Site icon SumutPos

Kasus Kematian Tahanan Polres Tanah Karo

Anak Saya Itu Keterbelakangan Mental…

KARO- Bangun Ginting (27), tahanan Mapolres Tanah Karo yang tewas dengan kondisi mengenaskan ternyata memiliki keterbelakangan mental. Itu berdasarkan pengakuan ayah Bangun, Sobat Ginting (70).
”Anak saya itu memiliki keterbelakangan mental. IQ nya rendah, tidak sama dengan anak-anak normal lainnya,” tutur Sobat saat disambangi wartawan koran ini di kediamannya di Desa Kandibatan, Kecamatan Kabanjahe Sumatera Utara, Jumat (26/3).

Menurut Sobat Bangun Ginting jarang  bepergian dari desanya ini. Dalam kesehariannya, Bangun hanya menghabiskan waktunya, untuk menggembala ternak dan ikut membantu ayahnya di ladang. “Makanya saya heran, anak saya yang rajin itu mengapa  bisa keluar kampung, lalu dikabarkan tewas oleh pihak kepolisian setelah ditangkap dalam kasus pencurian mobil,” ratap Sobat.

Kecurigaan orang tua Bangun sebelumnya sudah ada kelihatan saat rombongan keluarga menjenguk Bangun Ginting di tahanan Polres Tanah Karo. Petugas menolak mentah-mentah, dengan alasan masih dalam tahap pemeriksaan. “Kamis (25/3) sekitar pukul 18.00 WIB kami mengunjunginya, karena tidak diperbolehkan melihat anakku akhirnya kami pulang dari Polres Tanah Karo ke rumah. Malamnya pukul 21.00 WIB kami menerima kabar, Bangun telah meninggal di RSU Kabanjahe,” kenang Sobat Ginting sambil meneteskan air mata.

Sobat tidak bisa menerima kematian dan tuduhan terhadap anaknya tersebut. Menurutnya bagaimana Bangun mampu mencuri mobil, untuk naik kenderaan umum saja belum tentu setahun sekali.
“Seluruh warga desa ini tahu bagaimana kondisi mentalnya, naik sepeda saja tidak bisa, apalagi  mengendarai mobil,” sambung ayah korban.

Kendati begitu Sobat tidak menampik dampak keterbelakangan mental  yang diderita Bangun Ginting, kerap bikin susah orang karena setiap kenderaan yang dilihatnya, dianggapnya miliknya.”Untungnya orang di sekitar sini sudah mengerti kondisi anak saya itu. Selain tuduhan itu, saya tidak terima anak saya harus berakhir dengan kematian,” katanya.

Sementara itu, informasi yang diperoleh  wartawan dari pihak Polres Tanah Karo,  Bangun Ginting di bawa ke RSU  Kabanjahe sekitar pukul 17.30 WIB. Data dari RSU Kabanjahe yang diperoleh dari dokter jaga melalui dr Kasta Br Ginting, seperti yang tertera dalam daftar buku pasien didapat informasi kalau, Bangun Ginting, dalam kondisi tidak sadarkan diri, masuk ke RSU Kabanjahe sekitar pukul 21.00 WIB.

Sekitar kurang lima menit berada di dalam penanganan medis, korban tewas ketika hendak diberi oksigen dan infus di tubuhnya. Lemahnya kondisi korban akibat dada sebelah kiri remuk, kedua lobang hidung mengeluarkan darah,bengkak pada punggung tangan, memar pada pelipis  kiri dan masih banyak luka lainnya diyakini menjadi latar sulitnya cairan penawar itu diterima korban. (wan)

Exit mobile version