Site icon SumutPos

Serikat Buruh dan Pekerja Siap Lawan Kriminalisasi Investasi

Foto: Istimewa Rombongan Serikat Buruh/Serikat Pekerja yang terdiri dari SBSI Sejati, SBMI, GASPERMINDO, SBBI, SBMI MANDIRI, SBSU, SBSI 01, KSPSI, SPN dan SBSI 92 berkunjung ke PT. Toba Pulp Lestari, Tbk di Porsea Toba Samosir, Rabu (27/5).
Foto: Istimewa
Rombongan Serikat Buruh/Serikat Pekerja yang terdiri dari SBSI Sejati, SBMI, GASPERMINDO, SBBI, SBMI MANDIRI, SBSU, SBSI 01, KSPSI, SPN dan SBSI 92 berkunjung ke PT. Toba Pulp Lestari, Tbk di Porsea Toba Samosir, Rabu (27/5).

PORSEA, SUMUTPOS.CO – Sepuluh kelompok Serikat Buruh (SB) dan Serikat Pekerja (SP) di Sumatera Utara sepakat bersatu menolak setiap bentuk kegiatan maupun isu negatif yang dibawa oleh kelompok tertentu, untuk mengkriminalisasikan perusahaan swasta yang memiliki investasi, dan banyak berperan mendukung pemerintah dalam mensejahterakan rakyat serta memberi peluang pekerjaan di Sumatera Utara.

Ajakan dan imbauan tersebut diungkapkan pengurus dari 10 serikat buruh/serikat pekerja Provinsi Sumatera Utara, ketika berkunjung dan melihat langsung aktivitas kegiatan perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk di Porsea Toba Samosir, Rabu (27/5). Kunjungan para wakil pekerja dan solidaritas buruh ini juga sebagai ajang silahturahmi dengan para pekerja perusahaan yang tergabung dalam Serikat buruh / Serikat Pekerja.

“Kita sengaja datang ke TobaPulp sebagai bentuk silahturahmi dan dukungan semangat kepada perusahaan, khususnya para buruh dan pekerja agar tetap semangat dan optimis menjalankan aktivitas pekerjannya. Terutama adanya isu negatif dari kelompok maupun individu yang mencoba mengkriminalisasi perusahaan, terutama yang ada di Tapanuli dengan cara yang negatif dan merugikan pekerja serta investasi di Sumatera Utara,” sebut Baginda Harahap, salah satu pengurus dari Serikat Buruh Medan Independen.

Baginda menilai adanya upaya tindakan kriminalisasi terhadap perusahaan yang ada di Tapanuli dengan menopang pada kepentingan tertentu, bahkan menebar isu negatif dengan tujuan menutup perusahaan, jelas merugikan para buruh dan pekerja. “Seharusnya pemerintah dan masyarakat memberikan dukungan dan jaminan berinvestasi, terhadap keberadaan perusahaan yang telah menjalankan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan dan undang-udang yang berlaku. Sehingga laju perekonomian di Sumatera Utara semakin baik, bukan sebaliknya,” kata dia.

Menurut Baginda Harahap, dengan adanya upaya provokasi dan isu negatif dari pihak luar yang merugikan pekerja, maka serikat buruh yang dipimpinnya siap untuk menghadang semua gangguan terhadap kesejahteraan dan keberlangsungan hidup pekerja baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.

“Jika ada yang mengatakan tutup perusahaan, maka kami dari SBMI siap maju digaris depan menghadang. Tutup bukan solusi dari permasalahan, isu negatif ternyata tidak sesuai dengan apa yang ada dilapangan. Kami dari berbagai serikat pekerja dan buruh telah langsung melihat, bahwa perusahaan yang diisukan negatif ternyata menjalankan prosedurnya dengan baik dan benar,” sebut Baginda Harahap ketika berdialog langsung dengan para pekerja dilokasi Hutan Tanaman Industri (HTI) TobaPulp di Aek Nauli Kabupaten Simalungun.

Dukungan semangat dan motivasi terhadap para buruh dan pekerja di perusahaan TobaPulp juga disampaikan oleh sejumlah pengurus dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Sumatera Utara. Menurut mereka tidak ada fakta yang benar mengenai isu negatif yang disampaikan oleh kelompok tertentu. Dalam kunjungan 2 hari di kawasan HTI dan kompeks pabrik di Parmaksian, mereka menilai TobaPulp telah menjalankan prosedur perusahaan sesuai dengan kebijakan pemerintah dan hukum yang berlaku.

”Saya yakinkan kepada kawan kawan pekerja dan buruh TobaPulp, bahwa kami akan memberikan dukungan akan keberlangsungan perusahaan yang otomatis menjaga keberlangsungan buruh,” tegas ketua SBMI Sumut Nikolas dalam kunjungan ke Serikat Buruh/Pekerja TobaPulp.

Rombongan Serikat Buruh/Serikat Pekerja yang terdiri dari SBSI Sejati, SBMI, GASPERMINDO, SBBI, SBMI MANDIRI, SBSU, SBSI 01, KSPSI, SPN dan SBSI 92 ini disambut oleh pihak management PT. Toba Pulp Lestari, yakni Jajaran Direksi Juanda Panjaitan, Leonard Hutabarat dan Lie Liang San.

Selain itu, turut juga menyambut rombongan para pengurus serikat pekerja yang ada di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yakni Herwin Simangunsong (SPSI), Parluhutan Sitorus (SBI), Parluasan Situmorang (SBSI 92), Andes Pardosi (KSBSI) dan Mananggara Manurung (SPN).

Dalam pertemuan tersebut para rombongan juga diajak untuk melihat langsung bagaimana proses pembibitan Eucalyptus sebagai bahan baku produksi Pulp, proses pembuatan pulp hingga sistem pengolahan air limbah yang baik. Rombongan juga berkesempatan melakukan penanaman bersama bibit pohon Kemenyan (Haminjon), disektor HTI Aek Nauli sebagai bentuk pelestarian lingkungan.

TobaPulp (PT Toba Pulp Lestari,Tbk) adalah industri pulp (bubur kertas) berbasis HTI (hutan tanaman industri). Kapasitas mesinnya 240 ton per tahun dengan rencana penanaman HTI seluas 75 ribu hektar atau 40% dari luas konsesi sekitar 190 ribu hektar dengan prinsip lestari dan berkesinambungan (sustainable).

Perusahaan pulp satu-satunya di Sumatera Utara ini mempekerjakan sekitar seribu orang, lebih setengahnya putra-putri lokal, dan kebanyakan bekerja di HTI. Tetapi sebenarnya angka tenaga kerja yang ikut bekerja, lebih besar lagi, sebab sekitar 400 perusahaan rekanan –sebagian besar perusahaan setempat— justru menampung tenaga kerja dengan jumlah lebih besar, sekitar 5.000 orang, yang sebagaian besar adalah putra asli di Tapanuli. (rel)

Exit mobile version