Site icon SumutPos

4 Tahun Menanti Bayi, Suami Malah Meninggal

Foto: Gatha/PM Suasana duka persemayaman salah satu korban kecelakaan truk TNI, Sertu Andreas Surbakti. Tampak istrinya Deborah menangis di sampingnya.
Foto: Gatha/PM
Suasana duka persemayaman salah satu korban kecelakaan truk TNI, Sertu Andreas Surbakti. Tampak istrinya Deborah menangis di sampingnya. Foto Sertu Andreas (inset).

SUMUTPOS.CO – Ada pemandangan berbeda saat memasuki Rumah Sakit Columbia Asia di Jalan listrik, Medan pada Senin (26/5) siang. Beberapa personel tentara berseragam loreng hijau dan puluhan PNS Bekangdam 1/BB hilir mudik. Sebagian terlihat masuk ke lift dengan wajah khawatir, sebagian lagi terlihat duduk di ruang tunggu lantai 5 rumah sakit. Lalu ada pula yang berada di depan pintu ruang rawat nomor 520 yang terletak di lantai 5 tersebut.

Melihat ke dalam ruangan, seorang wanita berumur sekitar 35 tahun bernama Debora Irnita Ginting sedang terbaring dengan berbalut perban. Meski sadarkan diri, namun luka yang dialaminya cukup serius.

Debora merupakan salah satu korban kecelakaan truk maut TNI di Simpang Diski, Jalan Medan Binjai. Istri Sertu Andreas Surbakti, salah satu korban yang tewas. Di layar tv pengumuman nama pasien tertulis Debora ditangani Dr Adrian KHU SpOT.

Deboba menderita luka di kepala sebelah kanannya hingga mendapat 50 jahitan diperban. Dagunya pun mengalami lebam. Debora terdengar selalu merintih kesakitan akibat luka di tangan kanannya. Belum bisa dipastikan apakah tangannya mengalami patah tulang atau sekedar terkilir. Pihak rumah sakit telah melakukan scan tulang, namun hasilnya belum keluar. Kedua kakinya mulai dari paha hingga ujung kaki mengalami luka robek dan membengkak.

Beruntung janin berusia 3,5 bulan yang tengah dikandungnya masih dalam keadaan sehat. Jika calon buah hatinya itu pun ikut pergi bersama suaminya, betapa hancurnya hati Debora. Sebab, sudah 4 tahun lamanya dia bersama almarhum suaminya mengharapkan dikarunia anak.

Debora yang diketahui bertempat tinggal di Komplek Megawati, Diski ini sempat kecarian suaminya dan ternyata Debora belum mengetahui kabar suaminya berpulang ke hadapan Tuhan saat kejadian. “Suami ku mana? Kok nggak ada dia di sini?” tanya Debora dengan nada lemah.

Mendengar itu, kakak dan teman-temannya menjawab dengan santai sambil menahan sedih di hati, karena takut akan membuat kondisi Debora drop. “Ada, dia masih hidup. Cuma lecet-lecet aja,” ungkap beberapa orang yang hadir di dalam ruangan saat itu. Mendengar jawaban itu, Debora pun terlihat sedikit tenang.

“Dia kan lagi bahagia-bahagianya sama suaminya itu. Makanya senang kali mereka waktu tahu Debora hamil. Nggak bisa saya bayangkan kalau suaminya udah nggak ada. Tapi untungnya, anak di dalam kandungannya dalam keadaan baik. Tapi saya khawatir juga karena Debora kelihatan parah,” ujarnya. (cr-2/bd)

Exit mobile version