Site icon SumutPos

Dharma Wanita UPT Bina Marga Taput Penyuluhan

TARUTUNG-Perlunya peningkatan kesadaran dan kualitas kesehatan di lingkungan Dharma Wanita Unit Pelayanan Teknis (UPT) Bina Marga Tarutung, menjadi dasar dilaksanakannya Penyuluhan Kesehatan bagi seluruh anggota Dharma Wanita UPT Bina Marga Tarutung, Sabtu (25/5).

Ketua Dharma Wanita UPT Bina Marga Tarutung, Jenny Siagian kepada wartawan mengatakan bahwa pelaksanaan penyuluhan kesehatan ini, selain sebagai program yang sudah dijadualkan, juga sebagai bukti dan komitmen Dharma Wanita yang dipimpinnya dalam menghargai arti pentingnya kesehatan bagi seluruh anggota dan pengurus.

“Program ini sudah terjadual sebelumnya dan berharap agar kesadaran anggota bisa semakin ditingkatkan yang pada giliranya dapat meningkatkan mutu kesehatan keluarga anggota,” ujarnya.

Hal ini dibenarkan oleh Ir Togar Simanjuntak Kepala UPT Bina Marga Tarutung, yang menyatakan dukungannya terhadap semangat dan komitmen para kaum perempuan di bawah organisasi Dharma Wanita di unit kerja yang dipimpinnya. “Kami menyambut baik dan mendukung pelaksanaan program Dharma Wanita ini, sebab secara langsung akan berdampak pada peningkatan kesehatan seluruh keluarga di lingkungan UPT Tarutung,” tandasnya.
Tampil sebagai penyuluh dr Andi Sitompul Kepala Puskesmas Hutabaginda Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Dalam materi penyuluhannya, dr Andi menjelaskan bahwa berbagai jenis penyakit yang potensial dan sangat berbahaya, seperti hypertensi, osteoporosys, asam urat (uric acid), rheumatik, diabetes mellitus dan berbagai penyakit lainnya.

“Serangan penyakit yang saya uraikan ini, sebenarnya bisa diantisipasi dengan mengenali ciri-ciri dan upaya pencegahannya,” ujar dr Andi. Dengan pengetahuan yang cukup tentang jenis penyakit, gejala dan upaya penanganan cepatnya, peserta penyuluhan diharapkan dapat mengelola kesehatan anggota keluarga secara tepat dan mengkomunikasikannya dengan dokter dengan tepat waktu.

“Dalam berbagai kasus, kematian akibat berbagai penyakit yang bersifat kronis terjadi akibat terlambat penanganan. Keterlambatan ini, erat kaitannya dengan rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap jenis dan gejala-gejalanya,” tandasnya.

Usai penyampaian materi penyuluhan, peserta diminta untuk menyampaikan pertanyaan-pertanyaan, dalam sesi diskusi tanya jawab.
“Penyuluhan ini sangat membantu kami,” ujar Erita Marbun SPd, Wakil Ketua Dharma Wanita UPT Bina Marga Tarutung.
Mengakhiri kegiatan penyuluhan ini, Jenni Siagian Ketua Dharma Wanita memimpin diskusi rencana tindak lanjut. (mea)

Exit mobile version