Site icon SumutPos

Pencuri Mobil Tewas Didor

SIMPANG EMPAT-Setelah terjadi aksi kejar-kejaran sejak dari Pamingke, Labura, polisi akhirnya berhasil melumpuhkan Indra, alias Indra Balon. Tersangka pencuri mobil, yang juga perampok ini tewas di Jalinsum Hessa Air Genting Air Batu, setelah timah panas polisi, menembus kepalanya, Sabtu (26/37).

Ceritanya, Jumat malam lalu, Syahrul, seorang warga Jaminsum KM 20 Duri, Riau meminjam mobiil avanza BM 1907 RG, dari seorang pengusaha rental bermarga Silaban, di KM 15 Duri. Saat itu, Syahrul yang hendak menggunakan mobil itu untuk keperluan kelarga ke Medan, mendatangi tempat usaha Silaban, bersama Zul Bacok, seorang rekan Silaban, yang juga kenalannya.Tak lama, transaksi pun terjadi.

Setahu bagaimana, saat Syahrul akan membawa mobil berwarna hitam itu, Indra muncul secara tiba-tiba, dan mengajak Syahrul ke Medan. Entah terhipnotis, Syahrul manut dengan ajakan pria yang berlamat di KM 19 Balam, Riau itu. Zul Bacok, dan Silaban yang menduga kedua orang itu saling kenal pun tak curiga. Setibanya di pekan Pamingke, Labura, Syahrul yang mulai tersadar meminta Indra untuk menepikan kendaraan, karena mengalamai sakit perut. Namun,  ketika Syahrul turun untuk membeli obat, Indra yang duduk di balik kemudi lantas tancapgas. “Maling…. Maling,” sontak Syahrul pun berteriak.

Bersama warga sekitar, Syahrul lantas mendatangi Mapolsek Pamingke, untuk melaporkan kejadian itu. Tak tunggu lama, polsek Pamingke menghubungi pihak polsek Aek Kanopan, untuk melakukan blokade jalan raya. Sialnya,  saat meihat blockade polsek Aek Kanopan, bukannya menyerah, Indra malah menerobos blokade yang dibuat polisi. Tak ayal, seorang personil lantas, yang identitasnya belum diketahui terpelanting, karena disambar mobil yang dipacu Indra dengan kecepatan penuh.

Melihat kabur, sepasukan personel polsek Aek Kanopan dan melumpuhkannya.

pun melakukan pengejaran, sambil berkoordinasi dengan polsek Pulo Raja, polres Asahan, untuk memantau kendaraan tersebut. Sementara itu, aksi kejar-kejar terus terjadi. Polisi juga berulangkali menembbakkan senjatanya ke udara, untuk mengingatkan Indra. Namun, nyali pria itu semakin menjadi. Bahkan, saat ban kanan belakang mobilnya ditembus peluru senjata SS 1 milik polisi, Indra terus tancap gas.

Polsek Pulo Raja pun bertindak cepat. AKP Sitanggang, Kapolsek Pulo Raja memerintahkan anggotanya menutup palang dingdong kereta api, untuk menghentikan laju kendaraan Indra, yang sudah masuk wilayah hukumnya.  Lagi-lagi, Indra tak menyerah. Dia malah menabrak palang yang terbuat dari kayu setebal hamper 10 cm itu. Selanjutnya, Indra memutar arah menuju Aek Loba, karena jalan menuju Asahan macet akibat banyaknya truk berbadan besar. Namun, saat melihat polisi menutup jalan Aek Loba dari kejauhan, dia kembali mengarahkan kendaraanya menuju Kisaran, Asahan.

METRO, dan reporter Trans 7,  dan TV One yang ketepatan berpapasan dengan kendaraan tersangka di Desa Rahuning, Sungai Piring, Kecamatan Pulo Raja saat hendak meliput makan raja Margolang nyaris menjadi korban. Gara-garanya, kendaraan Indra yang melaju dengan kecepatan penuh, nyaris menabrak mobil Suzuki Katana, yang ditumpangi awak METRO.  Melihat kendaraan itu diikuti sejumlah polisi bersenjata lengkap, Syariful Gandi, rekan METRO memutuskan untuk ikut mengejar kendaraan tersebut. Aksi kejar-kejaran pun semakin seru, layaknya  film-film laga Holy Wood. Ratusan warga berdiri di sepanjang jalan, melihat aksi tersebut.

Di Air Batu, giliran Bripka Amri Siregar yang menjadi korban. Saat itu, Amri, dan belasan personel polsek Air Batu, yang dipimpin Kapolsek AKP Walder Sidabutar, mencoba menghentikan laju mobil Avanza yang dikemudikan Indra. Namun, Indra malah menerobos blokade, dengan membawa kendaraanya menerobos parit di sisi kiri jalan. Saat itu lah, Bripka Siregar, disambar, hingga terpelanting. Untungnya, Siregar tidak sampai kehilangan nyawanya.

