Site icon SumutPos

Pesta Budaya Njuah-juah Dairi Berlangsung Lima Hari

Foto: Robinson Simbolon/Sumut Pos Bupati Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro, memukul gong dibukanya Pesta Budaya Njuah-juah 2016, Senin (26/9).
Foto: Robinson Simbolon/Sumut Pos
Bupati Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro, memukul gong dibukanya Pesta Budaya Njuah-juah 2016, Senin (26/9).

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Gelaran pesta budaya Njuah-juah Kabupaten Dairi merupakan salahsatu pesta budaya terbaik, di antara 33 Kabupaten/Kota Sumatera Utara (Sumut). Tahun ini, pesta berlangsung selama lima hari, mulai Senin-Jumat (26-30 September) 2016.

“Karena itu diharapkan pelaksanaannya meningkat setiap tahun. Apalagi, dapat membangun sektor lainnya hingga tercapainya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Provinsi Sumatera Utara, Elisa Marbun, saat pembukaan Pesta Budaya Njuah-juah Kabupaten Dairi di Halaman Gedung Djauli Manik Sidikalang, Senin (26/9).

“Penyelenggaraan pesta budaya di 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara yang sudah kita jalani, Pesta Budaya Njuah-juah merupakan pesta budaya yang terbaik. Maka dengan ini, saya berharap, agar pesta Budaya Njuah-juah ini dapat ditingkatkan setiap tahunnya. Sebab aktivitas penyelenggaraan pesta budaya, dapat membangun sektor lain, hingga tercapainya peningkatan pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat “, kata Elisa Marbun.

Dalam kesempatan itu, mewakili Gubernur Sumatera Utara, Elisa Marbun menyampaikan, bentuk dukungan Pemprovsu pada pesta budaya Njuah-juah, melalui Dinas Pariwisata Kebudayaan mendukung kegiatan dimaksud Rp100 juta.

Bupati Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro, pada kesempatan itu dalam sambutannya menekankan perlunya untuk menumbuh kembangkan budaya. Sejatinya, budaya merupakan identitas dan jati diri, siapa kita sebenarnya. “Tidak ada alasan untuk tidak melestarikan budaya,”, tegas Johnny.

Terkait program pemerintah untuk membangun Otorita Danau Toba, Johnny menghimbau, agar pemerintah memperhatikan para tokoh adat maupun tokoh budaya yang ada di daerah kawasan Danau Toba. “Otorita Danau Toba tidak akan berhasil, tanpa memperhatikan tokoh adat,” seru dia.

Ketua Panitia Pesta Budaya Njuah-juah, Leonardus Sihotang melaporkan, bahwa aplikasi program Pemerintah Kabupaten Dairi, khususnya di bidang Kebudayaan, telah dikembangkan menjadi bidang kepariwisataan. Leonardus, yang juga Kadis Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Dairi itu, juga melaporkan bahwa dari tahun ke tahun Pesta Budaya Njuah-juah yang berlangsung hingga 5 hari semakin meningkat.

Hal tersebut diakui tokoh adat Pakpak, Ketua Forkala Dairi Raja Ardin Ujung. Menurut dia yang didampingi Ketua Lembaga Kebudayaan Pakpak (PB-LKP), Raja Umar Ujung berharap, Pesta Budaya Njuah-juah dimaksud, dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan anatar etnis yang ada di Kabupaten Dairi. “Ke depan, Pesta Njuah-juah bukan lagi hanya milik etnis Pakpak, akan tetapi menjadi milik seluruh masyarakat Kabupaten Dairi”, harap Ardin.

Pesta Budaya Njuah-juah dibuka Bupati Dairi, KRA Johnny Sitohang itu, diawali dengan Karnaval Budaya Pesta Njuah-juah diikuti 40 kontingen dari berbagai komunitas dan etnis termasuk etnis Tionghoa.

Selain dihadiri Kadis Pariwisata Provsu, Muspida Kabupaten Dairi, Wabup, Sekda Kab Dairi, pimpinan SKPD, Camat, PNS, Kabid Promosi Wisata Buatan, Kementerian Pariwisata, Hendri Karnoza, selain ribuan masyarakat Dairi. (rob/jie)

Exit mobile version