apel dan taman.

nMampetnya saluran pembuangan membuat air berdebit tinggi itu berubah bak anak sungai yang mengalir deras menuju pintu masuk kantor bupati dan berakhir di jalan raya. Parahnya lagi,tak cuma di luar, tapi air sekitar 10 cm juga masuk ke dalam gedung, tepatnya di ruang tunggu kantor Disdukcapil yang berada di lantai dasar.

Kondisi itu sontak mengagetkan dan mengganggu warga yang tengah ngatre mengurus KK dan Akte Kelahiran dsb di sana. Untuk mencegah air makin tinggi, puluhan petugas cleaning service terlihat sibuk melakukan pengurasan. “Yah, di dalam kantor pun banjir. Percuma gedungnya megah, tapi air masuk juga,” celoteh warga kaget.

Banjir setinggi lutut orang dewasa juga melanda sepanjang Jalan Jamin Ginting, Kabanjahe. Sangkin parahnya, jalan lintas Kabanjahe-Berastagi itu seolah berubah jadi sungai. Air mengalir deras dari arah Berastagi melintasi ruas kanan dan kiri jalan menuju Kabanjahe. Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas dua arah mengalami kemacetan. Puluhan personel Sat Lantas Polres Karo yang mengenakan jas hujan langsung diturunkan jalan untuk mengulur kemacetan. Ironisnya, Wakil Bupati Karo Cory Sebayang yang dikonfirmasi  Sumut Pos malah terkejut. “Hah..banjir Kabanjahe dek,” katanya. (deo/adz)

Exit mobile version