Melihat aksi Indra semakin gila, membuat puluhan personel polisi yang mengendarai mobil, dan sepedamotor terus menguber Indra, yang terus memacu kendaraanya menuju arah Kisaran. Saat bersamaan, personel polsek Simpang, dipimpim kapolseknya AKP Rudi Chandra, bersiaga menyambut kendaraan tersebut.  Dan untuk kesekian kalinya, blokade polisi di persimpangan Simpang Kawat, berhasil di tembus Indra, yang saat itu mobilnya telah kehilangan ban kanan belakang, alias melaju hanya berlaskan velg saja.

Kali ini, polisi sepertinya tak mau lagi kecolongan. Sambil mengejar, polisi terus meletuskan  tembakan peringatan, berharap agar Indra menyerah. Namun, tampaknya upaya polisi sia-sia. Akhirnya, diputuskan untuk menembak mobil itu. Dor..dor..dor. 3 butir peluru polisi, berhasil mengenai kendaraan tersebut.

Pelur tajam pertama, mngenai pintu bagasi kendaraan tersebut, tepat di samping plat nopol terpasang. Sedangkan peluru kedua, berhasil mencabut nyawa Indra, setelah terlebih dahulu menembus kaca bagasi belakang, dan mengenai bagian kepala Indra, tepat di dekat telinganya, dan tembus ke kaca depan. Sedangkan peluru ketiga, ‘hanya’ mengenai pintu samping kiri belakang mobil itu.  Kendaraan itu pun berhenti dengan posisi melintang di badan jalan, persis di depan pabrik kelapa sawit PT Sintong Jaya, yang belum lama ini didemo warga, karena mencemari lingkungan.

Dalam hitungan detik, arus lalulintas berubah menjadi macet, setelah ribuan warga, dan pengguna jalan  menyemut di lokasi, untuk meilhat jenazah Indra, yang pasca tertembak, ambruk ke aspal jalan, dengan posisi kaki masih berada di dalam kabin kendaraan itu. Setidaknya, antrian kendaraan mencapai 4 km lebih ke arah Labuhanbatu, dan Kisaran. Upaya polisi untuk melancarkan lalulintas, dengan menghalau warga, dan mengevakuasi kendaraan itu pun terhalang, karena membludaknya massa yang berada di lokasi. Beberapa warga, dan pengguna jalan bahkan sempat mengabadikan gambar Indra, yang tewas dengan kepala tertembak dengan menggunakan kamera Hand Phone.

Pemain Lama

Sementara itu, informasi lainnya, yang berhasil diperoleh dari salahseorang rekan METRO, yang memiliki banyak relasi dari kalangan pelaku kejahatan jalanan, kemarin melalui ponselnya menyebutkan, Indra, dulunya dikenal sebagai salahseorang anggota jaringan sindikat kejahatan antar provinsi yang sering beraksi diberbagai tempat. Bahkan, nama Indra, katanya, terbilang sangat besar di kalangan para gembong pemain spesialis 365 itu.
Namun, kata dia, dalam beberapa tahun terakhir, pria yang lama berdomisili di Silomlom Asahan ini sudah bertobat, dan memulai bisnis perkebunan di daerah Balam Riau, hingga akhirnya menjadi seorang saudagar. “Saudagar dia itu, dia sudah punya truk,” kata rekan METRO, yang minta identitasnya dirahasiakan ini. Dia juga mengaku bingung, mengapa Indra kembali masuk dalam lingkaran setan, pelaku kejahatan. “Antah lah, aku pun ngga tahu kenapa dia main lagi,”tandasnya.

Kembali ke lokasi kejadian, Kapolres Asahan AKBP Drs J Didiek Priantono, didampingi Kaurbin ops Satreskrim Iptu Sihotang, dan Kanit II Satreskrim Iptu N Nainggolan, beserta sejumlah personel mengatakan, meski telah berhasil melumpuhkan Indra, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan, untuk mencari tahu, apakah ada kemungkinan keterlibatan rekan Indra dalam kasus kejahatan di Asahan. “Akan kita ungkap, apakah ada kemungkinan tersangka ini terlibat dalam kasus kejahatan yang terjadi di Asahan,” kata perwira yang dikenal ramah ini.

Sementara itu, setibanya di RSUD H Abdul Manan Simatupang Kisaran, petugas jaga di IGD langsung melakukan pembersihan pada jenazah Indra, dan menjahit luka tembaknya. Namun, tak seorang pun pengunjung di sana, yang mengaku kenal dengan Indra. Amatan METRO, tubuh pria berkulit kuning langsat , dan mengenakain pakaian kemeja, dan celana coklat itu dibiarkan begitu saja di salahsatu tempat tidur di IGD RSUD HAMS, sambil menunggu kedatangan polisi. Hingga kemarin petang, belum diketahui, akan dikemanakan jenazah itu itu polisi.

Exit mobile version